Chapter 0.1 - Bad first day

538 32 4
                                    

"San, kita duluan, ya." Sandra mengangguk, tersenyum pada teman-temannya yang satu per satu berpamitan untuk pulang terlebih dahulu.

Hari pertama di sekolah baru-nya begitu lancar. Teman yang ramah, suasana sekolah yang asri dan guru yang baik, membuat suasana hati pun ikut membaik. Ternyata keputusannya untuk pergi meninggalkan Amsterdam dan pindah ke Indonesia adalah keputusan yang cukup baik. Setelah kepergian mendiang sang Papa sebulan yang lalu, Sandra belum pernah merasa sebaik ini. Ia harap, suasananya selalu begitu. Ya, ia akan berusaha.

"Ayok!"

Suara laki-laki dari arah belakang membuat Sandra terkejut. Tanpa menunggu jawaban, laki-laki itu terus saja melangkah pergi meninggalkan Sandra yang kini sudah mengikutinya dari belakang. Baru saja Sandra berharap semoga suasana hatinya selalu senang, tapi seketika laki-laki itu membuat dirinya tidak yakin dengan harapannya sendiri. Langkah yang besar membuat Sandra kesulitan untuk menyusul, laki-laki itu sudah berada jauh dihadapannya.

Terlihat segerombol siswa berseragam sama diujung koridor yang tak jauh dari tempat parkir sekolah, dengan penampilan kusut layaknya siswa nakal yang sering membuat guru BK bekerja keras. Segerombol siswa tersebut menunjukkan tatapan sepele, membuat langkah Laki-laki yang mengajaknya untuk pulang itu berhenti tepat dihadapan mereka. Dan tentunya Sandra langsung mengambil kesempatan itu untuk berlari sekuat tenaga guna menyusul Laki-laki tersebut.

"Kevan,"

Sang empunya nama pun menoleh, mengangkat alis-nya sebelah. Seolah ia tahu apa yang ingin ditanyakan oleh Sandra, ia pun terlebih dahulu menunjuk salah satu mobil yang ada di parkiran dengan dagu-nya. Tak mau banyak bicara lagi karena napasnya yang sudah ngos-ngosan, Sandra pun mengangguk menuruti perintah Kevan untuk masuk kedalam mobil.

Sandra memandangi Kevan dari dalam mobil dengan kaca yang tertutup. Diperhatikannya, seperti ada suatu hal yang sedang terjadi diantara mereka. Pasalnya segerombolan murid laki-laki yang berseragam sama dengan miliknya itu memasang raut wajah tak berkawan. Dan benar saja, sedetik kemudian Kevan Sudah memiliki memar diujung bibir.

Didalam mobil Sandra berteriak terkejut, dengan cepat ia keluar dari sana dan kembali menghampiri Kevan. Berusaha untuk melerai perkelahian yang ada dihadapannya saat ini, tanpa tahu penyebab perkelahian tersebut. Sandra masih merasa bersyukur, karena Kevan tidak dikeroyok dengan jumlah murid yang sebanyak itu. Ya, Kevan hanya berkelahi dengan salah satu diantara mereka.

"Kevan, Stop!!"

Sandra bersusah payah untuk melerai keduanya. Sendirian. Siswa lainnya tidak terlihat ingin membantu Sandra sama sekali, mereka hanya menontoni sembari tersenyum kecil, hingga Satpam serta beberapa guru lainnya yang kebetulan berada di lokasi parkir pun datang dan berhasil melerai perkelahian itu. Dengan sigap Sandra langsung saja memeluk lengan Kevan, menarik jauh laki-laki itu sebelum ia kembali berkelahi.

Ternyata hari pertamanya di sekolah baru tidak begitu lancar. Di jam pulang sekolah justru ia melihat secara langsung dua orang laki-laki saling memukul satu sama lain dihadapannya. Ini pengalaman yang buruk. Hari pertama sekolah dan kali pertama di sekolah, ia melihat dengan sendirinya sebuah perkelahian, bukan hanya sekadar mendengar cerita dari orang lain.

Dan yang lebih buruknya lagi ialah, dihari pertamanya sekolah, Sandra sudah berada di luar ruang BK. Yaa, walaupun hanya berada di luar ruangannya saja, tetapi tetap saja jantung Sandra berdebar tidak karuan.

YOU AND I  [ON GOING REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang