8. Mon Amour

5.9K 386 0
                                    

Anastasia berniat berkunjung ketoko bunga alena hari ini, alex memberinya sedikit kebebasan dan anapun tak mau menyiakannya. Hari yang cerah ana mengenakan jeans hitam dan shirt longgar dengan warna senada milik alex ciri khas seorang anastasia, ia melajukan audi hitamnya menuju tempat yang lama ditinggalkannya..

"nenek"
Senyum alena mengembang ia langsung menyambar tubuh semampai didepannya yang sudah ia anggap cucu kandung.

"bagaimana kau bisa keluar dari sana?"

Ana hanya tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya, bilang tidak bilang tidak....

"dari senyumanmu sepertinya kau betah disana" ana merona menambah kesan indah dari wajahnya..

"ada perkembangan nek?" tanya ana berharap ada titik terang menghampirinya.

"belum... Setelah ini apa yang akan kau rencanakan ana?"

Ana berbalik mencari setangkai bunga yang menjadi favoritnya.
"aku yakin dengan kekuasaan Ivanovic aku dapat menjebloskan nya kepenjara"

Ana menyatukan kedua alisnya
"dimana bungaku nek?"

"semenjak bulan lalu pengiriman dari si misterius itu berhenti

Dan ia hanya menitipkan ini dibunga terakhirnya"
Alena memberikan secarik kartu ucapan kepada ana,
dengan terburu-buru ana membukanya...

Soon Mon Amour

Ana menjatuhkan kartu tersebut...

Alexander....


******************

Ivanovic's mansion
Alexander

Ana memasuki halaman luas mansion milik alex, penjaga malam membukakan gerbang dan mengangguk patuh pada nonanya.

Ana merayap mencari tombol lampu..

Click

Ia terkejut melihat penampakan seorang pria yang tengah duduk disofa dengan kaki menyilang dan kedua tangan mendekap didepan dada. Ana meneguk salivanya, pasti karena pulang larut batin ana membenarkan. Alex bangkit dan mengambil setumpuk bunga camelia yang sudah berantakan dari samping duduk alex yang tak ana sadari keberadaannya. Ia melangkah pelan kearah ana..

"mau menjelaskan sesuatu mon amour?"
Amarah menguasai alexander, ia begitu membenci kebohongan.

"jadi ini alasanmu keluar hari ini?"
Alex melemparkan bunga tersebut kearah ana dan membuka sebuah surat dari tumpukan bunga. Ia membakar surat yang ditujukan kepada ana..

"apa yang kau lakukan?

Berikan padaku!"
Ana mencoba menjangkau kertas tersebut.

"apa?"

"itu mungkin dari ale-"

Plakkkk!!!

Perih...

"kau membangunkan singa yang sedang lapar...ana"
Alex mengatupkan rahangnya, kini ia telah menyeret ana kedalam kamar dan menghempaskan tubuh ana kelantai. Ia terbakar emosi...
Alex menghentakan kepala ana kelantai dan terus menendang tubuh dan perutnya..

"dasar jalang!! Kau sama saja dengan yang lain..
Enyah kau!!"

Bugh!! Bugh!!

Ia kemudian berlalu meninggalkan ana yang terkapar
Kau salah paham alex...

Ia menangis sesengukan dilantai yang dingin.
Tiba-tiba ana merasakan sakit luar biasa diperut bagian bawahnya, ia melirik kebawah dan mendapati darah mengalir melalui kedua kakinya. Ana berteriak histeris..

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang