17

87.4K 3.2K 198
                                    

Zayn masuk kedalam rumah ibunya dengan tergesa gesa, tadi Safaa menelepon untuk ia segera datang kerumah, Safaa hanya mengatakan ini sangat darurat

"JAWAB DADDY SEKARANG!" teriak Marc, yang Notebennya adalah kakah ipar Zayn juga Ayah Netta

saat Zayn masuk ke ruang tamu, disana semua keluarga berkumpul, yang paling mengejutkan Zayn adalah Netta yang duduk di lantai dengan di peluk Trisha

"sudah Marc, tenangkan dirimu, jangan sakiti cucu ku" tangis Trisha menenangkan menantunya yang benar benar tengah mengamuk

sementara Doniya duduk di sofa sembari di peluk oleh Waliyha dan Safaa, Gigi terdiam di sudut ruangan, entah memikirkan apa

"CEPAT KATAKAN SIAPA AYAH DARI ANAK YANG KAU KANDUNG LUNETTA VASQUEZ!" Marc menggebrak Meja dengan keras, membuat Netta semakin ketakutan dan memeluk erat sang nenek

Zayn membelalak tak percaya

Hamil?

Lunetta hamil?

Anak siapa?

Dan Zayn benar benar merutuku kebodohannya, bukankah Netta hanya melakukan itu dengannya saja? Lalu kenapa Zayn masih bertanya anak siapa?

"ada apa ini?" Tanya Zayn

Marc menatap Zayn. "Maafkan aku karna telah menitipkan anakku padamu Zayn, aku tau dia sangat sulit di atur, dan sangat pembangkang,kini benar benar terjadi apa yang ku takuti, dia hamil di usia yang masih sangat muda, benar benar bedebah orang yang menghamilinya"

"Hamil? Netta hamil?" Tanya Zayn, Zayn benar benar terkejut

Ia menatap Netta, tetapi Netta malah mengalihkan pandangannya seakan tak ingin Zayn memandangnya dengan penuh tanda tanya

"ya, aku menemukan surat dari rumah sakit yang menyatakan dia hamil, astaga Netta tinggal katakan saja siapa orangnya sayang" ujar Doniya

"a--aku tidak bisa Mom, Dad. maafkan aku, tapi aku benar benar tidak bisa mengatakannya, ini salahku, biar aku yang menanggungnya, kalian boleh membenciku asal jangan menyuruhku mengatakan siapa orangnya" isak Netta

Netta berdiri, kali ini dengan keputusan yang sudah di buatnya. "aku memang pembangkang, sangat menyusahkan, dan sulit di atur, tapi aku akan membesarkan anak ini sendirian. kalian boleh membenciku, ataupun tak menganggapku keluarga, itu tak masalah bagiku"

lalu Netta pergi begitu saja, meninggalkan semua orang yang berada di ruang tamu, wanita itu berjalan ke taman belakang, mungkin disana dia bisa bernafas lega untuk beberapa menit saja sebelum kembali kedalam dengan udara yang benar benar menyesakkan bagi hatinya

"semoga keputusan yang ku buat ini tidak salah, ya kita akan hidup berdua saja" ujar Netta sembari mengusap perutnya yang masih datar

Netta tersenyum, tetapi otaknya masih berfikir, apa yang akan dia lakukan setelah ini.

"kenapa tidak mengatakan sejujurnya saja?" tanya seseorang yang berada di belakang Netta

Saat Netta menoleh, dia melihat Gigi disana dengan senyum liciknya

"mengatakan apa? Tidak ada yang perlu ku katakan"

"kau memang menjijikkan Lunetta, apa kau tidak memiliki rasa malu sedikit pun telah menggoda pamanmu sendiri?"

"ya jika aku menjijikkan, dan kau merasa jijik denganku silahkan saja pergi, bahkan kau lebih menjijikkan dariku tanpa kau sadari" dengus Netta

"Apa maksudmu?" Gigi menggeram kesal

"Kau pasti tau maksudku, calon Bibiku , ah ya semoga setelah ini Paman Zayn bangkrut dan kau bisa berbahagia kembali dengan para lelaki lelaki kayamu yang lainnya ya" kekeh Netta, ia berdiri lalu melangkah meninggalkan Gigi sendirian

Uncle Zayn [SUDAH DI TERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang