A Moment To Remember (Chap.19)

992 133 40
                                    

Gak ada perubahan sedikitpun disini guys, semuanya masih tetap sama.

A Moment To Remember

Chapter 19

Kicau burung gereja terdengar riang dari luar sana, dan dengan perlahan Seungkwan membuka tirai kamarnya dan menatap manis keluar sana,

"Aku rasa aku akan terbiasa bangun pagi tanpa alarm sekarang, hyung... Terimakasih sudah mengajariku..." Seungkwan tersenyum sebelum akhirnya menuju kamar mandi membersihkan diri dan berangkat sekolah.

Seoul, 07.00 A.M kst

Dengan langkah yang berat Seungkwan memasuki koridor sekolah dan sesekali ia menyapa beberapa teman yang ia kenal. Namun semuanya terasa aneh bagi Seungkwan hari ini, setiap orang yang ia sapa tidak merespon sapaannya, bahkan beberapa diantara mereka terlihat sedang berbisik diantara satu dengan yang lain.

"Bukankah dia Seungkwan sunbae yang dikabarkan menjadi orang pertama perusak acara MT anak kelas 11 dan 12 kemarin?"

"Iya sepertinya itu memang dia.. Karena dia eonnie-ku murung sejak kembali dari Busan kemarin, eonnie-ku terus saja menyebut namanya.."

"Sebenarnya apa yang ia lakukan? Kenapa dia disalahkan?"

"Kau tidak mendengar ceritanya? Ia kembali ke Seoul tanpa berpamitan dan itu membuat kegiatan MT mereka menjadi kacau."

"Benarkah?"

Seungkwan yang mendengar ucapan kiri-kanannya tersebut hanya bisa melangkahkan kakinya sambil menundukkan kepalanya. Ia tidak menyangka bahwa semuanya akan terjadi seperti ini.

"Hentikan omong kosong kalian itu.. Apa kalian pikir itu semua tidak benar, Seungkwan kembali ke Seoul bukan semata-mata untuk kesenangannya, ia kembali karena ada urusan yang mendesak, jadi aku mohon hentikan...."

Jihoon yang baru saja datang langsung berucap keras pada gadis-gadis tersebut, dan tentu saja Seungkwan yang masih berjalan didepannya mendengar dan berbalik badan.

"Eoh Jihoon sunbae, aku dengar dari eonnie-ku, sunbae juga merusak acara MT kalian... Dan karena Jihoon sunbae, Seungkwan sunbae meninggalkan lokasi MT. Bukan begitu Seungkwan sunbae.....?"

"Sudah aku katakan jangan lagi mengatakan hal-hal bodoh seperti itu, kalian tidak tahu apa-apa..." Jihoon berucap dengan nada emosi membuat keempat gadis tersebut langsung refleks mendekatinya dengan tatapan tidak bersahabat.

"Lalu jika aku tidak menghentikan perkataanku, apa yang akan sunbae lakukan? apa sunbae juga akan merebut kekasihku seperti yang sudah sunbae lakukan pada Seungkwan sunbae?"

Jihoon membisu, ia tidak tahu harus berkata apa, yang ia rasakan adalah rasa sakit saat gadis itu mengatakan bahwa ia merebut kekasih sahabatnya. Entah karena alasan apa, didalam hati kecil Jihoon berkata bahwa ia sejatinya tidak 'merebut' melainkan 'menemukan' kembali miliknya yang telah lama hilang.

"Kalian benar-benar....." Jihoon menggantung kata-katanya menahan kekesalan serta rasa sakitnya. Sedang Seungkwan ia tidak bisa berbuat apa-apa selain membalik tubuhnya dan kembali melanjutkan langkahnya. Jihoon yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum pahit,

"Sepertinya aku benar-benar telah kehilangan sosokmu, Boo..." Jihoon berjalan tertatih mengikuti Seungkwan dari belakang sambil menatap pahit punggung sahabatnya itu. Ia bahkan tidak mempedulikan lagi orang dikiri-kanannya yang berbicara tentangnya, ia hanya bisa terdiam dan melangkahkan kakinya menuju ruang kelasnya.

Dari kejauhan, Hoshi yang menyaksikan semua kejadian tadi hanya bisa menarik nafasnya panjang sebelum akhirnya mengikuti langkah Jihoon dari belakang dan menuju ruang kelasnya.

A Moment To Remember (Chap. 15)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang