Part 15

1.3K 27 0
                                    

Horden kereta tertutup rapat, tidak kelihatan adanya tanda2 manusia berada dalam kereta tersebut.

Delapan kereta besar berkelebat dengan cepatnya melewati sisi Lam Kong Pak berdua, kusir2 kereta tersebut tak seorang pun yang melirik sekejap kearah pemuda kita berdua, mereka ayunkan cambuknya melarikan sang kereta semakin cepat lagi.

Timbul rasa curiga dalam hati Lam Kong Pak. kalau dikatakan rombongan kereta pengawal barang, tidak tampak adanya panji perusahaan Piauw Kok serta Piauw-su yang mengawal. kalau dikatakan sedang mengangkut manusia tak kedengaran sedikit suara pun.

"Loo tua, coba kau tunggu sebentar dalam hutan sebelah sana aku akan pergi melakukan pemeriksaan."

SELESAI bicara ia enjotkan badannya melayang turun kereta kedua dari belakang per-lahan2 dirobeknya horden yang menutupi kereta dan mengintip kedalam.

"Aaaaah ...,!" ia menjerit tertahan.

Kiranya dalam kereta tersebut berisikan sebuah manusia emas yang amat besar, jelas benda tersebut hasil tempaan diistana naga dan tak usah ditanyakan lagi isi dari keenam kereta lainpun sama saja,

Dan yang terutama lagi. manusia emas yang diintip saat ini bukan lain adalah si Pencuri sakti Pek-ti Gong, teringat bahwa iapun sudah putus hubungan dengan Pek-li Siang, hatinya jadi amat sedih.

Pada saat ini Lam Kong Pak cepat menduga, kusir2 yang melarikan kereta2 tersebut tentu anggota dari istana Naga tujuan mereka kemungkinan besar adalah markas besar dari pemilik Pegadaian Bu-lim.

Dengan cepat Lam Kong Pak mempertimbangkan diri, kebetulan ia pun ada maksud hendak mendatangi Markas besar dari pemilik Pegadaian Bu-lim. hanya saja bagaimana dengan si Malaikat raksasa Loo Liang Jen yang masih menanti disana?

Antara pemuda kita dengan Loo Liang Jen sudah timbul hubungan yang sangat erat dia tidak tega meninggalkan dirinya seorang diri, diam2 ia loncat turun kembali dari kereta, kembali kedalam hutan kemudian ber-sama2 Loo Liang Jen mengejar kembali kereta-kereta tersebut.

Sebelum itu Lam Kong Pak memesan wanti2 agar manusia raksasa itu bersembunyi dalam kereta tanpa mengeluarkan sedikit suarapun sampai waktunya ia akan datang memberi kabar.

Demikianlah mereka berdua bersembunyi dalam kereta kelima serta kereta keenam, semetara kusir dari kedua kereta tersebut sama sekali tak merasa.

Dengan menimbulkan suara kemerutukan yang sangat keras. kereta itu bergerak makin lambat, namun goncangan terjadi semakin hebat. sehingga akhirnya kusir kereta yang paling belakang berteriak keras:

"Loo-Thio, Loo-Lie, apa yang terjadi? mengapa kereta kalian larinya semakin lambat ?"

"Sungguh aneh sekali!" jawab kusir kereta kelima serta keenam, "Kami rasakan kereta yang kami tumpangi selama setengah harian ini makin lama semakin berat. kuda yang menghela kereta tak mau bergerak. . .apa yang bisaku lakukan lagi ?"

"Hmmm! tak ada alasan sengaja kalian cari alasan. kereta kita semua terbuat darimana kereta2 kalian secara mendadak bisa jadi berat dengan sendirinya !"

Mendadak kereta berhenti. Lam Kong Pak yang bersembunyi dalam kereta secara lapat2 dapat menangkap suara hembusan angin yang menggoyangkan pohon siong. ia segera dapat menduga kalau mereka telah berada diatas gunung.

"Toako sekalian. mari kita beristirahat sebentar agar kuda2 kitapun pulih kembali tenaganya, Bagaimanapun malam ini kita tak bakal sampai ditempat tujuan !"

Setelah ketujuh orang kusir kereta itu bersantap rangsum kering mereka, perjalanan pun segera dilanjutkan. Kali ini Lam Kong pak mengintip keluar dari balik horden.

Payung SengkalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang