Dimana ini?
Aku mulai membuka mataku yang disambut oleh cahaya putih menyilaukan. Dimana ini?
Apa aku sudah mati?
Pertanyaan demi pertanyaan terus menghujam di benakku hingga aku bisa melihat dan memfokuskan pupil mataku ini.
"Apa ini?"
Ini adalah ruangan kosong serba putih. Semuanya sangat aneh disini. Aku sudah berjalan jauh sejak tadi. Namun, aku tidak kemanapun. Aku seperti tidak melangkah kemana-kemana.
"Jadi, aku benar-benar mati, ya?" Aku sedikit memaksakan senyumku. "Maaf, Will..."
"Ini hanya mimpi, Bodoh!"
"Huh? Siapa itu?"
"Sekarang, bangunlah!"
Cahaya itu sangat menyilaukan. Menusuk mataku sampai ke irisnya. Apa ini mimpi lain lagi?
"Kau sudah sadar?" aku mengenal suara itu.
Dan aku mulai sadar bahwa cahaya putih itu adalah lampu dari tempat dimana aku terbaring.
"Will? Dimana ini?" tanyaku lirih.
"Masih di tempat yang sama, toko milik Matt," jawabnya.
Sekarang ada sebuah pertanyaan yang menggema di kepalaku. Bagaimana aku bisa hidup?
Apa ini mimpi?
Seharusnya aku sudah mati dan menjadi undead namun tidak demikian. Aku hidup!
"Bagaimana bisa?" tanyaku pada Will yang masih duduk bersandar di sampingku.
"Entahlah. Mungkin virusnya tidak berhasil berkembang biak," jelas Will.
"Kau bercanda? Kau bukan dokter. Jangan berlagak!"
Will mengangkat bahunya. Padahal terakhir kali aku melihatnya sangat frustasi karena aku akan mati. Tapi saat ini, dia tidak terlihat senang. Harusnya dia memelukku, mengucapkan selamat datang, atau setidaknya bersyukur.
"Sudah berapa lama?"
"Hmm...kira-kira 30 jam."
30 jam?
30 jam adalah waktu yang cukup lama. Aku mencoba untuk bangun dan ini cukup mudah. Ada sesuatu ditangan kiriku, ini alat infus?
Tidak, sebenarnya itu hanya sebuah jarum suntik yang disambung dengan selang kecil yang terhubung ke sebotol minuman isotonik, air kelapa yang dibotolkan. Lalu jarumnya dimasukkan ke dalam urat nadiku.
"Kau yang melakukan ini ?" aku menunjukkan lenganku yang tertancap sebuah jarum.
"Ya, begitulah," singkat Will.
"Kau belajar dimana!"
"Ayah. Beliau mengajariku saat SMP dulu."
"Benar. Ayah mengajarimu bertahan di alam."
KAMU SEDANG MEMBACA
World Of Chaos
Science FictionMereka bukan manusia. tidak, mereka manusia. Tidak, mereka bukan manusia. Ya, mereka bukan manusia. Mereka hanya makhluk kelaparan. Tidak, mereka lebih dari itu. mereka monster. Siapa mereka? Apa mereka? Lari! Lari! Tidak! Jangan lari! Hadapi! had...