Expansi 1

117 10 5
                                    

Barrack Ibu kota Highland Catbury. H-1 sebelum keberangkatan menuju Rodes.
Aku masih berlatih pedang dengan orang tua botak yang menyebalkan. Dia sangat kuat belum perna sekalipun aku mengalahkannya.

Kuda-kudanya sangat kokoh serta sangat cepat dalam menyerang maupun bertahan. Dia menghajarku berulang kali tetapi aku dapat merekam setiap gerakan yang orang tua itu lakukan.

Reflekku memang cepat tapi ada kalahnya aku mati langkah. Aku harus mencari solusi agar tidak mudah mati langkah dalam pertarungan.

Orang tua itu sangat baik dalam mengajariku dasar-dasar menggunakan pedang. Tapi dia belum mengajariku cara menggunakan mantra sihir lain selain fire wall dari pedang tersebut.

"Hei orang tua apa saja mantra selain fire wall dalam menggunakan pedang ini. Agar aku dapat mengeluarkan sihir lain yang aku butuhkan nanti ketika bertarung,"
Aku bertanya kepada Arben.

"Seperti yang aku jelaskan kemarin bahwa kita membutuhkan Mana yang ada didalam tubuh kita untuk dirubah menjadi matrial nyata yaitu sihir. Mantra dari pedang merah adalah mantra elemen api diantaranya,
fire bolt tombak api yang dapat mengarah pada lawan, cocok untuk tipe petarung yang mengandalkan kecepatan.
Meteor menggunakan 2 point mana karena area cakupan sihir sangatlah besar.
Aura fire mengumpulkan energi sihir disenjata membuat senjata lebih kuat dan memperdalam luka lawan ketika memberikan serangan pada lawan.
Selebihnya kamu akan menemukan mantra sendiri. Yang kamu perlukan adalah inisiatif dalam menemukan mantra baru,"
Arben menjelaskan dengan terperinci.
"Baiklah orang tua terima kasih untuk penjelasannya aku akan mengingatnya,"
Aku menjawab sambil kagum melihat Arben

Arben tersenyum melihatku. Aku sangat mengaguminya. Walaupun dia terkadang menyebalkan. Tetapi dia sangatlah pintar dalam mengajarkan ilmunya.

Aku siap menghadapi hari esok dan membantu expansi Iria.
***

Di area Tambang kota Rodes. Sosok yang mengerikan dan kejam sedang melihat para pekerja yang kelelahan. Dia tidak berhenti berbuat kejam serta menyuruh penduduknya untuk bekerja keras dalam menambang logam mulia.

Tiba-tiba ada mata-matanya berusaha menghadap kepadanya.

"Lapor Gubernur kerajaan Highland akan meluncurkan pasukan ke Rodes, mereka berjumlah hanya 50 pasukan saja,"
Mata-mata itu melapor.

"Apa hanya 50 pasukan hahahha kita akan lumat mereka dengan 1000 pasukan Rodes. Mereka terlalu meremehkanku hahhaha,"
Gubernur itu tertawa setelah memberikan jawaban.

Tiba-tiba ada pengawas tambang yang melapor kepada Gubernur itu.

"Lapor Gubernur kami menemukan sarung tangan yang terbuat dari emas kami berusaha mengambilnya tapi salah satu dari pasukan tiba-tiba menjadi emas,"
Pasukan itu melapor dengan nada panik.

"Apa? Jangan-jangan salah satu relic pulau Land. Sarung tangan Midas! Yang bisa memakai sarung tangan Midas hanyalah orang yang mempunyai cincin jabatan di Highland. Yaitu aku!!"
Gubernur itu membentak pasukan itu.

Dia menuju lokasi ditemukannya sarung tangan Midas. Dia menyentuhkan cincin yang dia pakai ke sarung tangan Midas.

Tiba-tiba sarung tangan itu mengeluarkan cahaya. Cahaya itu masuk ke Gubernur itu.

"Luar biasa Mana yang luar biasa aku bisa menggunakan sarung tangan ini sebagai senjata nanti. Akan kulumat pasukan Highland hahahaha,"
Tawa Gubernur itu memenuhi Tambang itu.

Kesengsaraan penduduk Rodes tidak akan berhenti. Sebelum Gubernur itu dikalahkan oleh orang yang mampu mengalahkan si Gubernur.

Hai Bintang Kamijou disini ada yang menantikan update LN saya gak nie?
Oia untuk penjelasan mengenai Relic akan dibahas oleh penasihat cantik Kara dalam episode selanjutnya nantikan ya
Untuk yang menyadari typo saya saat menulis Iria menjadi Irina bisa sumoon saya ya karena saya menyadari itu ketika membuat revisi pada LN Vol 1.
Jangan lupa Votmen LN Vol 2 ini ya

Best Regard
Bintang Kamijou

TwinTail Hime=Princess Vol 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang