Sementara keadaan pintu yang sudah semakin rusak dan hancur.Semua tak tahan lagi menahan pintu, pintu karena serangan dari para zombie yang kini semakin banyak dan kuat.
.
.
.
“gue harus nolongin Rian” gumam Alexa
“Gila lo Xa gimana cara keluar dari sini?” gumam Kevin.
“gue gak perduli gimana cara gue keluar dari sini,gue harus tetep nyelametin Rian
“yaudah kalo gitu gue ikut”
“yaudah ayo gak ada waktu lagi”
Saat mereka berjalan tiba tiba langkahnya terhenti oleh seseorang.
“gue juga ikut”
Alexa dan Kevin membalikkan badannya kearah sumber suara.
“Rafi?”
“gue ikut boleh kan?”
“jangan deh Raf,biar gue sama Kevin aja yang nyusul Rian.Lagi Rian kan temen deket gue.”
“Gue gak mungkin biarin dia sendirian”
“emang gue bukan temen Rian juga?”
“yah maksudnya bukan gitu, Rian kan temen deket gue”
“gue mau ikut Xa, biarpun nanti gue gak selamet seengaknya gue ngelakuin hal yang gak sia sia”
“apa lo mau ikut?” gumam Ririn nimbrung.
Entah sejak kapan ia mendengar semua perbincangan antara Alexa dan Rafi.
“lo gak boleh ikut, gue laporin kepsek lo”
“laporin aja sana, gue gak takut”
Ririn berteriak memanggil Kepsek.
“PAK LIAT NIH PAK ALEXA,KEVIN,SAMA RAFI mau ke toilet nyamper Rian”
Rupanya pak Kepsek mendegar teriakkan Ririn tadi.
“apa? Kalian semua mau keluar dari sini?”
“iya pak, tolong izinkan kami” gumam Kevin.
“kamu kira gampang keluar dari sini?,itu bisa membahayakan keselamatan kalian semua”
“maaf pak, ini bukan soal keselamatan kita, tapi soal rasa solidaritas.”
“sudahlah jangan bicara soal solidaritas ,keselamatan diri kalian lebih penting”
“kalo kita disini aja emang bapak juga bisa jamin kalo kita selamat disini? Pak pintu sedikit lagi akan roboh, itu artinya kita disini juga akan mati semua”
Kepsek melihat kondisi pintu yang semakin reyot dan para siswa yang tak bisa lagi menahan pintu tersebut karena energi mereka yang semakin berkurang.
“yaudah sana kalian pergi kalau kalian memang keras kepala.Tapi jangan harap kalian bisa ketempat ini lagi”
“yahh yaudah deh, kalo gitu gue sama temen temen gue juga ikut sama lo Raf”
“apa apaan si lo, udah gak usah ikut, ngerepotin tau gak si! Kita itu gak lagi mau shopping tapi mau nyelametin Rian” gumam Alexa menolak keikut sertaan Ririn dan komplotannya.
“yeehhh.. kenapa lo yang sewot si! Gue ikut karena Rafi, bukan karena mau nyelametin temen lo ya”
“tapi gue gak ngajak lo Rin”
“yahh Rafi, gue nangis nih😢😭😭”
Daripada memperlambat waktu, dengan sangat sangat terpaksa Alexa mengiyakan permohonan Ririn.
“iya iya, tapi dengan syarat lo gak boleh ngerepotin”
Rafi,Alexa,Kevin,Ririn, dan dua dayang dayang Ririn berada di belakang ruang guru.Ia mengintip situasi diluar.
“masih banyak zombie diluar” gumam Kevin yang daritadi mengintip keadaan diluar.
Keadaan diluar memang sudah kacau balau tak terkendali.
“eh Raf? Itu bukannya Miko ya Raf?” tanya Kevin.
“mana?” Rafi langsung mengintip disela sela pintu.
“iya itu miko”
Rafi langsung menghela napas panjang begitu melihat kondisi miko yang sudah terinfeksi virus Zombie.Miko adalah salah satu sahabat terdekat Rafi.
Rafi kini harus tegar dan mengikhlaskan keadaan Miko yang sudah menjadi Zombie itu.
Rafi langsung mengambil sepotong kayu sebagai alat senjatanya nanti jika melawan zombie.
“lo mau ngapain Raf?” tanya Alexa
Lagi lagi Rafi mengambil barang disekitarnya, kali ini yang diambil Rafi adalah kaleng minuman bekas.
“lo semua ikut aba aba gue ya, gue bakal lempar kaleng ini dan mengalihkan perhatian para zombie itu.Begitu gue lempar kalian harus lari kearah kelas dan masuk kedalamnya.Kayanya dikelas aman dan gak ada zombie”
“terus lo gimana Raf?” tanya Alexa.
“gue dibelakang, kalian dulu yang masuk setelah itu baru gue yang masuk dalam kelas”
“NGGAK! Gak bisa gitu dong Raf, ini membahayakan keselamatan lo,kita juga gak bisa ninggalin gitu aja lo”
“kali ini gue setuju sama lo cewe jadi jadian. Kalo misalkan lo nanti terinfeksi sama virus zombie? Siapa yang bakal ngelindungin gue nanti Raf?,terus orang ganteng didunia ini bakal punah dong.aahh gak mauuu” gumam Ririn lebay.
“semua tenang aja, gue bisa kok jaga diri gue, ini Cuma jalan satu satunya jalan keluar buat kita”
Dengan sangat terpaksa Alexa mengiyakan perkataan Rafi.
“1..2..3” Rafi menghitung dengan pelan.Lalu dilemparnya kaleng minuman itu ke para zombie itu.Benar saja Zombie tersebut berlari mengikuti sumber suara.
“larii cepet” gumam Rafi.
Ditangannya sudah siap sepotong kayu bekas .
.
.
.
“Xa ayo masuk cepet” gumam Kevin menarik Alexa untuk masuk ke dalam kelas.
Alexa menghiraukan percakapan Kevin, kini matanya fokus pada Rafi yang sedang melawan para zombie itu.
Didepan pintu Alexa terus saja memastikan bahwa Rafi selamat sampai kelas, namun ia tidak memperhatikan keselamatannya sendiri.
“awaaass Aleeexxaaa” gumam Rafi sambil berlari kearah Alexa.Namun Alexa tetap berdiri tanpa gairah.Ia tidak tahu bahwa dibelakangnya ada zombie yang siap untuk menggigit lehernya.
Rafi terus berlari sekuat tenaga untuk mengejar Alexa yang bungkam seribu bahasa.
“plaaakk plaaak”
Rafi memainkan sepotong kayunya untuk melawan para zombie itu.
Didekapnya Alexa dipelukkan Rafi,dada bidangnya seakan melindungi Alexa.
Alexa didorong oleh Rafi kedalam Kelas, ia terus saja melawan zombie menyeramkan itu.Tangannya hampir saja tergigit oleh makhluk aneh itu.
“Bantuin Rafi sekarang Kev cepett” Alexa mendorong Kevin keluar bermaksud agar Kevin membantu Rafi yang sangat kewalahan menghadapi zombie yang semakin banyak.
Kevin melepaskan ikat pinggangnya dan mengibaskannya pada para zombie itu.
Kini para zombie itu sudah lenyap dan tersisa beberapa zombie lagi, untung Alexa bergerak cepat menolong Rafi dan Kevin dengan segala jurus karate yang ia tekuni dulu.
Zombie berhasil dimusnahkan satu persatu.Akhirnya Rafi,Kevin,dan Alexa bisa masuk kekelas dengan napas yang tak teratur.
Kaki Kevin gemeteran dan celananya mulai basah.
“Ihhh jorok banget si lo.Lo ngompol ya? Kok celana lo basah si Kev?” gumam Ririn teriak.
“sssttt Rin lo gak bisa ngomong pelan pelan apa.Kalo didenger sama zombie zombie itu gimana hah?”
“iya maap cewe jadi jadian”
Rafi tersenyum melihat kondisi Kevin yang saat ini masih gemeteran.
“gu..gguuee.. gak tahan nyembunyiin rasa takut gue sumpah” gumam Kevin dengan suara yang bergelombang.
“duuuhh Kevin lo ada ada aja deh” Alexa menampar keningnya sendiri.
“ini kelas gue kan ya?” tanya Rafi
“iyalah masa sama kelas sendiri lupa heheh”
“gue Cuma mau mastiin aja gitu, oh iya ini
kelas gue tuhh ada tas gue” gumam Rafi menunjuk ransel milikknya.
Kelas Rafi memang belum banyak perubahan yang signifikan yang disebabkan oleh para zombie itu.Barang barang masih tersusun rapih terkendali.
“lo pake celana olahraga gue aja Kev, kebetulan tadi gue bawa pakaian oleh raga.Biar nanti kaos olahraganya gue yang pake.Soalnya baju gue udaah berlumuran darah nih”
Rafi segera mengambil ransel hitamnya dan mengeluarkan pakaian olahraga yang dibawanya.Ia melemparkan celananya pada Kevin.
“masa kita ganti disini nih?” tanya Kevin pada Rafi.
Rafi melihat Alexa,Ririn,dan 2 teman Ririn dengan senyum melenges.
Alexa langsung mengerti apa yang dimaksud perkataaan Kevin tadi.
“yaudah gue ,Ririn,Oliv,sama Rani madep belakang ya.Nanti bilang aja kalo udah”.
“yahh sebenernya kita gak si gak maksa,kalo mau liat juga gak papa heheeheh” ledek Kevin.
“ahh lu mah maunya”
.
.
.
.
Waktu menunjukkan pukul 12.34 namun mereka belum bisa memecahkan jalan keluar.
“lo sms Rian dulu deh Kev,buat mastiin kalo Rian baik baik aja”
Kevin mengetik ponselnya, mengirimkan pesan singkat pada Rian.
Beberapa menit kemudian Rian membalasnya.
“iya gue aman disini,tapi diluar banyak banget makhluk anehnya.Gue takut”
“kayanya gue tau jalan keluarnya” gumam Alexa.
“gimana Xa?”
Alexa menyusun rencana matang mantang untuk bisa keluar dari ruangan ini.
“ohh jadi gitu Xa, ok!” gumam Rafi mengerti.
“gak! Gue gak setuju enak aja lo” bantah Ririn
“enak gimana si maksud lo?” bentak Alexa kesal.
“enak lah, lo sama Rafi berdua terus gue sama Kevin ihh ada juga gue sama Rafi.”
“lahhh emang gue yang mau? Rafi yang mau kali! Lagi ini bukan saatnya lo bahas cinta cintaan disini!”
“ah bilang aja lo mau modus kan sama Rafi?”
“CUKUP RIN CUKUP! Ini sifat yang paling gue gak suka dari lo, lo itu EGOIS selalu mentingin diri lo sendiri,lo itu selalu mau jadi yang terdepan,lo itu gak mau jadi diri lo sendiri. Dan itu semua alasan gue mutusin lo.Ternyata gue salah udah pernah sayang sama orang yang egonya tinggi”
“jadi lo lebih belain Alexa daripada gue gitu?”
“jelas lah gue belain Alexa yang gak macem macem dan gak kaya lo yang egonya tinggi.Bahkan diasaat keadaan genting kaya gini aja lo mentingin kesenangan lo aja.Gue udaah enek tau gak si ngeliat tingkah lo yang terus manja gini.Maaf juga gue ngomong kasar,tapi tingkah lo yang mancing kesabaran gue.”
“udah Raf udah. Ini bukan saatnya bahas masa lalu kalian” ucap Alexa menengahkan.
“lo puaskan hah? Puas udah bikin Rafi benci sama gue?” Ririn menjatuhkan air matanya.
“gue gak sama sekali gak ada maksudan kaya gitu Rin.Udah lah kita jalanin misi kita dulu aja.Justru gue mau lo selamet duluan Rin.Biiar masalah zombie gue yang ngurus sama Rafi, emangnya lo bisa ngelawan zombie itu sendirian”
“heh sok ngeremehin kemampuan gue banget si lo, lo pikir lo doang yang bisa berantem”
“yaudah terserah lo, kalo lo maunya gitu.tapi kalo lo kenapa napa jangan salahin gue “
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie In The School
Horrorperjuangan melawan zombie yang terus merajalela di sekolah kini semakin tak terkendali. Alexa si cewe tomboi dan pembuat onar ini berusaha mengamankan semua orang orang yang ada disekolah.Namun banyak yang tak percaya pada Alexa karena Alexa yang s...