Bab 2. Kembali Terlihat

9.3K 477 6
                                    

Sejak kejadian di mana aku melihat Arkha dengan gadis itu, di dalam kepala selalu saja terbayang pemandangan yang seakan merusak batin dengan air mata. Tetapi, aku masih tetap berpegang pada tiang-tiang kokoh yang menjadi tumpuanku. Sebuah hubungan tidak cukup hanya dengan cinta dan rasa sayang, akan tetapi harus disertai kepercayaan dan juga kesetiaan. Namun ketika pikiranku berhasil memanipulasi hati yang masih bisa percaya, jika semua itu tidaklah nyata, tiba-tiba saja kedua bola mataku kembali menangkap sesosok bayangan dari orang yang sangat aku kenal. Dia memang laki-laki yang menjalin status denganku.

"Arkha?!"

Suaraku terasa tercekat di tenggorokan. Aku ingin sekali berteriak, tetapi kata-kataku tersangkut pada urat-urat leher yang seakan mengencang. Ada apa denganku? Bukankah dia adalah tunanganku? Seharusnya aku tidak perlu merasa takut untuk memanggil namanya, bahkan aku berhak untuk berlari, lantas bertanya mengenai wanita yang pada saat ini memeluk pinggulnya dari belakang.

Tapi, apa yang aku lakukan sekarang? Aku hanya bisa terdiam terpaku, hingga cuma sekedar menelan pahitnya rasa, ketika membiarkan mata pisau seakan menusuk jantungku. Tubuhku seketika mematung dengan air yang mulai meluap jatuh dari pelupuk mata. Di kejauhan, Aku hanya bisa memperhatikan gadis itu bermanja-manja dengannya. Aku amati dengan seksama, ia bahkan sama sekali tidak menolak perlakuan yang telah diterimanya. Apakah bukan seperti itu yang disebut dengan perselingkuhan? Apa aku sudah gila dengan membenarkan kesalahan yang telah terbukti? Kedua pupil mataku menangkap tangan centil yang mulai merayap membelai wajahnya dengan mesra. Bagaimana mungkin tingkah mereka yang begini, hanya sekedar seorang teman? Bisakah aku terus mempercayai ucapannya?

Ketika kepalaku yang penuh dengan ribuan pertanyaan hampir saja meledakan emosi, Arkha ternyata telah memergoki kehadiranku yang tidak jauh dari tempat ia berada. Aku terus saja menatap nanar pada keterkejutan laki-laki yang sangat kucintai. Kemudian dengan sigap, dia langsung menyingkirkan tangan gadis itu, lantas berlari untuk memburuku. Aku yakin ia telah menyadari, bahwa pikiran negatif tentang dirinya saat ini sedang bergulat bebas di dalam kepalaku. Hatiku seakan membeku sedingin es, kemudian hancur berserakan. Sekarang yang tersisa hanya tinggal puing-puing kepercayaan yang mulai memudarkan cinta.

"Sayang, sejak kapan kamu berada di sini?" Arkha bertanya sambil melirik gadis yang telah ia tinggalkan.

Aku hanya bisa membisu, ketika menatap Arkha menghujaniku dengan berbagai pertanyaan yang sama sekali tidak bisa diterima oleh otak kecilku. Saat ini di dalam benakku, bayangan mereka berdua berulang kali melintas. Tanpa terasa, air mata bergulir hangat membasahi pipi.

Kemudian Arkha memegang tanganku, lantas membalikkan badannya. "Aku pulang duluan!!" Ia melambaikan tangan tanda perpisahan.

Dia berteriak kepada sekumpulan laki-laki dan perempuan yang ternyata adalah teman sekantornya. Tidak berselang lama, ia lantas menarik tanganku, dan aku mulai berjalan mengikutinya melangkahkan kaki. Dia berhenti tepat di samping mobil miliknya dan membukakan pintu untukku.

Kami memasuki CR-V hitam dan melesat entah kemana. Aku hanya bisa terdiam menatap jalan yang bergerak terlampaui. Meskipun Arkha terus saja berceloteh, tapi telingaku seakan acuh mendengar suara yang terlontar keluar dari mulutnya. Degup jantung yang memburu, terasa meremukkan hatiku. Sakit, sungguh perih, hati ini juga telah mulai letih.

"Kenapa kamu diam saja?" Dia menyentuh bahuku, namun aura tubuhku seakan melakukan penolakan terhadapnya.

Kemudian, kesadaranku mulai kembali seketika itu juga. "Ah, aku ...." Aku mengamatinya, hingga membuat air mata membanjiri wajahku. Aku tidak percaya, dia telah tega hati melakukan perbuatan itu tanpa sepengetahuanku.

"Berhentilah menangis! Sebenarnya yang terjadi bukan seperti yang kamu pikirkan saat ini," Arkha mencoba untuk meluruskan rajutan kusut yang mulai terbentuk di dalam pikiranku.

SALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang