secangkir malam terhidang di meja
tirai kabut di atasnya
kau ramu begitu manis
retakan di meja itu menatapku
memetakan topografi serat kayu
sungai dan ngarai yang membentuk sebuah cerita
: abjadabjad nurani
yang tertangguhkan di udara
kini berkepompong dalam kepalaku
bersembunyi dari cuaca dan waktu
menunggu saat kembali padamu
sebagai kupukupu
YOU ARE READING
Metamorfosa
Poetrykayaknya akan dimusnahkan dari beberapa tempat. saya memilih tempat ini sebagai brankas nomor tiga setelah hardisk dan satu tempat yang dirahasiakan (apaan sih XD)