C h a p t e r 0 4

13 3 0
                                    

[ I'll kill you, Bimo!. ]

"Ada yang bilang, kalau cinta dan benci itu beda tipis. Cuma dipisahkan sama kain tipis yang nggak kasat mata. Hati-hati, kalau kain benci itu sudah sobek, perasaan kamu pasti akan berbalik."

[Twenty One Cafe']

     Fanny sedang duduk sambil menikmati segelas milkshake avocado dan satu piring nasi goreng seafood. Menu yang sederhana bukan untuk makan siang? Fanny memang bukanlah anak yang suka menghabiskan uang hingga ratusan ribu hanya untuk seporsi makanan dan segelas minuman yang sedang trend.

     Baginya itu membuang-buang uang. Lagi pula, bukan kah sama saja? Akhirnya akan masuk keperut dan mengenyangkan?

     Yang penting sehat dan bergizi juga sudah cukup. Pemikiran sederhana dari seorang Tifanny Aurelia.

     Jemari lentik Fanny menari-nari diatas laptop putih itu. Fanny sedang mencari ide untuk pembuatan novel terbarunya. Siapa sangka? Kalau Fanny adalah penulis yang terkenal melalui dunia orange. Atau orang-orang biasa menyebutnya wattpad.

     Fanny sudah menerbitkan 2 buah novel. Satu bergenre teenfiction dan satunya lagi bergenre romance action. Saat ini Fanny sedang mencoba membuat genre fantasy.

     Semoga aja hasilnya bagus. Dan seseui dengan apa yang gue harapkan. bathin Fanny berbisik.

     Fanny dikenal di dunia orange tersebut bukan sebagai Tifanny Aurelia. Melainkan dengan nama samaran lain. Ia cukup puas akan reaksi para pembaca ceritanya yang berkomentar pada ceritanya.

     Terkadang ia sampai tertawa sendiri, menangis, kesal, ataupun tersipu malu. Ia juga sering membalas komentar pembacanya yang ia anggap menarik.

     Kedua orang tua Fanny pun mendukung keputusan Fanny untuk berkarya dibidang penulisan.

     Selagi kamu masih bisa untuk membagi waktu antara sekolah dan menulis. Ya itu bukan masalah. kata-kata Ayahnya yang sampai saat ini masih terngiang dikepalanya.

⬛◼⬛◼⬛◼

     Sudah lima belas menit berlalu, Fanny baru bisa menyelesaikan lima paragraf. Itupun dibantu dengan sesekali ia menyeruput minuman kesukaannya itu. Fanny mendesah lesu.

     "Ini bakalan jadi tantangan baru buat gue. Hehh.... semangat, Fanny. Lo bisa nyelesaiin ini cerita." Fanny terus saja berusaha menyemangati dirinya sendiri.

     Ia pun menghentikan kegiatan tulis menulisnya. Karena ia merasa idenya sudah buntu. Fanny memakan nasi goreng seafood nya, sambil membuka aplikasi instagram miliknya. Ia terkikik geli saat membaca tulisan meme yang dibuat oleh salah satu akun instagram yang ia follow.

⬛◼⬛◼⬛◼


    Tepat saat itu, Bimo masuk kedalam cafe tersebut. Siapa sangka? Kalau ternyata Twenty One Cafe adalah Cafe favorit seorang Bimo Bagaskara.

    Menurut Bimo, harga makanan dna minuman yang ada di cafe ini pas untuk kantongnya. Selain murah meriah, makanan dan minuman yang dijual pun tidak kalah enaknya dengan restoran mahal. Menurut Bimo ya, yang seleranya kurang lebih sama seperti Fanny.

My Lovely BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang