Gosip

173 24 6
                                    

Benar saja yang dibayangkan Jani.ibu-ibu pengajian langsung berbisik-bisik ketika Jani dan Eru datang mengantarkan pesanan catering.

Ketika Jani sedang menata makanan di meja Prasmanan,Bu Leli salah seorang peserta pengajian menghampiri Jani.

''Ada hubungan apa Jeung Jani sama Mas Eru.''tanya Bu leli sambil mengipas-ngipas wajahnya.dandanannya yang menor serta gayanya yang nyentrik dan jangan lupa perhiasaan yang segede gabang melingkar di tangan sama lehernya,entah aseli atau imitasi.

''Gak ada.''jawab Jani sambil tetap menata makanan.
''Kami hanya tetangga.''lanjutnya lagi.

''Jangan mentang-mentang Jeung Jani janda yah,jadi suka sembarangan tebar-tebar pesona,kami resah suami kami bakal tergoda.''nada menyindir dari Bu Leli seakan meremas hati Jani.

Dia memang Janda terus salah kalau dia janda?sebenarnya Jani juga ingin membina rumah tangga yang awet dan rukun,tapi apa daya karena keegoisan masing-masing Jani tidak bisa mempertahankan rumah tangganya. Mengingat itu semua membuat hati Jani nyeri.

''Eh...eh...denger-denger Mas Eru itu duda.''kata salah satu ibu-ibu.

''Tau darimana?''tanya ibu satu lagi.

''Dari Bu RT,diakan informan paling yahut.''

''Pantesan ada yang ganjen,ternyata Mas Eru duda toh.''kata Bu Leli sinis sambil matanya melirik Jani.

***
Hari ini Jani tidak enak badan,gegara kemarin pulang dari supermarket kehujanan. Setelah istirahat dan meminum obat, Jani sudah merasa baikan dan ketika dia kedapur untuk mengambil minum, Jani menghela napas rupanya sisa sampah bekas masak kemarin belum dibuang karna hari ini Jani tidak jualan.

Jani membuang sampah itu ke belakang rumah biarlah nanti Bi Imah yang menyimpannya di luar dekat pagar. Karena petugas kebersihan sampah hanya mngambilnya dua hari sekali,daripada resiko bau dan dapat omelan dari warga lebih baik Jani menyimpannya dulu di belakang rumah.

Ketika akan masuk kerumah, Jani mendengar suara meletup-letup dari arah dapur Eru,karena penasaran akhirnya Jani mengintip melalui pagar pembatas yang memisahkan rumah mereka, Jani melihat Eru sedang menggoreng sesuatu sepertinya dia sangat kesusahan karena Jani melihat Eru memegang tutup panci sebagai tameg untuk melindungi wajahnya.

Melihat itu Jani tak dapat menahan kekehannya.mendengar seperti ada suara Eru akhirnya menghentikan aktifitasnya dan menghamipiri Jani yang sedang tertawa sambil membekap mulutnya.

''Eh ada calon istri,sudah sembuh?''

Mendengar pertanyaan Eru,Jani langsung menghentikan kekehannya dan memasang wajah juteknya,kemudian siap meloyor pergi tetapi di tahan oleh Eru.

''Jani tunggu.''Jani menghentikan langkahnya.
''Emmm...kamu bantuin aku masak yah?please...aku gak ngerti caranya.''pinta Eru dengan tatapan memohon.

''Kenapa tidak beli saja.''ucap Jani ketika sudah membalikan badannya menghadap Eru.

''Kan yang biasa nganterin cateringnya sakit,tapi kayaknya sekarang sudah sembuh deh,jadi dia harus tanggung jawab karena telah membuat pelanggannya kelaparan.''

''Enak saja saya harus tanggung jawab.''ucap Jani sewot.

''Jangan marahlah calon istri...yah...bau gosong.''Eru berteriak lalu menghampiri kompor dan menatap sedih masakannya.

Karena tidak tega akhirnya Jani mau membantu Eru membuatkan masakan untuknya.yang disambut cengiran lebar Eru.

Ketika Jani masak, Eru memperhatikannya dari belakang,menatap lekuk tubuh Jani yang dimatanya semakin hari semakin seksi.
Pinggangnya yang ramping yang pelukable,bokongnya yang padat yang remasable dan kakinya yang mulus dan jenjang yang sepertinya mengait pas jika melingkar di pinggang Eru.
Huh..penampilan Jani membuat Eru pengen menyeretnya ke kamar lagu bercinta dengannya habis-habisan.

Eru berjalan menghampiri Jani,lalu memeluk pinggangnya dari belakang dan menggesekan pangkal pahanya yang mengeras kebokong Jani.ciuman-ciuman kecil mendarat di leher Jani karena rambut Jani hanya dicepol tinggi.

Mendapat perlakuan itu dari Eru,sontak membuat Jani geram diinjaknya kaki Eru sampai membuat pelukan Eru di pinggangnya terlepas.

''Awww....sakit.''teriak Eru.

''Kalau kamu melakukan itu lagi,aku pastikan Ti**t kamu buntung.''ancam Jani sambil mengacungkan pisau yang tadi dia gunakan untuk mengiris sayuran ke hadapan Eru. Dan Eru hanya begidig ngeri membayangkan pusakanya hanya tinggal sepotong.

''Jani,ayo kita menikah.''mendengar ucapan Eru,Jani hanya diam mematung.
Jani mencoba mengabaikan ajakan Eru untuk menikah,setan apa yang merasuki Eru sehingga tetiba mengajaknya untuk menikah.

Melihat reaksi Jani yang hanya diam,Eru tidak lagi membahasnya dan lebih memilih menuagkan susu ke gelasnya yang diambil dari kulkas.

''Ternyata susu paling lezat itu susu cap kutang.''kata Eru mencoba mencairkan suasana.

''Susu kental manis cap kutang,yang penting dalam kutang.''Eru menyanyikan jingle iklan susu yang diplesetinnya.

Brak...!!!

Jani menyimpan piring yang berisi capcay dimeja dengan sedikit kasar yang sontak membuat Eru terlonjak kaget lalu menyemburkan susu yang sedang diminumnya dan membasahi kaos yang dikenakannya. Eru lalu membuka kaosnya dan melemparkannya kedalam mesin cuci di sampingnya.

''Sudah selesai,saya pulang.''

''Eh calon istri gak makan bareng.''Eru mengejar Jani yang sudah akan keluar.

Dan tanpa Jani sadari ternyata dia malah keluar lewat pintu depan bukan lewat pintu belakang.sontak saja ibu-ibu yang sedang belanja sayur di jalan depan rumah Eru berbisik-bisik lalu kemudian bergosip yang melihat Jani pagi-pagi keluar dari rumah Eru ditambah lagi keadaan Eru yang tidak memakai baju terlihat di belakang Jani.makin sip lah gosip yang mereka bicarakan.

Saat Jani akan membuka pintu pagar rumah Eru,tetiba ada seorang wanita yang menerobos masuk dan langsung memeluk Eru dangan diiringi suara tangisan.

Dan ibu-ibu itu makin heboh membicarakannya yang membuat kuping Jani panas.

Jani menghentikan langkahnya,berbalik kearah rumah Eru,dia melihat Eru sedang menenangkan wanita yang menangis dipelukannya.

Ada rasanya nyeri dihatinya saat Jani menyaksikan semua itu,tapi nyeri karena apa?Jani pun tak tahu dengan langkah gontai dia masuk kedalam rumahnya.

Valak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang