C h a p t e r 0 3

35 3 0
                                    

[ Who are you, Boy?. ]

"Di dunia ini, kita hidup sama berbagai macam sifat, sikap, dan jenis manusia. Tapi, secara keseluruhan kita banyak menghabiskan waktu sama dua jenis manusia. Manusia baik hati sama manusia rese dan nyebelin."

[X. IPA 2]

     Setelah mendapat sedikit pencerahan dari Ibu Sarah di ruangannya dan sedikit cekcok lagi antara Aira dan Bara, akhirnya lima belas menit kemudian mereka keluar dan kembali ke kelas.

     Aira masuk kelas dengan wajah sumringah senang dan tatapan mengejek tidak lepas dari Bara.

     Namun, lain halnya dengan Bara. Anak laki-laki itu masuk kelas dengan wajah memberengut kesal. Saat perjalanan ke kelas tadi, meskipun dipisahkan oleh Ibu Sarah yang berjalan di tengah keduanya, keduanya tetap saja memamerkan kesinisan dan ketidaksukaan satu sama lain. Alhasil, Bara yang terkena tarikan telinga kanan dari Ibu Sarah.

⬛◼⬛◼⬛◼

     Setidaknya dari ruang interogasi tadi di ruang Ibu Sarah, Bara belajar untuk tidak mengolok-olok kekurangan teman kalau tidak tahu cerita yang sebenarnya. Termasuk menyakiti hati perempuan sesuai ucapannya tadi. Bara memang tidak tahu apa-apa tentang keluarga Aira. Tapi, malah nyeletuk kata-kata yang menyakiti hati Aira.

     Jelas saja kalau Aira naik pitam. Dan menantang Bara untuk bertengkar. Karena Bara lah yang membakar emosi Aira. Belum lagi, tadi selama diruang Ibu Sarah, Aira memasang wajah ingin menangis dan sakit hati.

      Persis kayak gue hamilin aja ini anak. membuat Bara mencibir dalam hati.

     Sementara Ibu Sarah, terus saja menyudutkan posisi Bara sebagai pihak bersalah. Karena memang sejak awal Bara lah yang memulai pertengkaran tersebut. Jadilah, Aira menang sebagai pihak korban. Sedangkan Bara, sebagai pihak terdakwa.

⬛◼⬛◼⬛◼

     Setelah sampai di kelas, mereka duduk ditempat masing-masing dan melanjutkan perkenalan yang sempat tertunda tadi. Aira duduk masih tersenyum senang.

      Setidaknya akting gue tadi bagus. Jadi, tuh cowok sialan dapat pelajaran deh. Makanya jangan belagu jadi orang. Pake segala bawa-bawa Mama lagi. Dasar cowok bodoh! Sialan! Aira berkata dalam hati, masih memasang wajah senangnya.

     Fanny yang penasaran pun mencolek-colek lengan Aira. Aira menoleh dan bertanya " Kenapa, Fann?"

     "Eh iya, tadi gimana? Lo kenapa? Diapain aja sama Ibu Sarah? Kan ini baru hari pertama. Nah lo udah dapat masalah sama si Bara-Bara itu?" Aira tersenyum seraya terkekeh.

     "Nggak diapa-apain dan nggak kenapa-kenapa. Justru gue senang. Karena gue berada di posisi korban dan Bara di posisi terdakwa. Jadi dia yang salah. So, Ibu Sarah jadi marah ke dia deh. Hahahaha."

     "Uh... syukur deh kalau gitu. Asal lo tau ya, anak-anak kelas kayaknya udah banyak yang kenal sama Bara deh. Soalnya tadi pada bilang gini, "Eh? Lo dukung siapa? Gue Bara deh. Bara kan top tuh. Masa iya kalah sama cewe tadi. Siapa namanya? Aira ya? Eh nggak mungkin banget...." kata cewek pake bando mickey mouse yang duduk di barisan pertama itu." Fanny bercerita sambil menunjuk kearah yang ia maksud.

My Lovely BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang