Chap 4

2.5K 186 2
                                    

Sekarang irene dan baekhyun, telah berada dimeja makan. Diantara orang tua mereka. Irene dan baekhyun sudah tidak canggung lagi, mereka lebih banyak mengobrol.

"Ehm..baiklah disini appa ingin mengumumkan sesuatu!" Kata appa irene.

-
-
-

"Appa dan tuan byun akan menjodohkan baekhyun irene". Jelas appa tegas

"Mwo?" Ucapku dan baekhyun kaget
"Appa aku tidak ingin perjodohan ini!" Ucapku kesal
"Aku masih sekolah appa, aku tidak ingin!" Ucapku terus menolaknya

"Appa aku setuju apa yang irene katakan. Dan aku juga mempunyai yeojachingu. Aku sangat mencintainya." Ucap baekhyun tegas menolaknya.

'Kenapa sakit sekali rasanya? Kau mencintai yeoja lain? Aah dia tidak pernah mencintaiku.'

Author pov

"Tidak ada penolakan, karna appa dan tuan bae telah berjanji." Ucap tuan byun dengan tegas

"Tapi...." ucap irene ingin menyanggah

"Jika kalian menerima pernikahan ini dan mencobanya, aku akan memberikan pilihan. Kalau kalian nantinya tidak akan saling mencintai, maka kalian akan berpisah. Tapi jika kalian saling mencintai, kalian akan terus selalu bersama. Bagaimana kalian mau atau tidak?" Ucap tuan bae yang memberikan pilihan.

Baekhyun dan irene terdiam.

"Baiklah" kata baekhyun yang duluan menyetujuinya.

"Kalian akan menikah setelah lulus sekolah." Kata nyonya bae dan byun.

Irene pun langsung menengok ke arahnya. Dan hanya dibalas anggukan oleh baekhyun.

Irene pov

"Jika kalian menerima pernikahan ini dan mencobanya, aku akan memberikan pilihan. Kalau kalian nantinya tidak akan saling mencintai, maka kalian akan berpisah. Tapi jika kalian saling mencintai, kalian akan terus selalu bersama. Bagaimana kalian mau atau tidak?" Ucap appa yang memberikan pilihan.

'Bagaimana ini? Aku tidak ingin menikah dengan namja yang tidak mencintaiku'

Baekhyun dan irene terdiam.

"Baiklah" kata baekhyun yang duluan menyetujuinya.

'Apa tadi katanya? Ia menyetujuinya? Wae?'

Mataku terbelakak saat ia mengatakan itu. Dan aku menoleh kepadanya. Ia hanya mengganggukan kepalanya.

Baekhyun pov

"Jika kalian menerima pernikahan ini dan mencobanya, aku akan memberikan pilihan. Kalau kalian nantinya tidak akan saling mencintai, maka kalian akan berpisah. Tapi jika kalian saling mencintai, kalian akan terus selalu bersama. Bagaimana kalian mau atau tidak?" Ucap tuan bae yang memberikan pilihan.

"Baiklah" kataku yang menyetujuinya.
'Kenapa aku menyetujuinya? Karna aku yakin kita tidak akan saling mencintai. Karna aku hanya mencintai seulgi.'

-
-
-

Irene pov

Sekarang aku berada di taman sekolah. Angin yang menerpaku ini, membuatku merasakan kenyamanan. Aku terlonjak kaget, tiba-tiba ada yang duduk disampingku.

"Apa yang kau lakukan?" Ucap baekhyun dengan pandangan lurus.

"Hanya menghilangkan stres" ucapku santai.
'Aku tanyakan ke dia atau tidak ya? Tentang ia menyetujui persetujuan itu.'
"Baek...aku...kenapa kau menyetujui persetujuan itu?" Tanyaku gugup dan penasaran. Ia diam sebentar dan kemudian menjawabnya.

"Karna aku yakin kita tidak saling mencintai. Karna aku hanya mencintai seulgi." Ucap baekhyun santi.

'Mwo? Tidak saling mencintai? Ya kau benar. Kau yang tidak mencintaiku dan aku yang mencintaimu, bodoh.' Ucapku dalam hati kesal karna perkataannya itu.

-
-
-

Seorang yeoja telah selesai dari latihan. Ia keluar dari gedung tersebut, untuk bertemu dengan seseorang. Yang sangat ia sukai dan kagumi.

"Oppa, kau dimana?"
"................." kata seseorang disebrang sana.
"Hmm...baiklah aku segera kesana, aku merindukanmu"

Yeoja itu masuk kedalam cafe. Dan berjalan kearah namja yang menunggunya.

"Hai oppa, aku sangat merindukanmu. Bagaimana keadaanmu?" Kata yeoja tersebut manja dengan mengaitkan tangannya ke lengan namja tersebut.

"Aku juga merindukan mu chagi, aku baik-baik saja. Bagaimana rencanamu itu?" Kata namja itu penasaran

"Aah rencana itu berjalan lancar. Sebentar lagi akan ku akhiri. Kau bersabarlah oppa. Akan ku buat dia sengsara, seperti dulu ia menyengsarakanku." Ucapnya dengan senyum miring.

"Aku akan bersabar menunggu mu sayang." Ucap namja itu sambil mengelus rambut yeoja itu.

-
-
-

Irene pov

Dipagi hari ini, aku berencana untuk lari pagi. Aku berlari ketaman. Kulangkahkan kaki ku menyusuri taman ini. Tiba-tiba ada seseorang disampingku.

"Tumben lari pagi, biasanya selalu tidur sampai siang." Kata namja itu. Siapa lagi kalau bukan taehyung si namja menyebalkan.

"Terserah dong, aku ingin berlari-lari atau tidur sampai siang" kataku menjulurkan lidah padanya.
"Ayo sini kejar akuu" kataku sambil mempercepat lariku.

"Yak! Irene-ah nanti kau jatuh. Jangan cepat-cepat." Katanya

"Terserah aku..." kataku berlari kebelakang. Tiba-tiba aku terjatuh. Kaki ku terkilir. 'Sakit sekalii.. aah eomma'

"Aish, kau ini sudah ku bilang jangan lari cepat-cepat. Sini aku gendong" katanya sambil berjongkok didepanku.

"Aah tidak perlu. Aku tidak butuh ban...." kataku terpotong, karna itu langsung menggendongku.
"Yaak! Kan sudah kubilang tidak perlu. Aku bisa jalan sendiri." Kataku kesal

"Kau tunggu lah disini, aku akan membelikanmu minum" katanya sambil menaruhku dibangku.

"Hmm, jangan membuatku menunggumu terlalu lama." Ucapku

-
-
-

"Ini diminum dulu" katanya menyodorkan minumannya kepadaku.

"Hmm gomawo" kataku sambil tersenyum dan meminumnya.
"Tae-ah, aku ingin makan ice cream ituu..." rengekku ke tae
"Ya.ya.ya.belikaann"

"Hmm arraseo, akan ku belikan. Tapi sehabis ini kau harus pulang. Mengerti?" Katanya akhirnya mengalah

"Hmm aku mengerti, cepatlah pergi membelinya" ia pun pergi beranjak membelinya. Setelah mendapatkannya, ia memberikannya kepadaku. Dan aku langsung melahapnya.

"Aahh gomawo uri tae-ah. Kau memang paling mengerti ku" kataku sambil beraegyo. 'Aah aku usilin nih anak'
"Tae-ah...." iya berbalik kearah ku dan ice cream ku mengenai mukanya.
"Hahaha... kau lucu sekali tae, mukamu penuh dengan ice cream ku ini" kataku sambil terus tertawa.

"Yak! Irene berhentilah bercanda. Awas ya kau." Ia dengan cepat mengarahkan ice creamnya kewajahku.
"Hahaa.. lihatlah sekarang mukamu penuh dengan ice cream coklat ku. Aku harus mengabadikannya." Dengan cepat ia memotretku dengan hapenya.
"Haha lihatlah hasilnya, mukamu jelek sekali."

'Aissh terkutuklah kau kim taehyung' ucapku dalam hati.

Dengan cepat kuambil hapenya, dan memotretnya.
"Haha lihatlah mukamu ini, kau juga jelek kim taehyung" ucapku sambil menunjukkan foto.
"Hei bagaimana kita foto berdua? Pasti seru tae" ucapku meyakinkan. Ia pun mengganggukan. Aku mengarahkan hapenya kedepan wajah kami, dan kami ber selfie ria. Kami tertawa bersama setelah melihat fotonya.

TBC

JANGAN LUPA LOH INI PESAN DARI AYANG AKU"BAEKHYUN" HEHE VOTE SAMA COMMENT NYA YA. GOMAWO♡

Saranghae My Chingu (Baekhyun EXO & Irene Red Velvet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang