3. Amukan Mak Lampir

4.3K 457 24
                                    

Dikamar sebelah ada juga cerita NAMINA. jangan dilewatkan yah.

Happy reading🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading🤗

🍀🍀🍀🍀🍀

Tik tok tik tok tik tok

Waktu sepertinya berjalan sangat lambat. Detak detik yang biasanya super cepat mendadak berubah jadi gerakan slow motion didepan Dhie.

Saat ini dua orang penjaga berbadan besar seakan ingin memakannya hidup-hidup. Padahal Dhie cuman minta satu hal, tolong berikan baju dan celana mereka padanya. Gampang, kan? Aish tentu saja mereka melotot. Dasar Dhie.

Salah satu penjaga mendekati Dhie sambil memainkan kumis baplangnya.

"Hei neng, apa maksudmu? Apa kau menyuruh kami telanjang lalu kita bermain threesome? Maaf neng, kami tidak tertarik." liriknya dengan kumis naik turun.

"Meski tampang kami sangar dan menakutkan, tapi kami ini laki-laki setia, neng. Anak boleh banyak tapi istri cuman satu!" Penjaga satunya lagi memandang Dhie dengan galak. "Jadi jangan menggoda kami."

"Eis, siapa yang menggoda bapak?" Dhie melotot. "Geer."gumannya, pelan. Kalau kedengaran kan bisa gawat.

"Itu tadi, kau minta baju celana kami. Kau mau grepe grepe badan kami yah? Sori, kami sudah ada yang punya."

"Astagfirullahhaladzim!" Dhie menepuk jidatnya. Ternyata mereka salah paham dengan maksud Dhie. "Bukan pak. Maksud saya kalo bapak punya pakaian ganti, saya ingin memintanya untuk teman saya. Noh disana noh!"

Dua pasang mata besar itu mengikuti arah yang ditunjuk Dhie, tempat Badra berdiri sambil bersidekap tangan.

"Tadi pas mandi di toilet umum, dia kena rampok pak. Semua barangnya diambil. Kan kasihan, pak."jelas Dhie, bohong.

"Ooh...."seru mereka, bulat.

"Dikirain...,"

"Itu mah pikiran bapak aja yang kotor. Saya ini masih polos pak, polossss."sewot Dhie.

"Ah salahmu sendiri ngomongnya tidak jelas."

"Kok jadi salah saya? Salah bapak juga dong!"

"Ee sudah-sudah, malah jadi ribut. Baiklah, kau bisa berikan pakaianku padanya. Tunggu sebentar!"

Salah satu penjaga masuk ke dalam pos dan tak lama kemudian keluar membawa kresek hitam berisi pakaiannya lalu diberikan pada Dhie.

"Ini, ambilah!"

"Terimakasih pak!" Dhie menerima dengan suka cita. "Mudah-mudahan digantikan dengan rejeki yang lebih yah pak, yang barokah dunia akhirat!"

"Aamiin!"

"Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu. Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam."

Dhie berlari kecil menghampiri Badra yang masih saja anteung bersidekap tangan. Tanpa basa basi Dhie menarik tangan Badra, menuntunnya ke toilet umum dekat Mushola kecil. Dikeluarkannya pakaian dari kresek hitam lalu Dhie menerangkan cara memakainya pada Badra dengan singkat, padat dan jelas. Setelah mendapat anggukkan yakin, Dhie mendorong Badra masuk ke toilet lalu ditutupnya pintu toilet dari luar.

BODYGUARD DARI MAJAPAHIT ( Badra Samudro) -TAMAT-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang