Hello :)
Sebenarnya ini udah di post di hari ultahnya pakboss, tp something wrong jadi gk keposting gitu, gapapa lah ya,, happy reading RISE !!!
#19thebestRIOinheart
****
Sebuah pohon mangga dengan daun yang rindang jadi tempat pilihannya untuk sekedar melepas lelah juga menenangkan sejenak pikirannya tentang keanehan-keanehan yang terjadi hari ini. Ia menyenderkan badannya pada batang pohon itu sambil menerawang.
"Kok orang tadi bisa nembus badan gue?" gumamnya.
Ia lantas menggeleng. Mungkin itu tadi hanya halusinasinya saja yang meskipun dalam hatinya tetap saja rasanya itu nyata sekali terjadi.
"Lagian setahu gue yang bisa tertembus itu cuma hantu. Itu juga gue lihat di film."
Masih dengan kebingungan yang sama, dia mengangkat kedua tangannya. Memerhatikan kedua telapak tangannya yang tampak, emm.. pucat.
Ia tersentak. "Apa gue hantu?"
"Aww!"
Pekikan seorang gadis membuatnya menoleh. Dilihatnya seorang gadis tengah mengumpat kesal setelah kakinya tak sengaja menendang batu. Ia terkekeh pelan. Gadis itu, gadis yang ditemuinya tadi. Gadis yang sempat beradu tatap dengannya. Satu-satunya orang yang ia rasa sedikit merespon keberadaannya. Ia tersenyum. Sebuah ide tercetus begitu saja dipikirannya.
Ia berjalan mendekati gadis tadi dan berhenti begitu saja tepat dihadapan gadis itu.
Gadis itu menghela napas pelan tanpa berniat membuka suara. Kekesalannya sedang mengambil alih sisi ramahnya dia. Pemuda di depannya tersenyum. Namun itu justru membuatnya semakin memandang datar pemuda itu.
Pemuda itu menghela napas. Ternyata sama. Gadis didepannya juga tak bisa melihatnya. Senyumnya pudar. Perlahan ia menunduk.
Tanpa pemuda itu tahu, si gadis juga mengerutkan keningnya. "Nih orang kenapa?"
"Heh! Lo kenapa sih?"
Pemuda itu mendongak.
"L-lo bisa lihat gue?" tanyanya sambil menunjuk wajahnya.
"Ck. Ya iya lah. Lo pikir gue buta."
"Alhamdulillah."
Gadis itu semakin merasa kalau pemuda di depannya ini aneh. Sangat aneh.
"Baru lo yang bisa lihat gue. Beneran. Tadi gue ketemu mbak-mbak, tukang mie ayam, cewek cantik sama jin penunggu perpustakaan yang hampir nabrak gue, eh, mereka seolah gak liat gue. Apa emang gue gk keliatan ya?" cerocos pemuda itu. Tanpa peduli si gadis yang menatapnya datar.
"Terus ya, masa ada ibu-ibu nembus badan gue di deket sekolahan lo." Lanjutnya.
"Udah?"
Pemuda itu menyeringai.
"Lo sakit ya? Lo tuh ngaco tau gak?!" ketusnya sambil melangkah pergi sebelum akhirnya ia ditarik kembali oleh si pemuda tadi.
"Eh tunggu. Gue serius tahu. Cuma lo yang bisa liat gue."
Gadis itu menggeleng. Pemuda ini benar-benar membuang waktu saja.
"Oke terserah lo. Sekarang gue mau pulang. Lepasin!"
Pemuda itu semakin mempererat pegangannya.
"Nggak. Lo harus tolongin gue."
"Lepasin!"
"Nggak!"
"LEPASIN!!"
"AL!"
Gadis itu menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Begitu pun si pemuda.
"Ngapain lo?"
"Eh, Via. Tolongin gue dong. Nih cowok rese banget."
Via mengernyit. Apa tadi? Cowok? Mana? Pasalnya yang Via lihat saat ini Alyssa -sahabatnya itu- sedang sendiri sambil mengulurkan tangan kanannya. Via mendekat.
"Cowok? Mana?" tanyanya sambil celingukan mencari orang lain disana.
Mata Alyssa melotot tak percaya. Sementara pemuda yang masih mencengkram lengannya tertawa menang.
"Ya ampun, Vi! Ini si cowok rese di depan lo!" kukuh Alyssa.
Via menggaruk pelipisnya pelan. Ia berpikir mungkin Alyssa sedang berkhayal saja, soalnya gadia itu memang suka mengkhayal sendiri.
"Pliss deh, Al. Gue tahu lo suka ngayal. Gue tau lo abis cemburu berat tadi. Tapi efeknya gak sampe bikin lo jadi gila kan?"
"Ih, Viaaaa. Gue serius. Masa lo gak liat nih orang." Kesalnya. Pemuda itu semakin tertawa melihat kedua cewek didepannya yang bersikukuh.
"Al, gue juga serius. Gue gak liat orang lain selain lo disini."
"Tuh kan, apa gue bilang." Ucap si pemuda enteng.
Alyssa semakin merasa bingung. Jadi apa yang dibilang pemuda itu benar? Lalu disini yang aneh siapa?
Alyssa menggeleng. 'Gak mungkin!'
Pemuda itu langsung menggeser badannya ke arah Via. Sengaja menabrakkan tubuhnya dengan gadis berpipi chubby itu. Dan, Srett.. Via tertembus.
Seketika Alyssa menutup mulutnya dengan mata yang melebar tak percaya. Dia benar. Lalu, pemuda itu apa? Siapa? Apa mungkin...
Brukk
"ALYSSA!"
****
as usual, jgn lupa vote & coment guys.. see you
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMU (Revisi)
Fanfiction[Mini Cerbung] "Menang gak selamanya senang. Karena kekalahanku kali ini menyenangkan." -Rio- "Bukan hanya sekedar halusinasi. Kamu ada. Bahkan terlalu nyata untuk tiada." -Alyssa-