Tetangga Kampret...!!!

246 32 7
                                    

''Pagi...sis Jani!''

Rinjani yang sedang menyapu teras rumahnya,menoleh ke arah sumber suara.
Disana ditembok pembatas rumah yang setinggi dada Rinjani,ada seorang lelaki sedang menumpukan dagunya dan disanggah lengannya yang penuh dengan tato,rambutnya yang sedikit basah sepertinya habis keramas membuatnya tambah...seksi.

Dasar lelaki kampret ngapain pagi-pagi menclok di pagar,bikin suasana gerah saja.batin Rinjani.

''Wow...sekarang suka yang berenda-renda yah?''lanjut lelaki itu lagi,sekarang dia sudah ada dihadapan Rinjani,mungkin dia melompati pagar karna tinggi badannya yang maksimal.

Rinjani hanya memicingkan matanya,menatap lelaki itu sinis.

''Bokongmu tambah seksi saja.''bisik lelaki itu di telinga Rinjani.

Dug...

Rinjani menendang selangkangan lelaki itu yang membuatnya mengaduh,wajahnya memerah menahan sakit,tangannya memegang erat pusakanya.

Sial...bagaimana kalau telurku pecah.umpat si lelaki.

''Nih...kalau berani macam-macam.''Rinjani mengacungkan kepalan tangannya kemuka lelaki itu.

''Aku suka yang galak,pasti sangat hot waktu bergulat.''lelaki itu mengedipkan matanya menggoda Rinjani.

''Kampret...!!!''maki Rinjani,yang dibalas gelak tawa lelaki itu.

''Mas Eru,panggil namaku bukan kampret apalagi serbet.aku suka waktu kamu berteriak memanggil namaku waktu kita...''Eru memainkan alisnya menggoda Rinjani.spontan Rinjani mendorong tubuh Eru yang jaraknya terlalu dekat bahkan hampir menempel ketubuhnya,tidak tahukan dia,dada Rinjani berdetak-detak tak karuan karna mencium aroma tubuhnya.

''Fuck you...''umpar Rinjani lagi.

''Sarapanku Please....oh iya jangan terlalu asin,ketahuan banget pengen kawin.kasurku selalu siap kok kamu datangi buat pelampiasanmu bermain kuda-kudaan.''goda Eru sebelum balik lagi kerumahnya.

''Mahameru...!!! Dasar edan...!!!''teriak Rinjani murka.

Sambil misuh-misuh Rinjani pergi ke dapur mengambil sarapan untuk tetangga kampretnya,yang kemesumannya sudah over dosis.

Rinjani mempunyai bisnis Catering di rumahya,karena dia tinggal dilingkungan yang mayoritas penghuninya bekerja di luar bahkan mahasiswa yang suka jarang masak dan memilih makan di luar,akhirnya melihat peluang itu dan membuka usaha catering,dan lumayan bisnisnya berjalan lancar.

Dan lelaki itu,Eru.sudah sebulan yang lalu jadi tetangganya dan pelanggan tetap cateringnya,bukan hanya memesan untuk sarapan saja bahkan makan siang dan makan malampun,Eru selalu pesan padanya.
Kalau dilihat Eru sangat mempesona,bentuk tubuhnya yang kekar bahkan badannya memiliki kotak-kotak sawah,kalau diraba terasa keras dan padat.wajahnya yang rupawan dengan rahang yang tegas dan dihiasi bulu-bulu halus,alisnya yang melengkung tajam dengan mata yang teduh yang siap menghipnotis para wanita.dan jangan lupa bibirnya yang agak kehitaman karena pengaruh nikotin yang dihisapnya yang sosorable dan cipokable.serta aroma tubuhnya yang beraroma pinus,yang mungkin setiap mandi selalu pakai karbol.iyuhhh..

jangan tanya kenapa Rinjani tahu semua tentang lelaki itu,bahkan ukuran dan bentuk benda pusaka di balik celananyapun dia tahu.

Dengan sedikit kesal Rinjani menyidukkan nasi ke wadah steropom yang sudah disekat-sekat untuk mempermudah menata makanan.dia lalu meletakan ayam bakar yang menjadi menu pagi ini. Ketika dia akan menyimpan prekedel kentang,dia mempunyai ide jahil.di ambilnya beberapa cabe rawit lalu dimasukan kedalam prekedel.

Dowe-dower dah ntuh mulut si Eru,karna Rinjani tahu Eru tidak suka makanan pedas.

Setelah pesanan sarapan Eru sudah siap,Rinjani segera bergegas untuk mengantarkannya ke rumah Eru,tetapi ketika melewati kaca besar di ruang tengah,Rinjani berhenti sejenak mematuh tubuhnya di cermin. Dia lalu memutar badannya pantas saja Eru bilang bokongnya seksi karna saat ini Rinjadi memakai daster pendek di atas paha yang pas badan sehingga bokongnya tercetak sempurna bahkan garis celana dalamnya pun terpampang jelas,shit...pikirnya lagi,lalu dia melihat jemuran di halaman depan lewat kaca jendela disana sedang berkibar-kibar celana dalam dan kutang yang tertiup angin.

Sedikit kesal Rinjani keluar lalu mengangkat jemurannya dan memindahkannya ke halaman belakang,kemudian dia masuk ke kamar mengobrak-ngabrik isi lemarinya,mengganti daster pendeknya dengan celana jeans dan kaos longgar lengan panjang.

Sesampainya di depan rumah Eru,Rinjani mengetuk pintu rumah,bukan mengetuk tapi setengah menggedor.sebenarnya dia bisa saja berteriak lewat batas pagar rumah mereka tapi demi kesopanan Rinjani memilih langsung mengantarkannya langsung ke rumahnya.

Ceklek...pintu di buka,menampilkan wajah Eru dengan senyuman mautnya.

''Eh,calon istri sudah nganterin sarapan.''sapa Eru manis.

Rinjani mengerucutkan bibirnya yang merah hasil sulam bibir dari salon Ceu Popon yang membuat Eru ingin melumatnya kasar.

''Nih makanannya totalnya 50rb.''Rinjani menyodorkan kotak makanannya ke tangan Eru.Rinjani sengaja mematok harga mahal kepada Eru supaya dia berhenti menjadi langganannya bukannya dia menolak rejeki,cuma kehadiran Eru terasa janggal menurutnya.

Eru masuk kedalam,mengambil dompetnya.selama menunggu Eru dia melongokkan kepalanya kedalam.diruang tamu Rinjani melihat seorang wanita yang tertuduk bahunya berguncang sepertinya sedang menangis.
Dasar lelaki bajingan,pasti wanita itu sedang meminta pertanggung jawaban Eru karena tebar-tebar benih sembarangan.

Tidak lama kemudian Eru datang dengan uang seratus ribu selembar di tangannya,sontak Rinjani memasang wajah datarnya menghilangkan rasa gugup takut ketahuan karena ulah kepo nya.

''Tak usah dikembalian,saya ikhlas kalau buat calon istri,buat nambahin beli lingeri.''Eru mengedipkan sebelah matanya.

Rinjani dengan sedikit kasar mengambil uang itu dari tangan Eru lalu merogoh sesuatu dari saku celananya,dia menyerahkan uang lima puluh ribu lalu menarik tangan Eru dan meletakkannya di tangan Eru.

''Maap saya tidak menerima bonus dari lelaki...bajingan''Rinjani memelankan suaranya di akhir kalimat.tetapi tak lama kemudian mata Rinjani Melotot kaget karena secara tiba-tiba Eru mengecup bibirnya,meskipun hanya sekilas tapi efeknya dahsyat terhadap Rinjani,sel-sel ditubuh seakan berhenti dan membuatnya mematung untuk beberapa saat.

''Bibirmu selalu manis.''Eru menyeringai.

''Aaaarrrrrgggghhhhtttt...!!!!''teriak Rinjani dan berlalu dari hadapan Eru dengan hati dongkol,setip hari pasti Lelaki itu mencuri ciuman darinya entah pipi,kening,kepala,tangan dan hari ini dia mencium bibirnya.

Dengan gerakan kasar dia mengelap bibirnya dengan punggung tangan,kemudian dia membanting pintu pagar rumah Eru dengan keras,bahkan sempat menendangnya melampiaskan kekesalannya.

''Gelo...gelo...lalaki cunihin.''

***

29 Oktober 2016,

Salam

Emak syantiek
May_Ridwan

Valak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang