awal perpisahan

4.6K 319 27
                                    



Baru saja Rafi dan lainnya bergegas untuk keluar tiba tiba ponsel Rafi berdering.
“kepsek?”
“siapa? Pak kepsek?” tanya Alexa
“iya”
“coba angkat Raf”

Rafi mengangkat panggilan dari pak kepala sekolah.

“halo nak! Kamu ada dimana sekarang? Kamu selamat?”
“saya selamat pak! Bapak selamat ?”
“tolong saya nak! Saya ada di bawah kolong meja sekarang” gumam kepsek ketakutan.
“bagaimana kondisi disana sekarang pak”
Suara Kepsek kini tersendat menahan kesedihan dan haru tangisnya.

“semua hancur, benar benar hancur” gumam Kepsek sambil menangis.

“ma..maksudnya hancur pak? Pak..tolong jelaskan pada saya pak”

“semua lenyap tak tertolong.kami tidak bisa menopang pintu lagi hingga akhirnya zombie itu memakan semua orang yang ada disini, termasuk bu Farah.mungkin hanya ada saya disini yang selamat dari amukan zombie”

Mendengar perkataan tersebut Rafi benar benar merasakan lututnya yang lemas sehingga ia terjatuh duduk dan tak kuat menahan rasa tangisnya.

“Raf? Lo kenapa Raf?”

“semua lenyap Xa, gue emang gak berguna”

“lenyap? Apa maksud lo? Siapa yang lenyap?”

“bu Farah,guru guru,dan semua murid yang ada di ruang guru sudah terinfeksi, hanya tersisa kepsek sekarang”

Alexa benar benar merasakan apa yang dirasakan Rafi sekarang.Ini benar benar hancur, mereka merasa keterpukulan yang begitu keras.
.
.
.
.

Kepsek masih berada di kolong meja dan merasakan ketakutan yang amat sangat.
Tiba tiba, kepala dengan mulut menganga daan berlumuran darah itu menengok kearah bawah meja tepat sekali kepsek menyembunyikan diri.
“aaaaaaaa tolong jangan bunuh saya”

.
.
.
.

Tiba tiba suara teriakkan dari ponseel Rafi mengejutkan mereka.

Rafi langsung mengspeaker ponselnya agar semua bisa mendengarnya.Terdengar jelas apa yang dibicaran kepsek.

“Ampunkan saya,saya masih ingin hidup”

“pak? Apa bapak baik baik aja?”

Pertanyaan Rafi tidak direspon oleh pak kepala sekolah.

Tiba tiba suara zombie itu membisingkan ponsel, hanya ada suara teriakkan kepsek saja sekarang.

“PAK BAPAK? BAPAAAK” teriak Alexa.

Namun tak ada sahutan apapun,suara Kepsek berubah menjadi menyeramkan bak zombie.Sepertinya memang benar, pak kepala sekolah sudah terinfeksi virus zombie.

“ini semua salah lo Alexa” gumam Ririn lagi lagi meenyalahkan Alexa.

“heh! Lo gak usah nyalahin temen gue dong” ucap Kevin membela Alexa.

“lahh emang fakta kan? Coba kali seandainya dia gak buka pintu toilet yang ada zombie itu,pasti semua bakal aman aman aja, gak ada  masalah.”

“mana Alexa tau kalo didalemnya ada zombie? Coba seandainya lo ada diposisi Alexa, apa yang bakal lo perbuat? Palingan juga nangis ngejer, udah bagus lo sama dayang dayang lo itu selamet.Kenapa gak lo aja yang mati si?”

Kevin sudah benar benar geram dengan perlakuan Ririn pada temannya itu.Ia benar benar sudah keterlaluan menghin Alexa.Seandainya dia laki laki pasti bakal habis kena tonjokkan Kevin.Sayangnya ia perempuan yang tidak boleh disakiti.

“udahlah Kev, gausah diperpanjang.”








      GOOD BYE RIN

“ok! Sekarang kita bagi bagi tugas! Tugas lo dan gue nyerang zombie zombie itu., yang lainnya pergi ke toilet duluan samper Rian”
“sekarang kalian siapin apa aja yang mau kalian bawa buat senjata” gumam Rafi.

Semua sudah lengkap memegang senjata untuk melawan zombie itu.
Kevin yang sudah siap membawa gesper andalannya.
Ririn and the gengnya sudah siap membawa sapu.
Rafi membawa bola dan bajunya.
Sedangkan Alexa membawa kayu tebal ditangannya.

“Siap?”
“Siiappp”

Mereka keluar dengan langkah gontai dan siap melawan para makhluk aneh itu.

Alexa dan Rafi mulai melumpuhkan satu persatu zombie tersebut.
Sedangkan yang lainnya belari kearah kiri.

Ratusan zombie berlari pada arah Alexa dan Rafi.

Langsung saja Rafi menendang bola tersebut jauh jauh untuk menghentikan langkah para zombie yang ingin mendekatinya.Sementara zombie yang dekat menjadi urusan Alexa.

Ternyata ada Miko diantara salah satu zombie itu.Miko memegang tangan Rafi dengan erat dan ingin menikam Rafi, namun dengan sekuat tenaga ia memainkan bajunya untuk menjadi senjatanya.

Diikatnya baju itu pada mulut Miko yang terbuka lebar dan memutar mutarnya lalu menendangnya kearah zombie itu.Alhasih sebagian zombie yang ada di belakang Miko terjatuh karena dorongan yang kuat oleh Rafi.

“maafin gue Mik, lo bukan Miko yang gue kenal.Lo udah menjelma menjadi sosok zombie.

Alexa menyerang dengan seluruh kekuatan tangannya.Dengan lihai ia memainkan sepotong kayu tebal seperti khalyaknya ia memegang samurai yang tajam.
Ririn termangun melihat Alexa dan Rafi, sepertinya ia ingin berbuat sesuatu pada Alexa.

“ayo Rin lo tunggu apa lagi?” gumam Kevin menarik tangan Ririn.
“lepasin gue”

Entah apa yang ia pikirkan sekarang, ia menyusul Rafi dan Alexa.Ia tidak memikirkan seberapa bahayanya jika ia nekat pergi kesana.

“RIRIN JANGAN RIN”
Kevin dan dua dayang dayangnya itu berusaha menghentikan Ririn, namun langkah Ririn yang terlalu cepat membuat Kevin dan lainnya mengurungkan diri mengejar Ririn.

Ririn sudah hampir dekat dengan objek yanh sangat ia benci itu, ia adalah Alexa.

Alexa tidak memperhatikan arah Ririn yang berniat jahat ingin mendorongnya itu.Alexa tetap fokus menerima serangan para zombie itu.

Semakin dekat dan semakin dekat, namun tiba tiba Rafi menyeret tangan Alexa ke pelukkannya.

Ririn gagal untuk mencelakain Alexa.Justru ia yang masuk dalam kerumunan zombie dan menjadi santapan zombie itu.

“RIRIN” Teriak Alexa.

“kita pergi sekarang” gumam Rafi menyerat tangan Alexa.
“Tapi Ririn Raf”
“I’m sorry Rin, ini udah takdir tuhan”

Alexa dan Rafi berlari menyusul Kevin dan 2 teman Ririn.
Teman teman Ririn sangat histeris melihat keadaan Ririn yang sudah terinfeksi oleh virus zombie itu.

Niat jahat Ririn seketika menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.Ia bermaksud untuk mencelakai Alexa namun apa yang terjadi? Ia terjerumus oleh kejahatannya sendiri.
.
.
.
.
*toilet*

Ternyata didalam toilet banyak sekali zombienya, dan dibelakang juga terdapat banyak zombie yang mengejar ngejar mereka.

Rafi dan Kevin masuk kedalam toilet untuk mengusir para zombie itu, sedangkan Alexa dan 2 teman Ririn yang masih selamat kini melawan ratusan zombie yang mengejarnya.

“CEPETAN RAF, ZOMBIENYA MAKIN DEKET”

Rafi daan Kevin berhasil mengusir para zombie itu.

“CEPET MASUK” perintah Rafi.

Tinggal sedikit langkah lagi ratusan zombie itu menyerang mereka semua.

Alexa berhasil masuk, namun apa yang terjadi dengan kedua teman Ririn yang tak ingin masuk kedalam toilet.

“kita mau disini aja, mau temenin Ririn”
Mereka keras kepala, mereka tetap bersikeras bernasib sama dengan ketua gengnya itu.

Alexa terpaksa menutup pintu toiletnya, dan menyelamatkan diri didalam toilet.Entah apa yang membuat dua dayang dayang Ririn begitu setia oleh Ririn.Mati pun,mereka masih mau ikut.

“RIAN LO DIMANA RIAN?” Teriak Kevin

“guu..guee disini Kev”

“cepet keluar, kita ada disini Ri” gumam Alexa.
Rian membuka pintu toilet dan langsung memeluk Alexa dan Kevin.

“MAKASIH BANGET SOB LO UDAH NYELAMETIN HIDUP GUE”

“iya iya tapi gak usah meluk erat gini juga bisa gak?, geli aja gue.Gue masih normal bro” gumam Kevin.

Rian langsung melepaskan pelukan kencangnya itu.

Rafi yang sejak tadi melihat kehangatan persahabatan mereka hanya terdiam dan bersenyum lega.

“ini semua juga berkat Rafi juga kok, jadi lo gak mau terimakasih nih sama Rafi?” gumam Alexa.

“pastilah gue say thank you ke dia, makasih bro.MAKASIH BANGET!”

Rian langsung berlari dan memeluk erat Rafi.
“iya bro, gue seneng ngeliat kalian bisa kumpul lagi”

“mulai sekarang, lo juga bagian dari kita kok Raf”

Ternyata dalam suasana menegagkan ini juga terdapat makna yang dapat kita pelajari, bahwa persahabatan itu memang penting dan segalanya.Kita itu suatu ekosistem yang harus memenuhi, jika salah satu tidak ada.Maka ekosistem itu tidak berjalan dengan baik. (tuhh kan jadi ngomongin pelajarana IPA heheeh)😆😆😆😆

.
.
.
.

“terus gimana keadaan yang lainnya? Semua selamet kan? Semua baik baik aja kan?”

Dari tertawa bahagia, kini Alexa menampilkan wajah murungnya kembali.
“lohh kok pada diem si?😦 sebenernya apa yang terjadi?”
“Semua lenyap” hanya kata itu yang dapat Kevin ungkapkan.

“lenyap? Maksudnya?. Guru guru? Temen temen kita? Pacar gue?”

“kayanya Cuma kita yang masih selamet Ri” ucap Rafi.

Rian lemas mendengar apa yang dikatakan Rafi barusan, ia tak menyangka jika ini hari terakhir melihat senyuman pacarnya yang bernama Dania,ini hari terakhir ia diomeli pak satpam karena selalu telat,ini hari terakhir ia menikmati hari harinya di SMA Merdeka.Esok atau lusa ia tak bisa melihat SMA Merdeka berdiri kokoh,bahkan sebutir nama pun tak ada.
Beruntung dalam tragedi ini masih ada yang menopang kesedihannya yaitu dengan adanya dekapan hangat para sahabatnya.Kini hanya mereka lah yang Rian punya,tak ada siapapun.

.
.
.
.

Waktu menunjukkan pukul 22 malam, namun mereka masih terjebak dalam toilet.

Baju mereka yang sudah ternodai oleh darah kecuali Rian, perut yang keroncongan karena mereka belum makan siang dan sore.
Mereka terjebak dalam situasi seperti ini.Rasanya ingin teriak saja.Tak ada penerangan apapun selain ponsel yang mereka pegang masing masing.

“gimana sekarang?” tanya Rian.

Seperti tak ada jalan keluar yang mereka dapatkan, pikiran mereka sudah buntu dan benar benar buntu, tak ada energi lagi untuk melawan zombie yang semakin banyak itu.Di tambah lagi baterai ponsel mereka sudah habis kecuali ponsel milik Rian, tentu saja ini meminimkan penglihatan mereka.

Rian memainkan ponselnya dan mencari tahu kabar diluar sana, apakah zombie itu sudaah merebak hingga ke lingkungan masyarakat?

DIKERUMUNI ZOMBIE, TNI AU INGIN MELENYAPKAN SELURUH SEKOLAH SMA MERDEKA DENGAN BOM YANG SUDAH TERSEDIA.

APA YANG SEBENARNYA TERJADI DI SMA MERDEKA? BENARKAH SEMUA SISWA MENJELMA MENJADI ZOMBIE?

DILARANG MEMASUKI KAWASAN SMA MERDEKA,INI BERBAHAYA! MASYARAKAT DIHIMBAU UNTUK TIDAK BERKELIARAN DISEKITAR RUMAH DAN JALAN.

CARI JALAN KELUAR,TNI AU MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBOM ISI SEKOLAH SMA MERDEKA PUKUL 00.00

Rian melihat berita online yang sedang dibanjir berita SMA MERDEKA yang diserang oleh para zombie itu.

“GAWAT, KITA HARUS KELUAR DARI SINI SECEPATNYA”
Rafi,Alexa,dan Kevin tersontak kaget mendengar teriakkan Rian yang histeris itu.

“sssttt.. jangan kenceng kenceng” Alexa mendekatkan jari telunjuknya dengan bibir Rian.

“gawat kenapa Ri?” tanya Rafi

“ini lo baca sendiri”
Rian memberikan ponselnya pada Rafi.Rafi ,Alexa,dan Kevin membaca berita yang sedang hangat diperbincangkan oleh para netizen.

“kita harus pergi secepatnya dari sini, sebelum sekolah ini dibom”

“gimana caranya?”
“coba Ri, lo telepon ke orang orang terdeket lo.Kasih kabar kemereka kalo lo baik baik aja,sekaligus minta pertolongan sama mereke” gumam Rafi

Belum sempat Rian menelepon, ponselnya mati karena baterainya lemah.

“ahh shit.. hape gue mati Raf”

“huuffttt”

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.45 namun mereka belum mendapatkan jalan keluar juga.

Zombie In The SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang