Chapter 6

1.8K 240 10
                                    


Suzy meregangkan tubuhnya di tempat tidur. Mendudukkan tubuhnya dengan mata masih terpejam. Oh, rasanya hari kemarin sangat melelahkan untuk dirinya. Kemudian beranjak dari kasur dengan rasa malas yang cukup membuatnya tak ingin pergi dari sana. Sambil menggaruk pipi kirinya yang terasa gatal, lalu beralih ke arah bahunya. Entah mengapa, dia merasakan jika sekujur tubuhnya gatal-gatal. Padahal dia tak memiliki masalah apa pun dengan alergi.

Seraya terus menggaruk lengannya, Suzy membuka pintu kamar. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di luar. Lalu dia kembali menoleh ke arah kamar. Jiyeon masih terlelap tanpa bergerak sedikit pun di kasurnya. Helaan nafas cukup terdengar untuk dirinya sendiri.

Suzy menatap jam dinding. Yang menampakknya gerakan dari jarum jam yang teratur. Masih jam enam. Tanpa lama-lama berpikir dia kembali menutup pintu.

@@@

Kali ini Kim Myungsoo berlari menuju sungai han tanpa sepedanya. Udara pagi ini terasa benar-benar menusuk kulitnya. Lebih dingin daripada hari-hari sebelumnya. Lantas hal itu membuatnya mengenakan training panjang dengan hoodie dan tentu saja berwarna hitam. Tapi dengan mengenakan semua ini terasa sia-sia baginya. Tanpa ada pebedaan. Dinginnya udara yang kejam ini tanpa permisi merembes ke trainingnya.

Nafasnya naik turun, dan itu membuatnya berhenti berlari. Sambil membungkuk dan kedua tangannya memegang lutut. Dia berusaha mengatur nafasnya. Menghirup oksigen dalam-dalam dan membuang karbondioksida secepatnya. Setelahnya kembali menegakkan tubuh, berjalan perlahan menuju tepian sungai. Dia teringat pertemuannya dengan Suzy kemarin.

Memandangi tempat dimana dia bertemu, duduk bersama dan saling mengobrol tanpa mengenal satu sama lain hingga akhirnya mereka mengetahui nama masing-masing. Membuatnya menyunggingkan senyum. Astaga, apa yang terjadi denganku. Lalu dia menggeleng cepat, membuang semua pikiran yang tak sewajarnya memasuki pikirannya.

Angin menerpa dirinya. Dan itu membuat Myungsoo menggigil. Dengan cepat memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Ini bisa membuatnya mati beku. Pantas saja di sini tidak ada seorang pun yang berolahraga. Namun suasana seperti ini membuatnya jauh lebih tenang. Menikmati setiap langkahnya. Kali ini dia memejamkan matanya sambil merentangkan tangan. Lalu memutar tubuhnya. Biarkan saja, ini terlihat memalukan. Toh, tidak ada yang melihatnya.

“Minggir, ya minggir!” teriak seseorang.

Kim Myungsoo refleks membuka matanya. Melebarkan matanya saat sebuah sepeda melaju kencang ke arahnya.

“Bae Suzy” ucapnya. Tanpa bisa menghindar. Kemudian kembali memejamkan matanya.

@@@

Suzy menutup pintu depan rumahnya dengan hati-hati. Melakukan pemanasan dengan berlari kecil. “Omo dingin sekali” ucapnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

Menuruni tangga dengan cepat. Mencuri pandang ke arah rumah Myungsoo. Lalu meneruskan langkahnya. Tapi baru beberapa langkah, langkahnya terhenti. Kembali berjalan mundur. Menatap sepeda yang teronggok di samping rumah. Sedikit ragu, dia membuka pagar rumah itu. Menyelinap masuk dan mengambil sepeda. Oppa, mianhae. Aku pinjam sebentar.
Bae Suzy tersenyum puas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stand by Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang