Seseorang yang kau bahas 6#

36 0 0
                                    

Malam ini saat aku merindukan mu, aku memberanikan diri untuk menelfon mu, beberapa menit saja untuk mendengar suaramu, dan jika beruntung aku harap bisa mendengar candamu yang selalu membuat ku tersenyum saat mendengarnya.

Aku selalu ingin tau keseharianmu, kuliahmu dan lainnya. Hingga kau tiba-tiba membahas satu orang teman kuliahmu yang kau anggap lucu.

Sampai telfon yang kesekian kalinya rasa rinduku hilang karena kau selalu membahasnya, dan anehnya aku mendengar candamu dengan begitu lepasnya, aku mendengar tawamu yang tak pernah kudengar, meski kau tak pernah tau aku tak pernah membalas tawa itu. Aku hanya diam mendengarmu, canda itu untuk siapa? "seberkesan itukah orang itu sampai kau tak pernah lelah tertawa untuknya, aku menelfonmu hanya untuk melepas rindu yang lama kusimpan, mendengar tawamu ketika aku melawak di depan telfon, sia-sia, sangat sia-sia".

Sempat tersirat rasa kecewa yang begitu dalam, rasa rinduku tak tersampaikan, kau tak pernah tau betapa aku merindukan mu, yang kau tau hanya dia, dia yang membuatmu tertawa, dia yang selalu ada di kuliahan mu, dia yang mewarnaimu, dan akhirnya dia yang membuatmu jatuh hati.

Aku bukan siapa-siapa, tak pantas jika aku menyalahkan mu atas kebahagiaan yang dia berikan, tak pantas juga aku masih mengharapkan mu, berharap itu terlalu sakit.

Jika suatu saat nanti dia yang berhasil membuatmu jatuh hati bagaimana? Bagaimana dengan ku yang sudah mencintaimu begitu lama, bagaimana dengan ku yang selalu menunggu kabar mu, bagaimana dengan ku yang selalu menunggu kepulangan mu di rumah.
Harus kupatahkan kah rasa ini hingga tak bisa kususun lagi, atau harus bagaimana?

Lagi, kau menceritakan dia lagi, padahal aku belum bilang bahwa aku merindukan mu. Kau menceritakan pesan kalian kepadaku, kau menceritakan senangnya berjalan-jalan bersamanya, kau menceritakan betapa konyolnya dia, dan kau belum pernah bercerita kepadanya betapa aku mencintaimu.

Aku tak mungkin selalu ada di sampingmu, ini adalah duniamu dan aku punya dunia juga, kau adalah prioritas utamaku yang tak sempat kuutamakan. "hanya tak sempat".
.
Yang selalu kau bahas, hanya dia. Yang selalu mengutamakan mu

Puisiku TentangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang