Ambivalensi

1.2K 77 27
                                    

It's dangerous how wrecked I am.

Save me, because I can't get a grip on myself.

Please, give me your hand, save me, save me.

I need your love before I fall.

.

.

Ambivalence © Alulalyriss

Teen Fiction.

Cr. Song and Video: Save Me - BTS.

.

.

Tera Wilora membenci Korea. Katakan apa pun yang bersangkutan dengan negeri ginseng itu di hadapannya dan ia tak akan segan melempar delikan mematikan padamu.

Kebenciannya bukan tanpa sebab, tentu saja. Segala yang berhubungan dengan negeri itu tak pernah baik bagi kelangsungan hidup Tera. Hiperbolis, tapi memang begitulah baginya.

Malangnya, ia harus dianugerahi teman perempuan pemuja Korea yang tak henti memuji-muji apa pun tentang negara beribukota Seoul tersebut—bukan berarti ia tidak senang berteman dengannya.

Parahnya lagi, kebenciannya diperburuk ketika ia naik ke tingkat dua sekolah menengah atas dan dengan nahasnya harus satu kelas bersama—

"JUNG SIALAN RYEONWOO! MENYINGKIR DARI LOKERKU!"

—pemuda berandal keparat berdarah Korea.

Menahan umpatan yang sudah berada di ujung lidah, Tera melangkah cepat menghampiri pemuda berambut cokelat gelap yang sedang menunjukkan cengiran tanpa dosa.

Ini masih pagi, astaga. Kantuknya bahkan belum hilang akibat insomnia yang belakangan mengacaukan jam tidurnya, dan mengapa di hari Senin menyebalkan seperti ini kesabarannya harus diuji oleh eksistensi bedebah Jung tersebut?

"Pagi, Tera-ssi!"

Panas. Telinga Tera rasanya terbakar mendengar panggilan aneh yang dilontarkan si pemuda. Di kepalanya seketika terbayang bumbu masakan berbau tajam yang dibuat dari udang, membuat panas di telinganya dengan cepat merambat pada dada.

Tolong ingatkan Tera untuk tidak berteriak sebab ia masih nyaman dengan image pendiam yang disandangnya—ia lupa baru saja berseru keras, sungguh, biarkan saja ia tetap lupa.

Sepasang iris hitam berotasi malas, lantas menumpukan atensi pada pintu loker yang tampak ... ah, bagaimana ia harus menyebutnya? Mengerikan? Atau menjijikkan?

Wajah Tera memucat. Pink (atau merah jambu, atau merah muda, atau sejenisnya, atau terserah sajalah bagaimana kau menyebutnya) adalah hal kedua yang ia kutuk habis-habisan setelah Korea. Dan coba lihat apa yang baru saja diperbuat si sulung keluarga Jung pada lokernya.

Lapisan besi persegi berwarna biru itu dengan ajaibnya bercat merah muda, lengkap beserta aksen bunga sakura, berbagai tempelan dan gantungan berwarna serupa yang semakin menusuk mata, dan oh, jangan lupa, hanya lokernya yang tampak demikian.

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang