1. Prolog

24.4K 1K 22
                                    


Mereka bilang ini takdirnya..

Mereka bilang dia terlahir seperti ini..

Dia memang mengerikan
takdir yg membuatnya seperti itu..

Dia bukan monster,
bukan penjahat,
bukan pembunuh pada awalnya..

Namun mengapa diperlakukan seperti seorang tahanan?

Tak ada yg menginginkannya didunia ini..
Semua orang menganggapnya sebagai orang yg hina..

***

Hujan membasahi Moskow dibagian selatan sebuah perumahan elite.
Seorang gadis dengan tubuh semampai menatap rumah megah yg selama ini ditinggalinya..
Air hujan pun tak dapat menyembunyikan tangisnya

Gadis itu menenteng satu koper pakaian yg tak terlalu banyak. Sepertinya hari ini ia sudah menjalani skenario hidup yang teramat buruk, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap tegar. Bukan untuk siapapun melainkan untuk bertahan hidup.

Terlalu sering dirinya dihianati, dicampakan oleh orang-orang terdekatnya. Bahkan satu-satunya yang dicintai pun tega..

Ia meninggalkan rumah itu dengan langkah pelan seolah tak ingin meninggalkan pemiliknya..

Selamat tinggal My Husband....

Lalu apa yang akan dilakukannya demi mengubur rasa sakit dihianati?

***

Ditempat lain diwaktu yang sama seorang lelaki tampan bersurai gelap memeriksa kamarnya, ia membuka secarik kertas diatas nakas. Tubuh tegapnya terjatuh bersimpuh diatas lantai, harusnya dia tahu ini akan terjadi...

***

Alexander Ivanovic Mikhailov

Seorang pewaris tunggal kerajaan bisnis Ivanovic inc
Perusahaan terbesar di negrinya pemasok obat-obatan, persenjataan dan mempunyai cabang rumah sakit terbesar..

Alex duduk dikursi kebesarannya dengan muka masam, tak selera dengan berkas-berkas yang ada dihadapannya. Pikirannya melayang tertuju pada satu nama,

Anastasia....

Bahkan gadis itu tidak memakai nama belakangnya lagi, ana benar-benar ingin pergi dari hidupnya. Tak pernah seorang Alexander merasakan seputus asa ini.

Alexander yang dikenal selalu dingin dan angkuh, wajah tampan mempesonanya membuat semua wanita bertekuk lutul rela menanggalkan pakaian hanya untuknya.

Dia masih menatap kertas yang ditulis oleh kekasihnya, membayangkan bagaimana gadisnya menulis surat itu dengan gemetar dan rintikan air mata, tercetak jelas dikertas tersebut..

Dear My Lovely Husband

Terkadang aku berfikir, untuk apa manusia berbohong demi sebuah kesalahan yang akan dipertanggung jawabkan kelak.

Aku sudah mengetahui semuanya, aku tak akan membalas mu karena aku tahu kau akan membunuhku sebelum aku melakukannya. Atau mungkin kau telah berencana melakukannya..

Walau hati ini milikmu, namun kebencian ini lebih besar. Aku pergi, jangan mencariku!
Karena aku takkan kembali padamu.

Kau memang berkuasa, dapat melakukan apapun. Bagimu nyawa hanya sebulir pasir yang dapat dihilangkan dengan sekali tiup. Kau sudah menghilangkan puluhan mungkin ratusan nyawa entah berdosa atau tidak hanya untuk kesenanganmu. Tapi kau tahu diantara ratusan nyawa tersebut ada yang berharga untukku. Kau tahu dan kau melakukannya.
Aku takkan memaafkan mu meski kau meminta, walau aku tau orang sepertimu takkan pernah mengucapkan kata maaf..

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang