Expansi 4

107 6 3
                                    

Bukit Rodes. Pasukan Highland dari ibu kota Catbury. Bersiap-siap menuju pusat kota Rodes. Mereka terlihat merapikan tenda yang mereka pakai untuk beristirahat.

Mereka melipat tenda tersebut dan menjadikannya tas punggung terlihat ada seorang pemuda yang berbeda dari kebanyakan pasukan. Pemuda itu berkulit sawo matang, bermata hitam dan rambutnya hitam. Pemuda itu bernama Ifra. Dia biasa dipanggil bocah oleh para pasukan.

Para pasukan bersiap untuk berjalan menuju kota Rodes, tapi sebelum mereka melanjutkan perjalanan. Ada seorang wanita berambut biru tua, tubuhnya ideal dan matanya berwarna biru tua. Dia bernama Kara Penasihat Highland. Tampak akan memberikan suatu instruksi untuk kemungkinan pertempuran yang akan terjadi.

"Para pasukan Highland! Kalian akan menghadapi kemungkinan bertempur. Kalian sudah tau rencana ku. Kalian harus menahan pasukan musuh. Minimalisir kerusakan atau korban jiwa dari penduduk Rodes. Aku dan Ifra akan langsung menuju tambang yang kabarnya ada di sekitar kota Rodes. Hancurkan pasukan musuh tapi ingat tahanlah diri kalian untuk menghancurkan kota Rodes jangan sampai membunuh penduduk Rodes selamatkan penduduk tersebut! Sekian Instruksi ku. Hidup Highland hidup Putri Iria!"
Kara mengumandangkan semangat pertempuran.

"Hidup Highland hidup Putri Iria!"
Seru para pasukan.

Mereka memulai perjalanan mereka. Mereka berjalan dengan gagah dan rapi. Tampak raut muka pasukan yang serius dalam menghadapi pertempuran nanti.

Akhirnya mereka sampai dipintu masuk Kota Rodes. Pintu itu tampak kokoh tetapi memang kota Rodes bukan kota besar. Kota ini tidak memiliki benteng yang besar. Tidak ada post penjagaan di luar kota Rodes. Akan tetapi post penjagaan yang biasanya diisi pemanah ada didalam kota tersebut.

Kara dan Ifra membuka pintu. Mereka melihat kota tersebut sangatlah sepi. Kara menyuruh pasukannya berjalan tiba-tiba
*swing *swing
panah dilesatkan dari pos penjagaan dari dalam kota Rodes.

"Pasukan Maju serang!"
Ucap Kara dengan lantang.

Panah-panah tersebut ditepis dengan pedang dan perisai para pasukan. Sesuai julukan mereka. Pasukan Elit Catbury. Mereka sangatlah berpengalaman dalam pertempuran.

Anak panah tersebut tidak ada satupun yang mengenai pasukan Catbury.

"Pasukan Serang habisi para pasukan yang jumlahnya sedikit itu!!"
Seru salah satu komandan pasukan Rodes.

"Uwooooooo"
*Ctar *Ctang

Pedang dan tombak saling beradu. Pasukan Elit Catbury tampak melibas pasukan Rodes dengan gigihnya.

"Aku serahkan komando pasukan kepadamu Ronald!"
Kara memerintahkan salah satu pasukannya.

"Baiklah nona Kara anda bisa segera menuju tambang itu. Serahkan pertempuran ini pada kami,"
Orang yang bernama Ronald itu menjawab Kara dengan tenang.

Kara dan Ifra bergegas menuju tambang mereka meninggalkan 50 pasukan itu yang bertempur di balai kota Rodes. Pertempuran berjalan sangat sengit 150 pasukan dari total 500 pasukan maju untuk menghadapi pasukan Elit Catbury.

Pasukan Rodes yang berjumlah 150 pasukan itu tampak kesulitan menghadapi 50 pasukan Elit Catbury.

"Sial mereka sangat kuat apa yang harusku lakukan? Mundur dari situ,"
Seru komandan Rodes.

Pasukan Rodes perlahan mundur ke arah bangunan tinggi yang ada dikota tersebut.

"Maju serang mereka!"
Ronald berkata sambil menangkis serangan pasukan Rodes.

Pasukan Catbury maju menekan pasukan Rodes yang mundur ke arah bangunan tinggi itu.

Tiba-tiba dari bangunan tinggi itu muncul bola api yang besar berjumlah lumayan banyak yang mengarah ke pasukan Catbury
Pasukan Catbury berhamburan. Sebagian dari mereka terkena luka bakar.

Ronald mengeluarkan sihir es untuk menghancurkan bola api tersebut
"Ice Berg!"

Tiba-tiba bola-bola es menghalau bola api yang diluncurkan dari bangunan tinggi Rodes. Bola api tersebut berbenturan dengan bola es dan menghasilkan debu-debu yang berkilauan.

"Sembuhkan Pasukan yang terkena luka bakar dengan sihir Heal. Kita akan hancurkan para pengecut itu!"
Seru Ronald pada pasukannya.

Ronald yang bertampang sangar dan bertubuh kekar itu. Mengamuk dengan pedang besarnya ia menyapu para pasukan Rodes yang mundur.

Moral pasukan Rodes melemah mereka ketakutan dengan dasyatnya amukkan pasukan Catbury.

"Kita gunakan penduduk kota ini sebagai tameng!"
Perintah komandan Rodes.

Pasukan Rodes mengeluarkan strategi licik mereka untuk menangkan pertempuran.

"Pasukan Elit Catbury menyerahlah atau penduduk ini akan menjadi korban keganasan kami!"
Seru komandan Rodes.

"Tolong selamatkan kami,"
Teriakkan penduduk menggema.

"Sial pengecut itu!!"
Geram Ronald ia menghentikkan amukkannya.

Para pasukan Catbury menghentikan serangannya seketika suasana menjadi sepi dan tegang.

"Menyerahlah kalian atau kami bunuh para penduduk ini!"
Ucap komandan Rodes.

"Pengecut kalian hanya sekumpulan kutu busuk pengkhianat negara!"
Ronald menghina komandan itu.

"Terserah apa yang kalian pikirkan kami hanya menjalakan perintah Gubernur Rodes,"
Ucap komandan Rodes.

Ronald memutar otak untuk memenangkan pertempuran dia tampak memberi tanda pada satu pasukan yang ahli dalam sihir elemen kegelapan. Elemen kegelapan dapat menciptakan gerbang teleport tapi hanya untuk kebutuhan yang mendesak daya serap Mananya cukup tinggi yaitu 3 poin.

"Apakah aku boleh mengajukkan syarat. Walaupun kalian pengkhianat tapi landasan ksatria kalian pasti masih ada,"
Ronald mengatakan itu sambil melihat mata komandan Rodes.

"Baiklah aku akan dengar syaratmu,"
Ucap komandan rodes.

"Bagaimana kita berduel saja kalo aku kalah kamu boleh membantai pasukanku. Tetapi kalo aku menang bebaskan para penduduk,"
Ronald berbicara dengan lantang.

"Baiklah aku terima tantanganmu. Aku sebagai ksatria tidak akan menolak tantanganmu,"
Komandan itu menatap Ronald.

Suasana sangat tegang. Duel antar pemimpin pasukan akan segera terjadi.
***

Tambang rahasia Rodes
Mata-mata Rodes berlari untuk menemui Gubernur.

"Lapor Gubernur pasukan Elit Catbury menyerang balai kota Rodes,"
Mata-mata itu melapor dengan nafas yang tertahan.

"Biarkan mereka bertarung. Aku mempunyai firasat buruk. Apakah ada orang yang menuju kemari?"
Tanya Gluton.

"Saya tidak melihat ada gerakan yang menuju kesini,"
Mata-mata itu menjawab pertanyaan Gluton.

Gluton berpikir. Dahinya mengerut. Dia tampak tak nyaman dengan situasi yang terlalu aman ini.

"Pasukan buat serangan kejutan awasi setiap sudut dari luar tambang aku merasakan firasat buruk,"
Gluton memerintahkan pasukannya.

Suasana tambang mendadak mencekam untuk Gluton dia mencoba memenangkan diri sambil memakan ayam goreng yang tersaji didepannya.

Bersambung

Halo jumpa lagi dengan penulis payah ini.
Oia untuk sihir heal adalah sihir yang dapat menyembuhkan luka biasa ditemui digame-game rpg.
Kara dan Ifra masih belum tampil. Kita masih fokus dengan penyerangan kota Rodes
Ok nantikan Expansi berikutnya

Best Regard
Bintang Kamijou

TwinTail Hime=Princess Vol 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang