Wanita itu terus berontak, ia tidak ingin bawa secara paksa seperti ini di sudah menolak dengan sekuat tenaga tagi gagal, orang-orang berpakaian hitam itu terus memaksanya.
"Lepaskan!" teriak sang wanita dengan suarah keras, ia terus berusaha meleskan cekalan tangan seorang laki-laki berjas hitam di sampingnya, tapi sial itu tidak bisa cekalan itu sangat kuat, tenaganya tidak cukup kuat di banding laki-laki itu.
Wanita itu harus berpikir keras agar bisa terlepas dari orang-orang yang membawahnya dengan paksa. Rencananya untuk melarika diri tadi gagal tolal setelah laki-laki itu menyeretnya masuk ke dalam mobil bersama teman-temanya.
Mobil itu terus melaju dengan kecepatan tinggi seakan mereka tidak punya banyak waktu untuk mengantarkan sang wanita ke tempat yang di pintah majikan mereka.
"Ahhhggg...!" laki-laki ber jas hitam itu mengeram kuat saat mulut sang wanita mengigit tanganya dengan sangat kencang, bahkan ia bisa melihat ada bercak darah di mulut wanita itu dan langsung meludah ke arahnya.
Sang laki-laki berjas hitam mencobah menekan tanganya yang terus berdarah karena gigitan itu, sungguh itu benar-benar terasa sangat menyakitkan.
Mobil itu tiba-tiba mengerem mendadak. Bagaimana tidak sang sopir merasakan sakit di bagian telingahnya, dan lagi-lagi sang wanita itu mengigit mereka. Sopir itu langsung menekan telingahnya yang berdarah, sedangkan orang yang berada di sampingnya langsung berusaha mengapai wanita itu tapi gagal karena tiba-tiba ada benturan keras dari belakang mobil membuat mereka semua terlonjak.
Wanita itu tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan seluruh kekuatanya ia terus berlari tanpa memperdulikan orang-orang berjas hitam terus mengejarnya.
"Bodoh! bagaimana mungkin kalian tidak bisa mengerem mendadak?" teriak laki-laki berjas hitam sambil memegangi tanganya yang terluka "Cepat kejar!" perintahnya.
Mereka terus berlari tanpa memperdulikan darah yang terus keluar dari tangan dan telingah mereka, jalan itu memang cukup sepih hanya ada banyak semak belukar serta beberapa pohon yang tumbuh di pinggir jalan raya itu.
Wanita itu terus berlari, ia berusaha mencari bantuan tapi sepertinya tidak ada yang bisa membantunya, di sini bukan kediaman padat penduduk, ini mungkin area perkebunan warga.
"Sial!" wanita itu mengupat dalam hati bagaimana ia bisa selamat, gerombolan laki-laki berjas hitam itu terus mengejarnya bahkan semakin dekat saat ia menoleh ke belakang tiba-tiba.
***
Malam ini bulan tampak menyinari langit, jam sudah menunjukan angkah sepuluh. Seorang laki-laki melajukan mobilnya dari kantor tempat ia berkerja, ia tampak santai mengendari mobil itu, sebuah lagu mengalun indah di sana sesekali ia mengikuti lirik lagu itu
"Bila aku jantu cinta,
aku melihat sang bulan
kan datang pada ku dan menemani aku,
melewati dinginnya mimpi"
Nidji : Bila aku jatu cinta
Tampak bibir tipis laki-laki itu bergumam. Sesaat kemudian ia menyipitkan matanya, tampak tidak jauh di depan mobilnya, seorang gadis tidak terlalu tinggi berambut panjang sepinggang yang sedikit bergelombang berlari dan di belakangnya tampak empat orang berpakaian jas rapi mengejarnya. Sang gadis terus berlarih kearah mobilnya tanpa menoleh ke depan, sepertinya ia sedang melihat jaraknya dengan para gerombolan orang yang mengejarnya.
Membuat sang pria membanting stir lalu menginjak rem mendadak hinga menimbulkan suara decitan yang cukup keras, ia mencobah menghindari sang gadis tapi sayang nya tubuh gadis telah menyentuh belakang mobilnya. Gadis itu terjatuh kebelang, seketika empat orang berjas hitam menghampiri sang gadis dan menariknya dengan paksa, tampak gadis itu berontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHARA (End)
Romance# 410 dalam Roman tgl 15/05/ 2017 "Aku Sean, jadi?" "Namaku Sa-, kau cukup panggil aku Zaza" jawab sang gadis, Sean menganguk tidak ingin memaksa gadis itu. "Aku kabur dari rumah" ucap Zaza, ia melihat raut muka Sean seakan bertanya mengapa...