Author Pov
Allysa mengerjap ngerjapkan matanya sambil berusaha mengumpulkan nyawanya. Gadis itu terkejut,bingung.
'Kenapa aku ada disini?'
OMG!! Astaga!!!!!!
Allysa merogoh kantung tas nya untuk mengambil handphone miliknya. Saat sudah dapat, iya segera menggeser layar handphone untuk melihat jam yang tertera di layar hp Nya.
"Astaga..!! Ternyata aku dah tidur di sini 1 jam dan Diago belum juga kesini?" Pekik Allysa.
"Ih...kesel...."jerit Allysa.
"Diago keterlaluan banget" geram Allysa.
" kalo gak mau nganter pulang, bilang baek baek kek..Gak usah bikin aku nunggu kayak gini. Mendingan pulang sendiri aja." Ucap Allysa kesel.
Allysa keluar dari mobil Diago dan segera pergi menuju gerbang sekolah. Belum sampai gerbang, aku merasa kalau ada yang menggenggam pergelangan tanganku dan menahanku untuk tidak melanjutkan langkahku. Aku yang penasaran langsung membalikkan badanku untuk melihat siapa yang sudah menahanku.
Diago??
Oke fix!! Allysa kesel melihat mukanya.
'Untuk apa lagi dia menahanku?? Belum puaskah dia membuatku menunggu selama 1 jam?' Batin Allysa menggerutu.
"Mau kemana?" Tanya Diago dengan wajah bingung dan seolah tak ada masalah.
"What?? Kamu nanya aku mau kemana? What do you think about?" Tanya Allysa kesal.
"Emang kenapa ?" Tanya Diago balik. Dengan wajah polos nya.
"OMG!! Hello?? Kamu udah buat aku nunggu selama 1 jam dan sekarang kamu nanya sama aku seolah olah gak ada masalah apapun? Are you crazy?" Ucap Allysa frustasi.
"Oh.. Jadi masalahnya cuma karna nunggu doang?" Tanya Diago santai seolah itu hanya masalah sepele.
"DOANG?" Tanya Allysa menatap Diago tak percaya.
Diago mengangkat sebelah alisnya.
"Terus?"
"Au ah. Kesel" pekik Allysa memalingkan wajahnya ke arah lain.
Dengan masih menggenggam pergelangan tangan Allysa, tangan Diago yang satunya ia gunakan untuk menarik dagu Allysa untuk kembali menatapnya.
Allysa tertegun dengan sikap Diago saat ini. Tubuhnya terasa kaku. Allysa mengikuti instruksi jari Diago untuk menatapnya.
Mata Allysa dan Diago bertabrakan. Tatapan Allysa terkunci oleh tatapan mata Diago yang bola matanya berwarna biru laut. Allysa tidak bisa memalingkan pandangannya ke arah lain. Cukup lama mereka saling menatap. Hingga Diago berkata,
"Yaudah gua minta maaf ya.." Ucap Diago lembut.
Dalam hati Allysa terkejut. Karna belum pernah Diago berkata lembut pada siapa pun. Kecuali orang tuanya.
Tangan yang Diago gunakan untuk memegang pergelangan tangan Allysa, berpindah menjadi menggenggam tangan kecil Allysa. Mengusap punggung tangan Allysa lembut.
"Gimana? Gua di maafkan gak?" Tanya Diago menyadarkan lamunan Allysa.
"Hah..? Iya aku maafin kok" jawab Allysa terbata.
Diago tersenyum kecil. Tapi walaupun kecil, Allysa tetap bisa melihat senyuman Diago yang tulus.
Batin Allysa berteriak. Dia tidak percaya bahwa Diago bisa tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Late (terlambatkah?
FanfictionLate? Ya.. Itulah yang mereka rasakan saat hati mereka tak mau jujur satu sama lain. Tapi ketika salah satu dari mereka yang memiliki pasangan, hati hati lainnya merasa tak rela. Mereka selalu berfikir kalau mereka tidak mencintai, tapi saat mere...