Chapter 8

1.6K 202 14
                                    

"Oh, Dokter Kang. Ada apa?"

"Apa yang kau lakukan di sini sepagi ini?"

"Aku baru saja selesai memeriksa pasien di kamar ini" ucapnya sambil menyunggingkan senyum.

Walau pun terlihat jelas itu hanya senyuman yang dibuat-buat sekedar untuk sopan santun. Sesungguhnya dia sangat malas harus berbicara dengan dokter yang satu ini. Semua orang bahkan dirinya tahu jika dokter dengan nama lengkap Kang Minhyuk itu telah lama menyukainya. Sudah lebih dari lima kali dia mengajaknya untuk berkencan. Dengan wajah culunnya dan kacamata bulat itu tentu saja membuatnya sama sekali tak tertarik. Terlebih saat itu dia memiliki kekasih tampan dan baik, yang cukup bisa membuatnya tak ingin berpaling. Tapi setelah mengetahui jika kekasihnya itu akhir-akhir ini menunjukkan keseriusan padanya. Lalu ketika kekasihnya itu melamarnya tentu saja dia menolaknya. Dia tidak ingin memiliki hubungan yang serius dengan laki-laki mana pun meski dirinya tergolong wanita yang setia. Dirinya akan memutuskan mereka, jika menurutnya mereka mulai serius.

Jung Soojung membungkuk pamit pada Kang Minhyuk. Dia tak ingin berlama-lama berada di sana. Ini sungguh memuakkan dan terasa sangat mengganggu baginya.


Berlalu dan berjalan cepat begitu saja. Dia harus secepatnya menjauh dari laki-laki ini. Tanpa peduli bahkan repot-repot untuk menoleh ke belakang.

Sial. Aku tak bisa melihat wanita itu. Dokter Kang sialan.

@@@

"Tidak mau" jerit Suzy ketika akan mendapat suntikan.

Entahlah, dia sendiri tidak tahu untuk apa dirinya di suntik. Dia benar-benar merasa ngeri melihat ujung jarum yang terlihat mengkilat-kilat di hadapannya. Ketika jarum infus menembus kulitnya rasanya menyakitkan sekali.

"Tidak, tidak, tidak. Sudah kukatakan jauhkan benda itu dariku. Aku tidak membutuhkannya. Pergi sana" usirnya pada seorang perawat wanita lalu kepalanya menoleh ke arah lain.

"Bae Suzy" panggil Il Hwa.

"Aku tidak mau Eomma!" serunya dengan suara lantang.

"Jangan bertingkah kekanakan."

"Tidak mau!" jeritnya memenuhi ruangan.

"Jika kau tidak mau, aku akan meninggalkanmu di sini sendirian" ancam Il Hwa sambil mendekati pintu, siap untuk membukanya.

Mendengar ancaman ibunya, Suzy masih teguh pada pendiriannya. "Terserah Eomma, aku tetap tidak mau." Biarlah, dia sendiri di sini. Itu urusan nanti. Yang terpenting dia tidak ingin di suntik.

"Benarkah?" Il Hwa melirik putrinya sambil menaikkan alis.


Suzy terdiam. Tidak menjawab pertanyaan ibunya.

"Aku pergi". Wanita paruh baya ini keluar dari ruangan itu. Ketika pintu tertutup, langkahnya juga terhenti. Menghembuskan nafas berat. Anak itu sungguh menuruni sifat penakut dari suaminya.

Sunggingan senyum terlihat dari wajahnya. Dia memiliki ide yang cemerlang. Sangat cemerlang, Lee Il Hwa. Kau baru saja memiliki pemikiran yang sangat keren. Dengan semangat membara dia kemudian melanjutkan langkahnya.

@@@

Kim Myungsoo bisa bernafas lega setelah menutup pintu. Dia tidak bertemu dengan anggota keluarga Bae. Dan itu lebih dari cukup untuk membuatnya bisa hidup dengan tenang.

"Akhirnya aku...". Perkataannya benar-benar belum selesai. Ketukan pintu di belakangnya kembali membuatnya menoleh dan berjalan ke sana. Bahkan bisa dikatakan dia tidak berjalan.
Hanya memutar tubuhnya, karena dia belum beranjak dari tempat itu.

Stand by Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang