[ON HOLD - ON EDITING]
gimana rasanya ketika lo suka dibaperin sama sahabat cowok lo?
terbang? atau meleleh?
atau parahnya lo suka sama sahabat cowok lo itu?
(Namakamu) Ashalina Aqilla adalah definisi dari cewek yang suka kena baper sahabat cowokn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎵 Imagination - Shawn Mendes
Suasana di sekolah hari ini sangat seru. Bayangkan saja, hari ini ada pertandingan Basket antar kelasku dengan kelasnya Bimo.
Bimo adalah Kapten Tim Basket 'Angkasa'. 'Angkasa' adalah Tim Basket yang paling disegani di Sekolahku ini.
Pemain Tim dari kelasku ada Ari, Azka, Dimas, Ajil, Zacky, Kefan, dan Gabra.
Sedangkan dari Tim Bimo ada Bimo, Darrel, Kevin, Alfhan, Alfhin, Alex, Manu, dan Davin.
Huft, tim dari Bimo itu sangat jago-jago. Aku takut tim kelas kami akan kalah. Tapi, disisi lain aku yakin tim kelasku akan menampilkan yang terbaik.
Aku yakin mereka akan mengalahkan timnya Bimo. Semoga saja. Aku juga yakin Allah swt., selalu bersama kami.
Pertandingan dimulai. Kami semua langsung menyoraki tim kelas kami dengan semangat. Babak pertama, tim kelas kami kalah dengan skor 2-1, tapi tak apa, masih ada babak kedua.
Para tim dipersilahkan untuk istirahat. Kami para hawa langsung memberikan sebotol air mineral kepada mereka.
"Duh, cape banget dah anjir," ucap Ari sambil mengipasi wajahnya dengan tangannya.
"Iye, cape bener. Ada air lagi nggak?" tanya Azka. Rasyifa langsung memberikan sebotol air lagi dan Azka langsung mengeuknya hingga tandas, tak bersisa.
Aku ingin memberikan handuk untuk Ari dan mengelapi wajahnya yang bersimbah keringat itu, namun segera kuurungkan karena Aisyah telah memberikan handuknya dan mengelapi Ari.
Huft, sudah kuduga. Pasti begini. Ari juga kelihatannya nampak begitu senang Aisyah bersihkan keringatnya.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku pelan. Aku langsung melihat siapa yang menepuk pundakku, ternyata itu Dimas.
"Eh, Dimas. Ada apa?" tanyaku. Dimas duduk disampingku.
"Nggak, nggak apa-apa. Cuman gue perhatiin, kok lo kayak liatin Ari sama Aisyah gitu, kenapa sih?" tanya Dimas. Aku hanya menggeleng.
Tidak mungkin aku bicara pada Dimas bahwa aku cemburu? Cemburu? Bahkan aku nggak berhak.