Jihoon berlari diantara kerumunan manusia di Bandara Incheon. Dengan tubuh semungil itu, ia dapat berlari dengan cepat dengan menyelipkan tubuhnya, namun dengan tubuh itu juga, dia tidak dapat menemukan orang yang sudah dia cari sejak awal dia sampai di Seoul.
Seseorang memeluk pinggangnya dan dia hampir berteriak karena terlalu terkejut. Dia mencoba memutar badannya dan pria yang memeluknya itu menurunkan sedikit maskernya "Hei, kau tidak perlu terlalu terkejut honey, ikutlah denganku, disini banyak sekali anggota fansite, aku tidak ingin kita diketahui mereka"
Jihoon mengangguk, mengikuti Seungcheol yang berpakaian serba hitam dengan ditutupi topi di kepalanya berjalan didepannya dan pria manis itu membuka suara "Seungcheolie hyung?"
Seungcheol menjawab pertanyaan ambigu Jihoon sambil mengeratkan gengaman tangan mereka, mengisi sela-sela jari mereka "Aku tidak ingin kau menghilang di lautan manusia, terlebih kau itu mungil honey, itu akan membuatku susah"
Jihoon menundukkan kepalanya dan menatap tangan kanannya yang di genggam Seungcheol, tidak bertanya lebih lanjut sambil menyembunyikan rona merah di wajahnya dan Seungcheol menuntunnya keluar dari gate penerbangan domestik, membawanya ke dalam mobil Seungcheol.
Seungcheol menarik seat belt Jihoon lebih dulu dan memakaikannya, pria mungil itu hanya menatap kelakuan kekasihnya itu, Seungcheol kemudian membalas tatapan kekasihnya itu, berinisiatif untuk menggoda "Memangnya kenapa honey? Kau mau kucium?"
Jihoon segera menggelengkan kepalanya dan Seungcheol tersenyum, mengacak rambut pria itu, melepas topi yang dikenakannya.
"Bagaimana dengan penerbanganmu kali ini?" Tanya Seungcheol.
Jihoon menguap dengan lebar "Ah ya... Seperti biasa"
Seungcheol menatapnya sekilas kemudian mengalihkan atensinya ke jalan di depannya "Istirahatlah dulu" dan Jihoon menyandarkan kepalanya dijendela kaca disebelah kanannya.
Mereka sampai di depan rumah Seungcheol, tentu saja rumah Seungcheol. Sejak photoshoot-nya dengan Vernon di Amerika tentu saja membuat job Seungcheol menumpuk, terlebih dia sendiri mengambil vakum selama sebulan. Akibatnya penghasilannya meningkat bahkan dijuluki Asian-monster di Amerika dan waktu luang Seungcheol tersita sangat banyak. Namun, dengan itu dia dapat membeli rumah di daerah Gangnam.
"Ji―" Putus Seungcheol dan melepaskan seat belt yang dia pasang tadi di tubuh Jihoon. Keluar dari mobilnya dan berjalan ke pintu mobil disisi lainnya, membuka dan mengangkat tubuh mungil itu perlahan.
Seungcheol mengangkatnya dengan perlahan, mencoba untuk tidak membangunkan kekasihnya itu dan sepertinya usahanya sia-sia. Saat dia mencoba untuk melepaskan sepasang sepatu yang masih melekat di kaki kekasihnya itu, perlahan Jihoon membuka matanya.
"Eung?" Lenguhnya dan mengucek matanya pelan.
"Kenapa? Tidurlah" Jawab Seungcheol lembut dan mengecup puncak kepalanya.
"Tenggorokanku kering" Keluhnya dan Seungcheol mengerti, membawa Jihoon ke kamarnya dulu kemudian menuang air mineral ke gelas yang biasanya dipakai Jihoon. sesudahnya dia kembali ke kamarnya, melihat Jihoon yang duduk di ujung tempat tidur king size miliknya. Seungcheol memberikan gelas itu dan Jihoon meneguk air itu tanpa bersisa. Pria itu merebahkan tubuhnya kemudian mencari posisi yang nyaman untuk tubuhnya dan Seungcheol sendiri meletakkan gelas itu di meja kecil di sebelah tempat tidurnya itu.
Seungcheol merebahkan tubuhnya di samping Jihoon dan pria itu memanggilnya pelan "Hyung..."
"Hm?" Tanya Seungcheol dan Jihoon bergerak sedikit, mendekatkan tubuhnya ke tubuh pria tampan itu, kemudian memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Guy's Popularity - JiCheol
FanfictionSeungcheol terlalu bosan dengan kehidupannya yang berada di puncak popularitasnya sebagai model terkenal dan pergi ke Busan untuk 'istirahat'. Kemudian bertemu dengan Jihoon, produser musik yang terkenal dengan nama Woozi.