#‎Cermin_DuaSejoli_65‬

84 2 0
                                    

Ngelantur

"Sayang, aku ada di depan rumah kamu, kamu dimana?" tanya si cewek lewat telepon.
"Di kamar. Kamu masuk saja." Si doi beringsut dari tempat tidurnya.
"Baru bangun ya?"
"Iya baru bangun. Dede-nya juga ikutan bangun. Cepat kemari, dede-nya minta dipegangi nih."
"Kamu nakal. Tidak mau. Masa' aku harus pegang dede kamu. Bukan mukhrim, tau!" si cewek mulai kesal dengan permintaan cowoknya yang menggelikan.
"Apanya yang bukan mukhrim? Kalau sudah besar memang tidak boleh dipegang-pegang tapi dede-nya masih kecil. Jadi boleh dipegang dan dicium. Pasti kamu suka deh. Buruan kesini. Pegal nih, dari tadi si dede minta dipegang terus. Tuh kan keluar. Aku bingung nih, harus diapakan. Kakakku tidak ada di rumah, dia belanja ke pasar."
"Sayang, kamu kok malah makin ngelantur ngomongnya? Ora sudi! Nanti dikira kita berdua berbuat yang tidak-tidak di rumah kamu."
"Kamu ngomong apaan sih? GJ!! Tuh kan si dede-nya nangis. Buruan kemari!" bentak si doi kepanikan.
"Nangis?" si cewek kemudian melesat masuk rumah dan mendapati cowoknya yang duduk di ruang tengah sambil memegangi si dede yang memuntahkan susu yang diminumnya.
"Oh si dede, keponakanmu? Orang jawa bilang namanya gumoh." Si cewek mengendong si dede yang menangis.
"Iya keponakanku, kamu pikir dede yang mana?"
"Kirain dede yang itu," si cewek menunjuk celana cowoknya sambil nyengir.
"Duh, ampun deh. Cewekku sudah mulai berpikir ngeres." Si doi tepuk jidat.

Dua Sejoli (Cermin Komedi Berseri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang