BAB 4

4.4K 273 3
                                    

Hari ini adalah hari minggu itu bearti Sean libur bekerja, "Aku sudah bisa memcuci piring" Zaza dengan banga memberitahu skil barunya.

"Bagus" jawab Sean datar "Aku akan membeli persediaan makanan apakah kau mau ikut?" Sean bertanya pada gadis di hadapanya yang dari tadi terlihat tersenyum bahagia.

"Tidak, mereka akan membawa ku jika keluar" jawab Zaza, ia tidak ingin orang suruhan ayahnya menemukannya.

"Baikla" Jawab Sean singkat sembari pergi.

"Sean terimakasih!" Teriak Zaza, untuk pertama kalinya gadis itu berterimakasih pada Sean, laki-laki itu hanya mengangkat tangan kananya membentuk lingkarang dari jari telunjuk dan jempol dan tiga jari yang terbuka, kemudian berlaku. Dalam hati Sean ia sangat senang, setidaknya sedikit keangkuhan gadis itu mulai berkurang.

***

Sean tiba di Minimarket, ia membeli beberapa bahan makannan dan tidak lupa buah dan susu, ia ingat Zaza suka meminum susu, tampak belanjaan kali ini lebih banyak dari biasanya, tiba-tiba seseorang menepuk bahu kananya membuat Sean cukup terkejut.

"Lisa" bisik Sean, wanita itu memeluk Sean dengan sangat erat dengan segera laki-laki itu membalas pelukan Lisa seakan mencurahkan rasa rindu diantara merekan.

Sean cukup terkejut saat Lisa tiba-tiba ada di mini market tempat mereka biasa berbelanja, sebelum pulang dari kantor karena mini market tersebut berada diantara apartemen dan kantor Sean.

Lisa biasa menemani Sean belanja kadang juga ikut membeli beberapa barang keperluannya karena mini market tersebut cukup lengkap.

"Kanapa tidak memberitahuku?" tanya Sean lalu melepas pelukanya "Akukan bisa menjemputmu di bandara" tambahnya.

"Aku hanya ingin memberi kejutan pada mu" Lisa lalu melirik ke arah troli yang ada di hadapan Sean "Kau belanja banyak sekali" tanya Lisa.

"Oh ini, aku hanya sedang mengisi persediaaan makanan mingguanku" Jawab Sean singkat tidak mungkin ia memberitahu kalau ia belanja untuk Zaza juga.

***

Lisa dan Sean bercengkra mereka memutuskan untuk makan siang bersama, sudah lama mereka tidak melakukan itu, Lisa sangat senang membagi cerita pada sahabatnya, sedangkan Sean laki-laki itu sangat senang bisa bertemu wanita yang ia cintai.

"Ini untuk mu" Lisa memberikan sebuah kotak kecil berwarna hitam, Sean segera membuka kotak itu sebuah dasi berwarna abu-abu.

"Terimakasih, ini sangat bagus" Sean membuka suarahnya.

"Aku senang kau menyukainya" Jawab Lisa sambil tersenyum lebar.

"Aku akan selalu senang apapun yang kau berikan padaku" gumam Sean dalam hati.

Lisa melihat jamnya, sudah hampir tiga jam ia mengobrol dengan Sean, sungguh waktu benar-benar terasa sangat cepat saat mereka saling bercerita apa yang mereka lalui selama dua minggu ini, mulai dari pekerjaan kantor, hingga kondisi kesehatan masing-masing, walau keduanya selalu menanyakan itu melalui telphon tetap saja mereka ingin sekali bertanya secara langsung.

"Aku pulang dulu ya" Lisa pamit.

"Iya, hati-hati" Jawab Sean tersenyum kecil pada wanita di hadapanya, kemudian Lisa berlalu meninggalkanya Sean terus menatap punggung wanita itu sampai tidak terlihat lagi.

Rasanya belum cukup mereka bertemu tapi Sean tidak bisa memaksa Lisa untuk bersamanya lebih lama ia juga tahu kondisi Lisa yang cukup kelahan karena baru tiba dari Singapura.

Sedetik kemudian ia menyadari sesuatu "Ya tuhan Zaza, ia pasti belum makan, tadi aku berjanji akan memasakkan sesuatu untuknya saat makan siang" dengan segera laki-laki itu meluncurkan mobilnya kembali ke apartemenya.

ZAHARA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang