Chapter 1

45 10 3
                                    

Allysa's  pov

Tak butuh waktu lama untuk ke sekolahku . Hanya sekitar...7 sampai 8 menit lah.. . Saat kami sampai di halaman sekolah,aku langsung turun dari motor kak Raka dan merapihkan pakaianku sebelum masuk ke gedung sekolah.Aku bersyukur karna ternyata aku belum terlambat. Thank's God..

''Yaudah yah kak aku masuk dulu. Bye kakak ku.makasih'' Pamit ku kemudian aku membalikkan badan untuk masuk ke sekolah.

'' Allysa! '' panggil kak Raka yang membuat langkahku terhenti. Aku membalikkan badan kemudian menatapnya.

''Iya kak? '' tanyaku

''Nanti kakak gk bisa jemput kamu lys. Soalnya ada tugas yang harus kakak selesaikan bareng temen kakak.''

''Trus..Aku pulang sama siapa?'' Tanyaku dengan wajah sedih

''Ehmm...sama Diago aja. Nanti kakak yang chat dia deh biar mau antar kamu pulang'' jawab kak Raka santai

What?Oh my god! pulang bareng Dioga?

''GK MAU'' ucapku tegas

Gila aja aku pulang bareng dia. Bisa bosan aku pulang bareng dia. Secara dia itu cuek nya minta ampun..OMG!!

''Ayo lah dek..'' pinta kak Raka dengan wajah memelas andalannya.

'Jangan masang wajah kayak gitu kak.' Batinku

Klo dah liat komok kak Raka kayak gitu mana bisa aku nolak lagi. Aku bingung setuju atau tidak dengan pendapat kak Raka ini. Hari dan pikiranku bergulat memikirkan permintaan kak raka. Baiklah aku memutuskan..

''Oke kak aku mau'' jawabku bete

''Makasih Allysa ku yang cantik.yaudah masuk gih..nanti telat loh!'' Perintah kak Raka

''Nanti kakak kasih tau Diago buat antar kamu ya.''lanjut kak Raka

~~*~~

Aku memasuki kelasku dengan lemas karna masih memikirkan permintaan kak raka tadi.

''Weh..temen kita yang satu ini dah dateng ternyata'' ucap temanku yang bernama Anas.

''iya bener. Tapi kok..lemes begitu sih?'' Lanjut Oliv ~temanku juga~

Kulihat mereka dateng ke mejaku. Hadeh..males deh Klo kayak gini.pasti banyak nanya. Sebelum terjadi hal yang tak ku inginkan,sebaiknya harus ku hentikan terlebih dahulu.

''Stop..!!''ucapku sambil mengangkat tanganku dan membuka semua jariku  membentuk lima

''aku lagi males ngomong. Jadi,kalian jangan ganggu aku dulu ya..'' ujarku dengan nada lembut.

''Yahh..padahal baru mau nanya.'' ucap mereka lemes karena harapan mereka untuk bertanya pupus.

Kulihat mereka duduk di kursi mereka masing-masing. Biar ku beritahu bentuk kelasku.

Didalam kelasku terdapat 20 kursi beserta mejanya. Baris ke samping sebanyak 4 baris. Ke belakang terdapat 5 baris. Jadi 4 X 5 = 20. Iya kan?? Bener gk sih?? Iya in aja dah dari pada kalian semua bonyok??

Di depan terdapat papan tulis yang lebarrr.... Banget!! Eh gk deng. Gk lebar banget. Biasa aja.

Di pojok kiri depan,ada meja guru. Sama kursinya juga y. Di atas meja guru,ada vas bunga berwarna putih dengan bunga mawar (bohongan) berwarna merah. Dan ada juga tempat yang mirip seperti gelas untuk tempat alat tulis guru seperti spidol,pulpen merah,hitam,biru,dan lain lain.

Lalu di bagian atas papan tulis terdapat foto Presiden,Wakil Presiden ,dan foto Burung Garuda.

Dan terakhir, di bagian belakang kelas terdapat foto-foto pahlawan seperti

Udah dehhh...!Wkwkwk

Kebetulan banget deh aku selesai ngejelasin ke kalian eh ternyata guru pelajaran MTK ku dateng.

''Anak anak buku buku MTK halaman 54..'' perintahnya

~~*~~


Author pov

''shutt..shutt...lysa,lysa.'' Panggil Anas kepada Allysa dengan volume suara yang hanya dapat didengar oleh anas dan Allysa saja.

''Apa?''jawab Allysa dengan suara yang kecil juga.

''Nomor 6 apa jawabannya?''tanya anas.

''Lah? Kamu nanya aku?'' Tanya Allysa balik.

''Yah iya lah trus Klo bukan sama kamu sama siapa lagi allysa!!!''

''Kamu gk tau apa jawabannya?''tanya Allysa seperti orang bego.

''Klo aku tau,aku gk akan nanya sama kamu Allysa yang cantik.setau aku kamu itu kan lumayan pintar dalam pelajaran MTK.Jadi aku nanya sama kamu lah.soalnya aku lupa padahal aku dah belajar tadi malam''

''yailah..Kamu aja yang udah belajar gak tau apalagi aku yang gk belajar sama sekali. Makanya aku baru kerjain 4 soal.''

Anas membelalakkan matanya

''Kamu gk belajar?'' Tanya anas tak percaya.

Karna setau anas, Allysa tidak pernah lupa untuk belajar jika ada ujian seperti ini.

Allysa menganggukan kepalanya.

''Iya..Aku lupa''jawab Allysa lemah.

''Allysa,Anas apa yang sedang kalian bicarakan.bukankah ibu sudah bilang kalau tidak boleh ada yang berbicara jika sedang ujian?''tanya guru Ani ~guru MTK~ memergoki Allysa dan Anas yang sedari tadi berbisik bisik.

Allysa dan Anas tersentak.mereka tidak menduga kalau bu Ani akan mengetahui mereka yang sedang berbisik bisik.

''ehh..i..Iya bu ma..maaf'' ucap Allysa terbata bata dan menunduk karena takut dengan guru yang terkenal dengan killer nya.

''Memangnya apa yang kalian bicarakan sedari tadi?'' Desak bu Ani

''Hem...ti...ti..tidak ada bu'' elak anas terbata bata

''Memangnya kalian sudah selesai? Coba kumpulkan!'' Perintah bu Ani

Allysa membelalakkan matanya,mulutnya terbuka lebar lubang hidungnya pun ikut melebar.terkejut bukan main karena ujian Allysa dan Anas belum selesai.Oliv yang melihat ekspresi kedua temannya, berusaha mati-matian menahan tawanya.

''HA?? Ta..tapi bu..saya belum selesai'' ucap Allysa lemah.

''Apa? Belum selesai? Kalau begitu kimpulkan semuanya. Baik selesai maupun tidak selesai'' Perintah bu Ani tak terbantah.

Akhirnya Allysa dan Anas maju untuk mengumpulkan ujiannya dengan perasaan tak rela.

'Persetan dengan nilai. Yang penting aku ngumpulin deh.' batin Allysa

Tbc
--------------------------------------------

Hai ketemu lagi..
Apa kabar sore ini..
Maaf bary next ya soalnya tadi otak lagi buntu buat next..
Maaf ya

Selamat membaca..

Salam Author

Cherrybubble10

Late (terlambatkah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang