"Rian lo naik ke atas pager cepet" perintah Alexa.
Rian menuruti perintah Alexa.
Kemudian disusul oleh Alexa yang memanjat pager dengan bantuan tangan Rian.
Zombie semakin mendekat namun Rafi masih ada di dalam.
"Rian cepet bantu Rafi" gumam Alexa teriak.
Namun Rian tetap diam tak bersuara.Ia seakan akan tak perduli dengan Rafi yang dari tadi berusaha untuk menaiki pagar.
"RIAN LO DENGER GUE GAK SI? CEPET ULURIN TANGAN LO"
Rian hanya terdiam tak bersuara.
Tanpa bertanya mengapa sikap Rian yang aneh, Alexa dengan sesegera mungkin memanjat pagar dan mengulurkan tangannya untuk menolong Rafi.
HAMPIR! HAMPIR sedikit lagi kaki Rafi ditarik oleh zombie itu.Namun Alexa dengan sigap dan penuh perjuangan ia menarik Rafi sekuat kuatnya.
"huuufffttttt"
.
.
.
.
Mereka langsung berlari kearah luar untuk mencari pertolongan, Namun ditengah perjalanan Alexa meluncurkan tangannya kearah pipi Rian.
"duaaarrr" sasaran tangan menuju kearah pipi Rian.
Dengan tangan kanannnya Rian berusaha menahan rasa sakit dan panas dipipinya.Alexa bukanlah cewe yang seperti khalyaknya,Bahkan tonjokkannya itu bisa membuat bekas memar yang cukup sakit .
"lo kenapa nonjok gue?"
Tanpa menjelaskan maksud dari tonjokkanya itu Alexa langsung memegang kerah Rian dengan kencang.
"LO GAK TAU DIRI"
"Lo tau kenapa gue nampol lo? KARENA LO GAK TAU CARANYA BERTERIMA KASIH "
"duaarrr" kali kedua tonjokkan itu menuju pipi Rian lagi.
Rafi terus saja menghentikan amarah Alexa yang sudah berapi api itu.Namun tidak bisa,Alexa sudah terlanjur marah sekali dengan Rian.
"gue? gak tau terima kasih? hah? gasalah Xa? ada juga dia gak tau teriama kasih" Rian menunjuk Rafi dengan nada sinis.
"sekarang gue mau tanya sama lo! emang Rafi salah apa sama lo hah? sampe tadi lo gak mau nolongin dia"
"yaiyalah jelas dia salah. masa tadi gue pengen nolongin Kevin malah gak boleh sama dia.GAK TAU DIRI"
"APA? LO BILANG GAK TAU DIRI? LO SALAH BESAR! YANG GAK TAU DIRI ITU LO! LO GAK TAU KAN SEBERAPA BESAR PERJUANGAN GUE SAMA RAFI CUMA BUAT NOLONGIN LO DOANG? GU NYESEL BANTUIN LO YANG GAK TAU TERIMAKASIH ITU APA?.LO GAK PERNAH TAU KEJADIAN YANG SEBENARNYA ITU APA.KEVIN ITU UDAH GAK BISA DISELAMETIN LAGI YAN.DIA UDAH JADI ZOMBIE,JADI PANTES KALO RAFI NGELARANG LO BUAT SELAMETIN KEVIN.KARNA NANTI LO BAKAL NGERASAIN HAL YANG SAMA KAYA KEVIN KALO LO NYAMPERIN KEVIN."
"KEVIN MATI KARNA RELA BUAT LO SELAMET. TAPI MIRIS YA? KEVIN MATI CUMA KARNA ORANG GAK TAU DIRI KAYA LO"
Alexa melanjutkan pembicaraanya lagi.
"jadi lo milih dia dibanding sahabat lo? ya ampun Xa, gak nyangka ya gue punya sahabat kaya lo!. Dia itu belum kenal lo jauh dibanding gue Xa.Asal lo tau Xa, kalo gak Rafi halangin gue buat nolong Kevin, pasti Kevin udah disini bareng kita”
"ini bukan soal siapa yang kenal lebih jauh tentang gue.Tapi ini soal siapa yang benar.Udahlah intinya gue KECEWA sama lo"
"yaudah ok fine! lo maunya kaya gitu.Ok lah sana pergi bawa Rafi lo itu jauh jauh.Tinggalin gue, gue bisa kok jaga diri gue sendiri"
Sebenarnya ingin sekali Alexa menangis melihat sikap Rian yang keras kepala itu.Bahkan kesalahpahaman ini membuat tali persahabatannya putus sampai disini.Mereka tak lagi bisa mengukir kebahagian bersama lagi.
"ayo Raf " ajak Alexa.
"tapi Xa! kita gak bisa ninggalin Rian sendiri"
"gausah sok baik deh lo sama gue, udah sono tinggalin gue.Gue mau nyamper Kevin"
Ingin sekali Alexa mengatakan "jangan" demi keselamatan Rian.Namun Alexa sudah terlanjur dibuatnya marah.
Alexa dan Rafi terpaksa meninggalkan Rian yang keras kepala itu.
Rian berlari kearah belakang untuk kembali ke pagar sekolah bermaksud menyelamatkan Kevin.Padahal ia melakukan hal sia sia. Ya tentu saja sia sia, Kevin sudah tak bisa tertolong lagi.
"jangan tinggalin Rian Xa kasian, mending kita liatin aja dari jauh"
Alexa hanya mengangguk tanda setuju.
.
.
.
.
"gue bakal selametin lo Kev" gumam Rian sambil berlari kearah pagar.
Kevin melambaikan tangannya kearah Rian.Namun dengan lambaian lemas.
"Kevin tunggu gue"
.
.
.
.
"lo mau kemana" ujar Alexa menghentikan larian kecil Rafi.
"nolongin Rian lah"
"lo gak liat apa perlakuan Rian ke lo itu gimana tadi?"
"lo jangan keras kepala Xa, yang disana itu sahabat lo yang pernah jadi orang istimewa lo setiap hari" gumam Rafi berteriak sambil menunjuk kearah Rian.
Alexa hanya termangun dengan apa yang diucapkan Rafi tadi.Di dalam hati kecilnya ia juga ingin sekali menolong Rian, namun entah apa yang membuat Alexa acuh terhadap sahabatnya sendiri.
"yaudah kita tolongin sama sama" gumam Alexa.
Mereka berlari kearah Rian yang sudah mulai dekat dengan Kevin itu.
"Riaaaannnn jaaaangaaaannnnn" teriak Alexa dan Rafi.
Sesekali Rian menengok kearah belakang untuk melihat Alexa dan Rafi yang dari tadi mengejarnya.Namun Rian bersikap acuh dan pura pura tak mendengarkannya.
Dari arah berlawanan tampak Kevin dan rombongan zombienya itu sedang mengaung aung riuh.
Pagar yang dilapisi besi yang kokoh itu kini mulai miring dan sedikit lagi terjatuh.Itu jangan sampai terjadi,Karena jika pagar itu terjatuh, maka semua zombie keluar dan menyerang mereka.
.
.
.
.
Rian menggenggam tangan Kevin yang dingin dan berlumuran darah itu.
Namun, benar saja tangan Rian justru digigut oleh Kevin.Kini Rian sudah terinfeksi oleh virus Zombie.
Sungguh benar, penyesalan datang belakangan.Itu yang dirasakan Rian saat ini.Andai saja ia menuruti omongan Alexa, mungkin ia tak bernasib tragis seperti ini.
Alexa hanya terdiam lemas melihat kali kedua sahabatnya berakhir menjadi makhluk jahat itu.
Alexa tak kuasa membendung air matanya.Ia tetap manusia biasa yang bisa mengeluarkan ekspresi sedih, apalagi itu tentang sahabatnya.
"ayo Xa kita pergi dari sini"
Namun Alexa tetap menghadap Arah Rian yang bermata abu abu itu dan kejang kejang.
"ayo Xa sebelum Rian nyerang kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie In The School
Horrorperjuangan melawan zombie yang terus merajalela di sekolah kini semakin tak terkendali. Alexa si cewe tomboi dan pembuat onar ini berusaha mengamankan semua orang orang yang ada disekolah.Namun banyak yang tak percaya pada Alexa karena Alexa yang s...