1

27 2 1
                                    

"Laraas!" Ibuku memanggil dari luar kamarku "lihat jam nak, kamu bisa terlambat" tambahnya semakin kencang, aku membuka mataku, tanganku meraih handphone yang aku letakan diatas meja kecil

Mataku membulat sempurna ketika melihat jam menunjukkan pukul 6 pagi "sial! Aku kebablasan lagi" gerutuku, aku langsung berlari untuk mempersiapkan diriku

hari ini ada sebuah pengumuman murid untuk di transfer ke luar negeri, tentu saja aku langsung berantisipasi untuk ikut, lagi pula kesempatan bagus seperti itu tidak akan mungkin datang dua kali.

~~~

Wajahku berubah pucat, harap cemas saat kepala sekolah berdiri di depan podium untuk mengumumkan keputusannya tentang ajang transfer murid, banyak nama telah disebutkan dan diantara mereka adalah memang murid yang cerdas, seketika saja moodku langsung turun drastis 'aku tidak mungkin mendap7atkannya' pikirku negatif

Teman sebangku mengamati ekspresiku yang berubah 180° dari ceria menjadi murung "ada apa Laras?" Tanya temanku, wajahnya tampak senang karena namanya telah disebutkan sehingga hatinya lega

"Aku tidak yakin akan mendapatkannya, bagaimana ini?" Ucapku, dahinya mengerut setelah mendengar ucapanku, dia memang jarang berpikir negatif "dengar ya," dia tersenyum sambil menepuk pundakku dengan ramah "yakinlah jika kamu akan mendapatkannya. Aku yakin"

Aku membalas senyumannya dengan senyuman simpul di bibirku "terimakasih" ucapku pelan

Aku kembali menatap kepala sekolah yang masih sibuk menyebutkan nama para peserta hingga akhirnya "Selamat Laras, kamu mendapatkan tiket transfer ke negara Korea Selatan"
Aku mencubit pipiku dengan keras memastikan bahwa ini bukanlah sekedar mimpiku "apakah ini nyata?" Gumamku, teman sebangku ku tampaknya mendengar ucapanku dan menggeleng "ini nyata! Selamat ya" pekiknya diiringi dengan tawa kecil

Aku masih tidak percaya dengan semua ini, semua kekhawatiranku seakan lenyap begitu saja 'aku akan pergi ke Korea, Seoul ! Aku datang'

Bel sekolah berdengung keras di lorong-lorong yang gelap, aku segera berlari mencari mading sekolah untuk membuktikan kebenarannya sekali lagi hanya untuk meyakinkan

Gerumunan murid memadati mading sekolah, mereka tampak membicarakan tentang perasaan mereka yang tercampur aduk dengan rasa tidak percaya dan bahagia seperti diriku

Namaku tercetak dengan jelas dengan tinta hitam diatas putih dan cap berwarna ungu tua menandakan keresmian surat itu.

~~~

"Korea?!" Ibuku menatapku tidak percaya "iya! Aku mendapatkannya" ucapku penuh semangat

Ibuku berdiri dari meja makan dan berjalan ke dapur seolah dia tidak mendengar ucapanku sebelumnya "boleh ya.." sahutku, ibuku tampak sibuk dengan masakannya.

"Asalkan kamu bisa menjaga dirimu dengan baik" ucapnya, aku berdiri dari tempatku dan berlari kearahnya lalu memeluknya "terima kasih bu!" Aku lansung bergegas ke kamarku dan menyiapkan semua bawaanku untuk pergi kesana

Aku memutarkan lagu-lagu Korea kesukaanku yang rata-rata adalah lagu yang dinyanyikan oleh girl band asal Korea yaitu Girls' Generation.

Selain itu aku juga makin sering menonton drama korea yang rantingnya tinggi, terkadang aku sampai terbawa emosi saat menontonya tapi hal itu bagus demi memahami bahasa Korea.

Last WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang