2.Hideout

7.6K 797 60
                                    

"Kalian dari mana?" tanya pria gempal itu sambil memberikan dua minuman kaleng pada kami.

"Beechwood," jawab Will singkat. "Apa yang sebenarnya terjadi ?"

"Apa kalian tidak melihat berita beberapa hari yang lalu?" pria itu balik bertanya.

Kami saling memandang lalu mengangkat bahu bersama-sama. Ya, aku sangat jarang melihat televisi. Bagiku tidak ada hal penting yang mereka siarkan kecuali berita tentang wabah mengerikan ini.

Matt menghela nafas sebelum menceritakan apa yang sedang terjadi. "Empat hari yang lalu. Pagi itu aku baru saja membuka tempat ini. Hanya ada karyawanku yang baru saja datang. Awalnya mereka semua batuk terus-menerus. Aku mengira sedang sakit namun, sebelum mereka memasuki toko, mereka semua roboh dan tak sadarkan diri.

Aku ingin menolong mereka. Jadi aku pergi menghampiri mereka. Tapi sebelum aku membuka pintu, mereka bangkit. Aku sempat berpikir mereka tidak apa-apa. Namun cara mereka berjalan amatlah berbeda. Lunglai, terbopoh-bopoh dan aneh. Mulut mereka mulai mengeluarkan semacam cairan merah kehitaman yang pekat. Kupikir ini adalah ebola atau mungkin madcow tapi ini kelihatan berbeda. Setelah itu ada seorang perempuan datang. Dia turun dari mobilnya, lalu menghampiri mereka. Aku melihat wanita itu bicara dengan mereka. Tapi yang terjadi adalah mereka melahap wanita itu," dengan cepat aku memotong cerita itu.

"Tunggu tunggu tunggu.. Memakannya?" tanyaku. Aku meneguk sedikit minumanku, menghela napas.

"Ya. Mereka menggigitnya, mengunyahnya dan menghancurkannya. Aku sangat ketakutan. Jadi aku menutup semua pintu masuk. Bersembunyi karena mereka mengarah padaku. Lalu sebuah berita disiarkan. Ada wabah aneh yang dapat merubah yang mati menjadi hidup. Wabah ini dimulai dari Boston. Kudengar ada sebuah anomali udara yang terjadi. Orang-orang mati mendadak lalu bangkit menjadi monster-monster itu," jelas pria dengan lemak tebal di depanku ini.

"Baiklah, mereka itu apa? Dan bagaimana caramu bisa tidak terinfeksi?" sekarang Will memberi tanggapan.

"Tv menyebutnya Zombie, angkatan militer menyebutnya the walking dead, para ilmuan memanggilnya infected, lifing corpse, tapi kebanyakan menyebut mereka sebagai undead. Dan bagaimana aku selamat? Tempat ini sangat steril. Pertanyaan sebenarnya adalah bagaimana kalian selamat?" ujar Matt.

Aku menanggapinya dengan menaikan bahuku lalu kembali meneguk minumanku. Aku bahkan tidak memikirkan hal itu, mungkin kami kebal dengan itu atau semacamnya. Tapi satu hal penting saat ini, aku masih memiliki Will.

"Darimana nama-nama itu kau ketahui?" tanya Will.

"Oh tuhan. Kalian memang adalah orang yang kurang informasi. Tentu saja dari televisi dan radio ! Memangnya apa lagi," ucap Matt dengan nada mengayun.

"Jadi, kau tinggal disini? Tadi katamu tempat ini steril, benar kan?" tanyaku.

"Tidak juga, kadang aku menginap karena bosan di rumah." dia menjawab seolah itu adalah hal yang membanggakan.

"Ooh, begitu. Baiklah. Aku mengerti."

'Grrrrkkkk'
Perutku berbunyi, sejak pagi aku belum memberikan hak perutku dan sekarang Sudah jam 21.25 pm. Aku membawa langkah kakiku menyusuri tiap rak mencari sesuatu yang bisa memuaskan warga di perutku. 'Snikers'?

Itu snikers! Ini adalah surga. Ada satu rak penuh dengan coklat itu. Aku mengambil beberapa dan memakannya. Baiklah, sekarang aku haus. Aku melihat ada banyak minuman dilemari pendingin tepat di kananku. Ini benar-benar surga.

Mungkin aku harus tinggal di tempat ini sampai wabah ini berakhir. Lagi pula, ada cukup makanan sampai tahun depan, setidaknya sampai mereka kadaluarsa.

World Of Chaos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang