Jihoon dengan buru-buru keluar dari rumahnya, mengeluarkan sepedanya dengan segera ketika membaca isi pesan 'Angel, aku sudah menunggumu di depan rumahmu'
Seungcheol sedikit tertegun melihat gaya pakaian Jihoon yang mirip dengannya, kaus polos dengan jacket jeans lengan panjang namun Seungcheol memakai celana jeans dan Jihoon memakai celana hitam selutut.
"Eum... Pagi..." Sapa Seungcheol dengan canggung dan dibalas oleh Jihoon dengan anggukan. Jihoon kemudian meneliti apapun itu dan menemukan kesamaan mereka.
"Couple?"
Seungcheol menoleh dan menatap Jihoon. Hal itu sukses membuat Jihoon salah tingkah "Eum... Aku tadi salah bicara"
"Jadi? Apakah aku harus mengiyakan perkataanmu?" Dan Jihoon menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Seungcheol hanya tersenyum dan mengusap kepala Jihoon, lalu mengajak Jihoon agar segera berangkat. Semilir angin yang membawa dingin pun membuat Seungcheol merasakan sensasi baru di Busan dan Jihoon tersenyum melihatnya. Sesampainya disana Seungcheol membeli tiket dan memberikannya ke Jihoon.
"Jihoonie... Tanganmu dingin" Ucap Seungcheol dan dengan refleks mengambil tangan Jihoon, mendekatkan dekapan tangan angel-nya itu ke mulutnya dan menghembuskan napas agar pria mungil itu tidak membeku tangannya.
"Hyung... Aku tidak apa-apa"
"Begitukah? Ayo!" Seungcheol dan Jihoon pun masuk dengan tangan mereka saling bertautan. Jihoon mencoba merendam panas di wajahnya namun itu sepertinya tidak berhasil.
'Hanya sekali ini saja...' Gumam Jihoon dalam batin dan Seungcheol mengeratkan gengamannya seiring waktu mereka menghabiskan waktu disana.
"Tempat yang indah..." Tanggap Seungcheol dan Jihoon mengangguk tanda setuju, pergi mengunjungi suatu tempat dengan seseorang yang kau kenal biasanya tidak akan senyaman ini bukan?
Mereka terus menelusuri lorong aquarium itu dan Jihoon terpana melihat berbagai hewan laut yang berbeda bentuk maupun warnanya. Sesekali mengeluarkan senyum manisnya dan menunjuk beberapa ikan yang dianggapnya menarik untuk memperlihatkannya kepada Seungcheol. Mereka pergi melihat pertunjukan 'Jackass Penguin Family' yang berisi aksi pemberian makanan kepada penguin. Jihoon tersenyum melihatnya dan membuat Seungcheol pun tersenyum melihatnya.
"Penguin yang lucu" Gumam Jihoon dan Seungcheol menyetujuinya. "Dia mengingatkanku kepada seseorang"
"Hm... Apakah dia benar-benar mirip dengan penguin?" Tanya Jihoon penasaran. Ada apa yang dipikirkan oleh Jihoon pun tidak diketahui isinya, mungkin hanya sekedar penasaran.
"Dia benar-benar mirip dengan penguin, matanya yang bulat, mungil bahkan orang-orang tidak percaya bahwa dia lebih tua dariku" Kekeh Seungcheol dan Jihoon terus fokus menatapnya.
"Apakah dia seseorang yang penting bagimu?"
Seungcheol menganggukkan kepalanya "Dia adalah orang yang menjagaku, membantuku saat aku mengalami masalah dan orang yang kusayangi juga tentunya. Dia adalah orang yang baik"
Jihoon tersenyum dengan ekspresi yang tidak bisa dibacakan, namun ekspresi murung lah yang dapat dengan mudah terbaca oleh siapapun itu "Begitukah..."
'Seandainya itu adalah diriku' Batin Jihoon dan mengepal kedua tangannya, menahan apa yang dia rasakan. Cemburu? Dia tidak berhak memilikinya, merasakan hal seperti itu hanya membuatnya pusing. Dia menatap kebawah, tidak berani menatap kembali Seungcheol. Bahkan tautan tangan mereka belum terlepas karena Seungcheol tetap mengenggamnya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Guy's Popularity - JiCheol
FanfictionSeungcheol terlalu bosan dengan kehidupannya yang berada di puncak popularitasnya sebagai model terkenal dan pergi ke Busan untuk 'istirahat'. Kemudian bertemu dengan Jihoon, produser musik yang terkenal dengan nama Woozi.