Aku mengakhiri kegiatan berdoa saat warna jingga keunguan tampak di langit.
Aku bersujud selama 10 detik didepan patung dewa Akanggi kemudian kembali ke istana untuk menjemput kakakku.
_
Aku memhampiri gerombolan tukang kayu disamping istana
"Kakak! Apa perkerjaanmu sudah selesai?"
"Biarkan aku menyelesaikan kapal ini dulu."
"Sudah berapa kapal yang kau buat?"
"Hari ini kami sudah membuat dua kapal kecil, nona." jawab salah satu dari tukang kayu.
_
Aku berjalan dibawah bentangan hitam bertaburkan cahaya kelap-kelip. Aku dan kakakku bergandengan tangan melewati tanah berlumpur dibawah langit malam. Aku sudah biasa jalan di tempat becek seperti ini saat akan pulang ke rumah.
Saat sibuk mencari tanah yang tidak terlalu becek untuk dipijak, aku melihat beberapa tentara mendekati kami
"Apa kalian tinggal di sekitar sini, Tuan dan Nona?" tanya mereka
" iya. Jarak rumah kami hanya 30 hasta dari sini."
" boleh kami singgah sebentar? Besok pagi-pagi sekali kami akan kembali ke tempat tinggal kami."
"Tentu."
Hmm.. Tiga tentara Atlantis ini baru sampai pada larut malam setelah menakklukkan wilayah mesir. Aku kagum dengan kemampuan tentara atlantis. Samapai saat ini mereka telah banyak menakklukkan wilayah di seluruh dunia.
"Kemana tentara- tentara lainnya, pak?"
" mereka singgah di rumah-rumah warga karena hari sudah terlalu larut, nona."
"Apakah tuan dan nona mempunyai makan malam di rumah?"
" kami memiliki ladang jagung dan sudah masak. Kalian bisa makan jagung sepuasnya jika mau."
" ah.. Makan Jagung saja tidak akan menyenangkan perut, nona. Malam-malam begini biarkan kami berburu luwak dan kelelawar. Daging dan darahnya sangat lezat untuk dikonsumsi. Selain itu, jantung kelelawar bisa kami persembahkan di depan dewa Akanggi sebagai bahan untuk melaksanakan ritual sekong, ritual untuk menundukkan seluruh dunia dibawah atlantis."
" ah jadi selama ini kita selalu menggunakan cara curang ya untuk menakklukkan wilayah lain. Hmm.. Tapi tidak masalah, sih. Aku rasa Atlantis berhak untuk memimpin dunia."
"Benar sekali. Nah, apa tuan dan nona mau ikut kami untuk berburu luwak dan kelelawar?"
"Tentu saja."
Pasti sangat menyenangkan melihat para tentara memburu kelelawar dan luwak. Aku membayangkan kelelawar dan luwak itu adalah musuh kami. Hahaha. Kubayangkan leher luwak tersayat dan mencucurkan darah, serta menjerit kesakitan. Hal itu membuatku senang dan bersemangat.
_
*krek
Bunyi kapak logamku merobek kulit kelelawar untuk mengambil jantung kelelawar.
Ah! Itu jantungnya!
Kuambil jantung itu dengan kedua jariku dan menaruhnya diatas daun jati
Satu.. Dua.. Tiga.. Empat.. Lima..
Pas! Sudah terkumpul lima jantung kelelawar! Hahaha! Malam ini kita bisa melaksanakan ritual sekong.
Biasanya setelah melakukan ritual sekong kami akan berhasil menaklukkan wilayah daerah lain. Terimakasih dewa Akanggi.
___
Aku meletakkan kapak logamku tadi diatas meja kecil di sebelah kamar bibi Retsih. mataku melihat selembar kulit sapi dengan tulisan diatasnya. Aku mendekati lembaran itu dan membacanya
'Krakatau akan mengamuk dan memusnahkan peradaban.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Atlantis Ruin
Historical FictionA short story about atlantis ruin. Kerangka cerita saya tulis berdasarkan wikipedia. Sisanya hanya khayalan semata. Jadi ceritanya jangan ditelan mentah-mentah ya :) Note : ceritanya agak gore, mengandung beberapa adegan berdarah Highest rank : #79...