Chapter Fourteen

2.3K 184 20
                                    

=> Aku ngerasa tersentuh dengan respon kalian yg sangat cepat saat ch.13 publish kemarin. Terimakasih banyak atas apresiasi kalian semua. Maaf kalau masih belum bisa memenuhi ekspektasi/harapan kalian di FF ini. Karena itu aku menyiapkan 'sesuatu' yang akan aku umumkan diakhir FF nanti.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Chapter Fourteen : A New Start To The Bright Future

Ada yang bilang cinta itu memberikan arti kehidupan pada seseorang, cinta itu membawa kebahagiaan, cinta itu membuat hidup jadi lebih berwarna. Tapi selain arti keindahan itu cinta juga memiliki arti kegelapan. Cinta membuat orang merasakan sedih, sakit hati dan kecewa, cinta juga mengajarkan seseorang arti pengorbanan dan kehilangan.

Sebelum mengenal Kyuhyun hidupku tenang dan senang, aku bahkan tidak berpikir dengan siapa aku berkencan dan bagaimana perasaanku pada mereka. Tapi setelah aku mengenal Kyuhyun aku jadi merasakan sakitnya cinta tak terbalas. Sebelum aku mengenal Kyuhyun aku tak pernah menangis karena seseorang, tapi setelah mengenal Kyuhyun aku selalu merasa sedih, baru pertama kalinya aku menangis untuk seseorang, untuk Kyuhyun.

Tapi aku tidak memperlihatkan kelemahanku ini pada Jungmo, aku tahu diri bagaimana aku harus bersikap padanya sebagai seorang pacar. Sudah 3 hari aku tinggal bersama Jungmo, hubungan kami berjalan dengan sangat biasa, aku sudah lama tidak bercinta dengan seseorang sejak aku hidup dengan Kyuhyun dan mengingat aku memiliki perasaan pada Kyuhyun membuatku tidak bisa melakukan hubungan intim dengan Jungmo begitu saja seperti dulu aku melakukannya pada semua orang. Jungmo juga tidak pernah memaksa seolah dia menungguku. Dia benar-benar baik, aku sangat bodoh kalau aku sampai mencampakkannya. Aku akan menghargai apa yang kumiliki saat ini karena belum tentu aku memilikinya lagi lain waktu.

Tiap hari aku hanya diam dirumah, aku keluar jika Jungmo mengajakku makan siang diluar, kemudian malamnya Jungmo pergi bekerja dan aku hanya tiduran sambil menonton tv, hidupku sangat monoton. Jungmo akan pulang tengah malam jam 2 saat aku sudah lelap tidur dan dia hanya akan naik tempat tidur disampingku.

"apa kau tidak bosan dirumah terus?" dia bertanya padaku saat kami sedang menonton tv dipagi hari setelah sarapan.

"tidak.." aku jawab dengan santai, aku sangat bosan tapi aku tidak mau melakukan hal yang lain, hidup sudah tidak menarik lagi bagiku, aku hanya perlu menjalani hidupku seperti ini setiap hari, itu saja sudah cukup.

"hyungmu.. tidak apa-apa kalau kau tinggal dengan orang lain seperti ini?"

"dia.. sebenarnya dia bukan hyungku.. dia hanya seseorang yang menolongku memberikan tempat tinggal, aku tidak punya hubungan keluarga atau hubungan dekat dengannya" aku jawab masih santai tanpa memandang Jungmo dan hanya menonton tv.

"oh.. jadi dia bukan hyungmu?" aku mengangguk sambil pindah-pindah channel dengan malas, "semalam aku bertemu dengannya di Nakwon-dong" eh? Aku langsung menoleh pada Jungmo dan melihat Jungmo menatapku, "dia menanyakan kabarmu, apa kau baik-baik saja dan memintaku menjagamu baik-baik, aku pikir dia hyung yang sangat perhatian tapi ternyata dia bukan hyungmu?"

"dia.. selalu bersikap seperti hyung, itu biasa saja" aku kembali menonton tv tanpa memperhatikan apa yang ditayangkan, aku sibuk berpikir, bukankah dia bisa menelponku kalau ingin menanyakan kabarku? Ponselku masih aktif dan dia tahu nomor ponselku. Sepertinya dia sudah tidak ingin terkait apapun denganku hm?

"... berangkat bekerja malam ini"

"eh??" aku tidak menangkap kalimat Jungmo sepenuhnya, "kau bilang apa?"

Dia tersenyum "apa kau mau makan malam diluar? ayo kita pergi kencan, aku tidak berangkat bekerja malam ini"

"oh... haha ya.. tentu saja, ayo kita pergi"

DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang