Chapter 16. Rekonsiliasi Damai

2.9K 198 19
                                    

CHAPTER SIXTEEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


CHAPTER SIXTEEN

Seohyun terpaku ketika di lihatnya Yonghwa berdiri di depan pintu rumahnya. Terlihat begitu kusut dengan lengan kemeja yang di gulung hingga ke siku dan dasi yang telah di longgarkan, dan tanpa dia persilahkan langsung masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa. Dan sekarang dia bertanya apakah dirinya mau duduk di sampingnya ?

Ragu-ragu Seohyun menutup pintu. Dia tidak bersiap untuk bertengkar dengan Yonghwa malam ini. Pertengkaran mereka beberapa hari yang lalu saja masih menyisakan kejengkelan dan rasa penasaran di hatinya.

Apakah dia mau duduk disampingnya ?

Tapi Yonghwa terlihat letih. Apakah dia mengalami hari yang berat ? Dan apakah dia peduli ? Yah, Seohyun peduli. Dia akan melupakan pertengkaran itu dan lebih mengingat betapa Yonghwa telah menjadi ksatria yang menyelamatkannya dari serbuan binatang paling menjijikkan. Dan sekarang dia ada di sini terlihat rapuh.

Seohyun melangkah mendekat sofa di mana Yonghwa duduk kemudian perlahan di dudukkannya dirinya tepat di samping Yonghwa. Tak ada suara tak ada kata-kata. Yonghwa menjatuhkan kepalanya bersandar di pundaknya.

" Seohyun, tidak bisakah kita bersahabat ? ", lirih Yonghwa bertanya, hampir tak terdengar.

Bersahabat ?

Apakah Yonghwa sedang mengajaknya berdamai ?

" Aku minta maaf atas kelakuanku malam itu ", kata Yonghwa lagi masih dengan suara yang pelan. " Tidak seharusnya aku bersikap menyebalkan seperti itu. Tapi bukankah menurutmu aku memang menyebalkan ? ".

Seohyun terdiam. Yonghwa memang mahluk menyebalkan, paling menyebalkan setelah kecoa ! Dan dia meminta maaf. Seohyun tersentuh.

" Kelihatannya kau mengalami hari yang berat ", ucap Seohyun sambil berusaha untuk tidak bergerak.

Tiba-tiba Yonghwa mengubah posisinya. Dia menaikkan kedua kakinya ke sofa dan merebahkan tubuhnya dengan kepalanya yang di tidurkan ke pangkuan Seohyun dan tidur menyamping. Untuk sesaat Seohyun tak bisa bernapas. Yonghwa bersandar di pundaknya itu mungkin bisa di tolerirnya tapi tidur di pangkuannya itu satu hal yang terlalu............ intim. Alarm tanda bahaya bertalu-talu di kepalanya.

Yonghwa memejamkan matanya. " Hari ini semua orang bertanya ada apa dengan diriku ? apakah aku baik-baik saja ? Sunny sekretarisku di kantor bahkan mengatakan kalau aku sedang PMS karena terus menerus membuatnya jengkel ". Seohyun diam hanya mendengarkan.

" Aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku, akhir-akhir ini aku seperti kuda liar yang siap mengamuk kapan saja. Satu kesalahan kecil bisa membuatku marah, hari ini aku bahkan kehilangan fokus di ruang sidang ".

Seohyun berusaha keras untuk tidak bergerak. Berusaha keras untuk melawan keinginannya untuk mengusap rambut Yonghwa. Tapi Yonghwa terrlihat begitu ringkih, seperti seseorang yang tersesat dan sedang mencari jalan pulang.

ACCIDENTALLY WE MARRIED !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang