Chapter 5

61 1 0
                                    

Raka menatap Michelle, "gue bisa bantu lo"

Michelle menautkan alisnya, tidak paham dengan perkataan Raka "bantu apaan sih!"

Raka tersenyum "bantu lo. Supaya bisa dalam pelajaran apapun. Termasuk Matematika." Ucap Raka

"Maksudnya mau bantuin gue supaya bisa dalam pelajaran ini gitu?" Ucapnya sambil menunjukkan ke buku Matematika miliknya

Raka mengangguk "gimana?" Ucapnya lagi, "mau gak?"

"Hmm.. boleh juga"

Raka tersenyum senang, mendengar jawaban dari Michelle.

"Tapi lo harus bisa bikin gue paham sama pelajaran ini, sebelum UN. Gimana?"

"Well, gampang kalo urusan itu."ucapnya tenang

Tak lama terdengar suara bel tanda istirahat.

"Udah istirahat, gue mau ke ruangan Bu Dewi. Ngasih ini nih!" Ucapnya sambil menunjukan kertas ulangan miliknya. "Duluan ya. Bye!" Ucapnya lagi

"Ehh.. tunggu!"ucap Raka sambil memegang tangan Michelle

Michelle menoleh "apaan?"

"Pulang sekolah gue tunggu lo di gerbang!"ucap Raka

"Iya!"ucapnya sambil melepaskan tangan raka. Lalu pergi menuju ruangan Bu Dewi

*****

"Gimana Bu ?" tanya Michelle kepada Bu Dewi yang sedang memeriksa kertas ulangan miliknya.

Bu Dewi menganggukkan kepala, "Bagus. Jawabannya tepat semua!"

Michelle bernafas lega "kalo gitu, saya permisi dulu bu."

"Ya, silahkan!"

Michelle pun keluar dari ruangan Bu Dewi.
Hari ini gue dapet nilai Matematika bagus karena Raka. Tapi gue janji besok-besok gue dapet nilai Matematika bagus, karena hasil kerja keras gue sendiri! Pikir Michelle

Sesampainya dikantin, Michelle langsung memesan beberapa makanan karena sedari tadi dia sudah sangat lapar.

"Terima kasih, Bi" ucapnya sopan sambil mengambil nampan berisikan makanan yang dipesannya.
Dia duduk di bangku kantin yang masih kosong. Tak lama kemudian, seseorang datang menghampiri Michelle yang sedang memakan bakso.

"Gue boleh duduk disini?" Tanya perempuan itu

Michelle mendongak menatap wanita itu, "boleh!" Ucapnya lalu kembali memakan bakso

Setelah wanita itu duduk, dia lantas kembali bertanya "lo Michelle bukan?"

Michelle menganggukan kepala, "kenapa?"

"Gue denger, lo lagi deket sama Raka. Apa benar yang dikatakan oleh orang-orang?"tanya Tania tanpa basa-basi. Ya, dia Tania.

Michelle yang sedang makan, mendengar hal itu membuatnya terbatuk.

Setelah batuk itu mereda, dia langsung menjawab pertanyaan dari Tania "engak, gue sama Raka cuma temenan aja. Gak lebih!"

Tania mengerutkan keningnya "oh.." jawabnya singkat.

"Memangnya kenapa?"

Tania melihat Michelle dari atas sampai bawah, tepatnya menyelidiki.

Cantik juga. tapi dibanding sama gue dia gak ada apa-apanya! Ucap Tania dalam hati meremehkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Regrets LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang