5. Feel this Moment

8.4K 532 0
                                    

"kalvian"

"kalvian..."

"KALVIAAN!!!"
"hentikan!"
"kau membunuhnya"

Kalvian hanya menyeringai kearah seorang yang memanggilnya. Ia masih sibuk memukul anak lelaki seusianya yang telah mencuri mainanya.

"pencuri harus mendapatkan hukumannya"

Bugh.. Bugh....

Alex mencengkram erat tangan kalvian hingga membuatnya meringis
"hentikan atau aku akan memukulmu!"

Kalvian meninggalkan alex dan seorang anak lelaki tersebut, alex mengulurkan tangannya.
"mengapa kau mencuri?"

"aku hanya ingin memilikinya, ayah ibuku tidak dapat membelikannya sementara kakakku akan memukulku setiap hari jika aku terlalu banyak meminta"
Jawab anak lelaki tersebut sembari memegang pipinya

"siapa namamu?"
Tanya alex penasaran

"Andrew..."

"baiklah andrew, kau bisa memanggilku alex, jangan mencuri lagi jika kau menginginkan sesuatu kau dapat memintanya padaku.. Mengerti?"

Andrew hampir melompat kegirangan, "terimakasih alex... Kau memang pahlawanku"

Alex tersenyum dan meninggalkan andrew, ia mendapat teman baru hari ini. Sesampai dirumah ia disambut dengan tamparan sang ayah...
Ia melihat sekeliling dan mendapati banyak polisi dirumahnya

"kau mempermalukan kuu..."
Cengkraman ayahnya menguat dileher alex.

"masuk kekamar kaauuu dihukummm!" ayahnya melotot kearah alex. Alex hanya mengangguk patuh dan menuju kamarnya..

Alex termenung didepan kaca jendela kamarnya, angin dingin menembus melalu celahnya namun tak sedingin hatinya saat ini.
Ibunya memasuki ruangan anak lelaki kesayangannya,
"alex..."

Alex menoleh menghambur kepelukan sang madre...

"Madre...."

"mengapa banyak sekali polisi?"
Alex mendongak menatap ibunya yang terlihat sangat cantik khas wajah eropa..

"mengapa kau memukul anak lelaki itu sayang?"
Alex menjauhkan tubuhnya dari ibunya..

"apa yang kalvian katakan?"

Jelena menghela nafas kasarnya
"kalvian berkata kau memukul anak lelaki itu karena ia mencuri mainanmu"

Jelena melangkah maju menghampiri alex dan memeluknya.
"alex sayangku.. Kau tak perlu memukul orang lain, mintalah pada madre,
Madre akan membelikannya untukmu. Kau tau bagaimana ayahmu? Ia murka setelah polisi datang kekediaman kita karena orang tua dari anak tersebut melaporkan hal tersebut"

Alex melepas pelukan ibunya dan menuju tempat tidur, menggelamkan wajahnya dibantal berharap tangisnya tak terdengar oleh sang madre..
Ia tak ingin membuat ibunya cemas jika tau kalvianlah yang melakukannya, itu akan membuat ibunya bertengkar hebat dengan ayahnya dan berakhir sang ibu berada dirumah sakit dalam keadaan keritis seperti biasanya...
Karena Dimitru tak akan pernah mempercayai alex, baginya alex hanyalah pembawa petaka dalam rumah ini.

..................................................................

Alexander and Anastasia

"kenakan ini!!"
Alex melempar sebuah pakaian kearah ana yang mirip dengan pakaian maid.

"ap-?"

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang