~1~

5.8K 277 80
                                    


Disc. : Masashi Kishimoto
Warning: typo, occ, dll

Aku tak mengerti akan perasaan dihati ini. Aku hanya mengikuti naluriku saja, memgikuti keinginan hatiku menuntunku. Aku tak yakin ini benar atau salah. Saat pertama kali aku melihatnya aku sudah jatuh cinta padanya. Sejak saat itu pandanganku tak pernah beralih darinya, aku selalu mengamatinya, bahkan hatiku tak pernah ku tunjukkan bagi yang lain. Aku Hyuuga Hinata jatuh hati pada Uchiha Sasuke.

Aku mengikuti kemanapun dia pergi, tak memperdulikan aku akan mengganggunya. Bagiku melihatnya bahagia akupun bahagia. Meski ku tahu seberapa keras aku mencoba dia takkan pernah melihat kearahku.

Aku tak pernah mengerti sekeras apapun aku mencoba melupakannya, aku tak pernah bisa. Selalu dan selalu kembali padanya. Meski terkadang aku sakit hati melihatnya bersama yang lain. Bahkan tersenyum untuk seseorang yang ia cintai. Aku benar- benar sakit. Terasa ada yang sesak dalam dadaku. Aku seperti tak bersemangat.

Untuk pertama kali akupun melihat air matanya terjatuh, karena seseorang yang ia cintai meninggalkannya demi yang lain. Aku melihatnya menangis ditengah hujan. Dia berusaha tegar sedang dia berusaha memasukan bola ke ring. Aku merasa sakit saat dirinya sekacau itu. Aku hendak menghampirinya, tapi langkah ini terasa berat. Aku tak mampu dan tak sanggup. Aku terlalu pengecut, aku hanya takut penolakan. Sedikit ragu aku meninggalkan handuk serta pakaian hangat di lokernya. Berharap Sasuke memakainya. Saat itu aku pergi meninggalkannya dalam keadaan patah hati.

Pagi itu aku kembali melihatnya seperti biasa. Dia dengan wajah datarnya duduk dibangku belakang sedang aku duduk dibagian depan. Kuberanikan diri menoleh kearahnya. Tak terlihat wajah sakit hati terlihat hanya onix itu nampak memancarkan luka. Aku tak berani menghampirinya hanya mampu melihatnya dari kejauhan . Aku gadis bodoh, benar- benar bodoh. Berharap dia akan melihatku tanpa aku berusaha. Aku hanya takut penolakan.

Satu minggu dia mengalami patah hati, tapi satu minggu itu dia telah kembali baikan . Tangannya nampak merangkul mesra kekasihnya. Aku berfikir mungkin saja Sasuke yang kulihat waktu itu bukan Sasuke itu. Sasuke yang nampak kacau karena gadis yang ia peluk.

Semakin jauh aku menggapaimu, akan semakin sulit waktu mempertemukanku denganmu. Aku yakin banyak gadis akan yang bersedia bersamamu, jauh lebih cantik bahkan tak sebodoh diriku.

Hari ini aku kembali meletakkan bento dan sepucuk surat. Menu kali ini tak terlalu istimewa, aku mengertu Sasuke. Dia menyukai makanan dengan banyak tomat. Aku tersenyum membayangkan betapa lahapnya ia memakan makanan ini. Segelas air putih tak lupa menjadi pendampingnya. Perlahan tapi pasti aku berjalan menjauh sebelum Sasuke memergokiku.

Hari demi hari kulewati. Banyak waktu terbuang sia- sia karena ketidakberdayaanku mengungkapkan perasaanku padanya. Rasa cintaku masih singgah disana, untuk pemuda yang sama dengan senyum sama, rambut masih sama dan getaran yang sama.

Aku memandang sendu dari kejauhan melihatnya tersenyum bersama yang lain membuatku sakit. Hari hari terakhir aku melihatnya, mendengar suaranya. Kenapa waktu cepat sekali berlalu, hari kelulusan tiba, aku gadis bodah yang tak tahu diri, mengungkapakan cinta pada pemuda yang disukai saja tak mampu.

Aku melihatnya menaiki mobilnya, perlahan menjauh dari pandangan mataku. Air mataku luruh, dan ini paling kusesali aku takkan bisa bertemu dengannya kembali dalam waktu lama.

Di kamar serba ungu milikku, aku menangis kembali. Aku takkan bisa melihatnya lagi. Pemuda yang membuat jatuh hati untuk pertama kalinya. Kutatap dinding kamarku, disana aku menempelkan semua potret mengenai dirinya. Segala aktivitasnya tergambar jelas disana. Bahkan senyum tipis itu amat kurindukan. Aku menginginkan waktu terulang kembali, membawaku kedalam cintanya. Sayangnya pemilik waktu takkan mengizinkanku.

Light LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang