Chapter 3

2.1K 255 14
                                    

Myungsoo berjalan menuju pintu depan saat mendengar ketukan suara dari sana. Matanya membulat saat mendapati yeoja tetangga, yang baru saja dia temui tadi siang kini berada di depannya. Memeluk beberapa tempat makan.

“Eomma menyuruhku mengantarkan ini padamu.”

“Ibumu?” tanya Myungsoo tak yakin.

Suzy mengangguk. “Hmm”

Myungsoo mengernyit. Mengamati yeoja di depannya dari bawah ke atas. Memakai celana ungu longgar motif bunga, dan kaos longgar abu-abu. Selera yang aneh bagi wanita muda sepertinya.

“Apa kau tak akan mempersilahkanku untuk masuk” tanya Suzy, seolah merasa risih dengan tatapan Myungsoo.

Kim Myungsoo menggeser tubuhnya. Membiarkan yeoja itu untuk masuk. “Taruh saja di meja itu” ucapnya sambil menunjuk meja yang berada di samping dapur.

Suzy berjalan. Mengedarkan pandangannya ke seluruh isi rumah. Rumah yang sangat berbeda dibanding dengan rumahnya. Dinding-dinding di sekelilingnya berwarna putih, dan hampir semua hiasan dinding atau bahkan malah semuanya berwarna hitam.

Terkesan horor bagi seorang Bae Suzy. Bulu kudunya mulai merasa merinding. Dengan cepat dan langkah yang lebar akhirnya dia sekarang berhasil sampai di sana. Menaruh tempat makan. Saat membalik kepalanya membentur sesuatu. Suzy membuka matanya. Terkejut dan seketika matanya melebar. Kepalanya terantuk dada lelaki itu.

“Saat berjalan jangan sambil menutup mata” ucap Myungsoo sambil menaruh jari telunjuknya di dahi Suzy, dan mendorongnya pelan.

Suzy mendengus sambil mendongak. “Kau kasar sekali” ucapnya sambil menyingkirkan tangan Myungsoo dari dahinya. Lalu berjalan, dengan berjinjit dan sengaja menabrakkan bahunya dengan keras ke bahu namja itu.

Myungsoo mengelus bahunya yang terasa nyeri. Membalikkan tubuh. Memandangi yeoja yang kini menatapnya seraya menjulurkan lidah pertanda mengejek. Setelah itu mengangkat jempolnya dan perlahan membaliknya. Saat dirinya mulai melangkah. Yeoja itu secepat kilat berlari keluar, membuka pagar dan kini sudah berada di depan rumahnya sendiri. Mungkin yeoja itu akan memenangkan kejuaraan lari sprint jika mengikutinya dengan kemampuannya seperti ini.

Myungsoo hanya menggeleng. Kemudian tanpa pikir panjang berjalan ke arah pintu dan menutupnya. Saat dia membalikkan tubuhnya dan akan menuju kamar. Pandangannya beralih ke beberapa tumpukan tempat makan yang berada di mejanya. Menghembuskan nafas singkat, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Seumur-umur, baru kali ini ada yang memberinya makanan sebanyak itu. Bagi dirinya, itu mungkin akan habis dalam waktu seminggu. Hingga pada akhirnya, menyimpannya di lemari es. Dan akan menghangatkannya jika dia lapar nanti.

@@@

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@@@

“Apa kau sudah memberikannya?” tanya Il Hwa sambil memotong lobak di depan televisi.

“Sudah. Lihatlah sekarang aku tak membawa apa pun” ucap Suzy sambil menutup pintu kemudian berjalan dan ikut duduk di samping ibunya. “Appa kemana?”

Stand by Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang