14

3.6K 304 21
                                    

JOONMYEON

Jika aku harus memilih satu hal yang dapat ku pertahankan di dunia ini, mungkin aku akan memilih dia. Wanita yang masih tenggelam dalam mimpi indahnya. Yang tertidur manis tepat di hadapanku dengan segudang kebiasaan yang mungkin tak akan wanita lain lakukan.

Park Chorong.

Aku tak dapat mengungkapkan seberapa dalam aku mencintainya. Tak ada sebuah alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan ini. Mengapa aku mencintainya? Karena takdirku berkata begitu. Aku harus menjaga dan mencintainya.

Lihat ia sekarang. Membiarkan wajah jeleknya saat tertidur menjadi tontonan untukku. Air liurnya yang mengering, rambut hitamnya yang acak-acakan dan.. kotoran di sudut matanya. Bagaimana? Apa wanita lain akan melakukan hal yang sama?

Mungkin ia yang terunik.

Aku mengelus permukaan pipinya yang putih. Menyampingkan rambut yang menutupi wajah cantiknya. Membuatnya sedikit terusik dan membuat matanya terbuka.

"Maaf" gumamku pelan.

Chorong tersenyum manis dan mengecup pipiku sekilas. "Dasar bodoh, jam berapa sekarang? Aku harus berangkat ke kantor sekarang."

Aku mendengus pelan, "ini masih jam 4 pagi Cho-ya. Apa kau yakin kantormu sudah buka di jam segini?"

Chorong terkekeh pelan dan mengusap tengkuk ku. Membuatku sedikit geli karena temponya yang benar-benar lambat. "Joon-ah"

"Kenapa.. kau masih cinta padaku? Kau bahkan sangat sadar jika keadaan kita sekarang..."

Aku mengecup bibirnya kilat. "Berapa kali harus ku katakan jika kita harus menghindari pembicaraan ini?"

"Baiklah. Tapi kenapa? Kau tampan, kaya dan well.. kau jenius. Pegawai kantorku menuliskan namamu dalam deretan pengusaha dan Ceo yang jenius. Dan aku?.."

"...omo, aku punya segudang hal buruk yang tak pernah kau ketahui. Aku pemalas, bodoh, dan jelek. Lihatlah! Ada jutaan wanita cantik di Seoul. Dan kau memilih aku?"

"Lalu? Kau ingin aku berpacaran dengan wanita cantik yang kau maksud itu?" Godaku dengan ekspresi sedikit serius.

"Aniyoo. Aku cuma heran denganmu. Kau tahu? Aku makan dengan porsi yang banyak, saat orang lengah aku suka mengupil, aku pernah kentut saat rapat dan... aku sangat menjijikan Joonmyeon." Desahnya dengan wajah menggemaskan.

Aku menahan tawaku dan menatap kedua matanya lekat. "Aku tahu kok"

"Kau tidur dengan air liur yang menetes, kau kentut di belakangku, mencubit-cubit telingaku, dan.. memasukan jarimu ke lubang hidungku saat kau tertidur. Apa kau menyadarinya?" Tanyaku.

Wajahnya berubah menjadi seperti tomat dalam seketika dan memukul pundakku berulang kali. Hihi, dia malu.

"Jangan khawatir. Aku mencintai segalanya tentangmu. Sekalipun hal terkecil ataupun yang kau seembunyikan." Perlahan ia menarik sudut bibirnya dan bergerak memeluk tubuhku. Menyimpan wajahnya di sisi leherku.

"Aku menyayangimu Joonmyeon." Bisiknya.

Aku juga.

"Akankah kau meninggalakanku?"

I wish never.

×××××

AUTHOR

"Lalu?"

Seorang wanita mendecak sambil mengangkat kedua bahunya tak tahu. Dia Kang Seulgi, gadis berkuncir kuda dengan mata sipit cantiknya.

Hold Me TightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang