Ana merasakan telapak tangan hangat Fabian di menangkup payudaranya. Ana merasakan sensasi aneh yang baru pertama kali dirasakannya. Sesaat Ana terhanyut akan desiran aneh yang dirasakannya. Setelah kemudian Ana sadar bahwa ia dalam bahaya. Akan terjadi hal yang lebih parah lagi setelah ini
"Tidak!!! Hentikan! Aku mohon hentikan!"Ana teriak histeris saat Fabian mulai meremas payudaranya
" ahh... Ini sangat pas ditanganku love " Fabian mendesah
"Aku mohon hentikan. Kita bisa bicarakan ini baik-baik. Kau bahkan tidak mengenalku" ucap Ana pelan sambil terus menangis
"Kita bicara setelah ini saja love. Aku akan menuntaskan ini dulu. Aku tak ingin terburu-buru agar kau dapat mengingat setiap sentuhanku ditubuhmu yang indah ini" setelah mengucapkan itu Fabian langsung menempelkan bibirnya di bibir merah merona Ana. Ana yang kaget berusaha memberontak. Tapi lagi-lagi ia kalah oleh kekuatan Fabian. Fabian mencekal kedua tangan Ana disebelah kanan dan kiri kepala Ana. Setelah puas dengan bibir Ana, Fabian berpindah ke leher jenjang Ana. Di kecupnya lembut dan mulai dihisapnya kuat sehingga meninggalkan kemerahan di leher Ana yang seputih susu. Ana hanya bisa merintih menahan tangis, Ana juga berusaha untuk tidak mendesah, karena Ana merasa ia akan terbuai sebentar lagi jika menikmati sentuhan Fabian.
Fabian lalu turun ke dada Ana. Bibirnya mulai mengulum pucuk payudara Ana. Menghisapnya pelan. Tangannya pun tidak tinggal diam, yang kanan ia gunakan menangkup payudara kanan Ana, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk berusaha masuk kebagian pusat Ana. Ana tersentak saat merasa tangan Fabian berusaha masuk dan berusaha melepaskan kaitan androk Ana
Ana memberontak hebat. Berusaha sekuat tenaga melepaskan kungkungan dari tubuh Fabian. Dengan sekuat tenaga Ana mendorong Fabian. Setelah berhasil mendorong Fabian kesamping nya, Ana bangun dari tidurnya dan berlari kearah pintu tanpa memperdulikan ketelanjangannya. Fabian geram dengan segala penolakan Ana. Itu melukai ego nya sebagai laki-laki padahal selama ini semua wanita yabg melihatnya selalu memuji, hanya Ana yang menolaknya. Dan itu membuat Fabian memutuskan untuk memiliki Ana bagaimanapun caranya dan membuat Ana bertekuk lutut dihadapannya karena mencintainya. Fabian akan pastikan itu!
"Kau mau kabur love ?" tanya Fabian sambil berjalan mendekati Ana yang sedang berusaha membuka knop pintu dengan tergesa-gesa. Setelah di hadapan Ana, Fabian langsung membalikkan tubuh Ana yang membelakanginya dengan kadar. Mencengkram kuat tangan Ana membuat Ana meringis.
"Aku sudah terlalu baik padamu, aku menyentuhmu dengan lembut, tapi kau memang selalu harus dikasari dulu ya agar mengerti. Baiklah jika itu maumu. Kau ingin aku melakukannya dengan cepat bukan? Aku akan menunjukkan bagaimana rasanya neraka ciptaanmu. Ini akibatnya kau menolakku. Jadi kau harus mempertimbangkannya lagi jika hendak melawanku" ucap Fabian dingin dengan tatapan mata yang tajam sehingga Ana merasakan tatapan Fabian bisa menusuknya
Setelah mengucapkan kalimat itu, Fabian langsung menggendong Ana seperti karung beras dan berjalan cepat menuju ranjangnya kembali
"Kenapa kau lakukan ini kepadaku? Apa salahku? Aku bahkan tak mengenalmu" ucap Ana perih dengan airmata yang terus mengalir. Tapi itu tidak menggetarkan sedikitpun hati Fabian
Tanpa menghiraukan rintihan dan tangis Ana, Fabian langsung merobek androk sepan sebatas lutut milik Ana disusul dengan celana dalam Ana berwarn hitam. Ana histeris karena dirinya telanjang bulat saat ini
"Tidak,, jangan jangan. Aku mohon jangan" teriak Ana
Plakk... Fabian menampar keras pipi kanan Ana hingga sudut bibirnya sobek. Fabian sudah jengah dengan segala penolakan Ana yang entah kenapa memberikan efek yang kuar biasa pada dirinya. Dia tidak suka ditolak. Apapun dan siapapun
Tidak boleh ada yang menolaknya
"DIAM!! Berhentilah memberontak! Atau aku akan berbuat lebih kasar daru ini!" Fabian berteriak marah didepan wajah Ana dan itu cukup membuat Ana ketakutan setengah matiFabian berdiri melepas celananya. Ana sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi dengannya. Jadi yang dia lakukan hanya diam, menangis dan melihat apa yang akan dilakukan Fabian terhadap dirinya
Setelah celana nya turun, Ana dapat melihat kejantanan Fabian yang berdiri tegak, besar serta berwarna kecoklatan. Itu membuat Ana bergidik ngeri. Bagaimana jika benda besar itu memasuki miliknya yang masih virgin? Apakah sakit? Dan apakah muat? Segala macam fikiran negatif mulai merasuki fikirannya
Fabian memposisikan dirinya diantara kedua paha Ana. Ana berusaha menutup pahanya tapi Fabian berhasil membukanya lebar kembali. Ana merasakan milik Fabian sudah menempel di didepan miliknya. Ana menahan nafas sambil menutup matanya takut-takut
Fabian mulai mendorong miliknya. Fabian dapat merasakan ada penghalang disana. Disitu dia menyimpulkan bahwa Ana masih perawan. Dan hatinya bahagia serta bersorak riang. Ternyata dia adalah lelaki pertamanya. Ana merasakan sakit yang luar biasa saat Fabian memaksa memasukinya
"Sakiiit. Tolong hentikan" ucap Ana kesakitan. Berusah mendorong Fabian agar menghentikan tindakannya
Dengan sekali hentakan Fabian berhasil menerobos penghalang itu. Darah segar mengalir diantara kejantanan Fabian. Ana menangis histeris merasakan ngilu yang luar biasa. Fabian terus merusaha memasukkan kejantanannya hingga masuk sepenuhnya
Fabian mulai menggerakkan dengan kasar miliknya. Tanpa memperdulikan rintihan kesakitan Ana. Fabian dapat merasakan mikiknya dicengkram kuat didalam sana. Membuatnya merasakan sensasi yang berbeda dari biasanya. Yang baru pertama dirasakannya. Sangat nikmat dan luar biasa nikmat
Fabian semakin mempercepat tempo nya saat merasakan kenikmatan itu akan segera datang, tidak lama setelah nya Fabian menghentakkan dalam-dalam miliknya didalam milik Ana. Memuntahkan sperma hangat nya didalam milik Ana
"Wow. Kau begitu nikmat. Sepertinya aku tidak akan melepaskanmu semudah itu" setelah mengucapkan itu, Fabian mengecup lembut kening Ana, mencabut miliknya yang berada dari dalam diri Ana dan berpindah kesebah Ana. Berbaring disana dengan mata menatap keatas sambil tersenyum puas
Ana hanya bisa menangis meratapi dirinya yang kini tidak perawan lagi. Dia membalikkan tubuhnya membelakangi Fabian. Fabian menarik tubuh Ana hingga menempel ditubuhnya. Menjadikan tangannya sebagai bantalan kepala Ana
"Tidurlah" Ucap Fabian lembut ssmbil mengecupi puncak kepala Ana
Ana yang merasakan kantuk dan lelah yang luar biasa pun langsung terlelap
"Aku tidak akan melepaskanmu. Aku tidak tau ini apa, tapi yang jelas rasanya aku ingin selalu memilikimu" ucap Fabian lalu mulai terlelap menyusul Ana kedunia mimpi
Maaf banyak typo. Kalo masih berantakan kata-katanya maaf ya, maklum penulis amatiran dan baru belajar berkarya juga. Coment yah kalo ada yg ngawur dan gak sesuai sama jalan ceritanya. Lagi butuh koreksi dari para readers. Vote&coment lebih banyak. Lanjut deh (ngarep)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arogant
RomanceAku memang orang baru dalam kehidupanmu. Tapi dari awal aku melihatmu, ntah mengapa dengan hanya melihatmu hati ini terasa hangat, jantung ini berdetak 2x lebih cepat dari biasanya. Dan satu hal yang perlu kau ingat. Aku slalu mendapatkan apapun yan...