Hari ini grandma datang kerumah paman dengan wajah yang di tekuk marah, wanita tua itu menggedor pintu kamar paman Zayn seperti kesetanan
Beruntung sekali kemarin aku tidak tidur dengan paman Zayn, kalau aku tidur dengan paman Zayn bisa bisa grandma akan tau sebenarnya
Oh tidak, sekarang aku takut jika Gigi mengatakannya pada Grandma yang dia lihat kemarin.
jadi aku memilih keluar dari selimut tebal ku dan membuka pintu kamar. "Grandma ada apa sehingga kau membuat tidurku tergangggu?" Tanyaku
"Oh maafkan aku sayang, aku hanya akan menghukum anak nakal ini"
"ZAYN KELUAR ATAU MOM YANG AKAN MASUK!"
"ZAYN!"
"ZAYN!"
pintu terbuka, menampakkan wajah paman Zayn yang sialannya luar biasa Hot saat bangun tidur.
Dia menggaruk rambutnya yang entah gatal atau tidak sambil berpose menyender dipintu kamar, tentu saja dia telanjang Dada
Karna paman Zayn tidak akan bisa tidur jika memakai baju.
"Ada apa ibu?"
"kau masih mengatakan ada apa saat orang tua gigi mendatangiku karna kau memutuskan hubungan kalian dengan sepihak?! dasar anak nakal kau pikir kau bisa begitu saja membatalkannya"
oh jadi tentang gigi.
"buktinya aku bisa"
"Tidak tidak, kau tidak akan membatalkan pernikahanmu. dan pernikahanmu akan dilaksanakan dua bulan lagi"
Mata paman Zayn membelalak kaget. "APA? tidak ibu aku tidak ingin menikah dengan Gigi"
"Kenapa Zayn? Bukannya Gigi adalah pilihanmu?"
"karna ada sesuatu yang membuatku tidak bisa menikah dengannya" paman Zayn melirikku sekilas lalu mengalihkan tatapannya kembalu kearah Grandma
Aku tau bahwa Gigi adalah calon menantu kesayangan Grandma, aku tau itu dari bibi Safaa tentu saja.
dan aku hanyalah cucu Grandma yang tidak akan mungkin bisa menjadi calon menantunya.
Oh Netta, jangan terlalu berharap tinggi karna memang kenyataannya tidak mungkin sama dengan hayalanmu.
"Intinya aku tidak akan menikah dengan Gigi. ibu mengerti? aku tidak ingin di bantah" paman Zayn menggeram marah
dia menutup pintunya dengan kasar tepat di depan wajah Grandma
aku mendekati Grandma, mengusap punggungnya agar wanita tua itu bisa tenang
"aku tidak bisa membayangkan betapa malunya aku Netta jika pernikahan itu di batalkan"
"aku mengerti Grand"
"Mungkin kau bisa membantuku untuk membujuk Zayn, kata Gigi kalian cukup dekat"
Sangat dekat hingga kau akan marah jika tau nantinya Gran.
"akan kucoba membujuk paman Zayn" aku tersenyum paksa kearah Grandma
"baiklah Grandma akan kembali besok pagi, oh ya kabari Grandma kalau kau sudah berhasil membujuk pamanmu"
aku mengangguk
Grandma mencium pipiku lalu melangkah keluar dari rumah paman Zayn
saat Grandma sudah naik kedalam mobil, aku mengetuk pintu kamar paman Zayn. "paman buka pintunya"
tak lama pintu terbuka, di ikuti tarikan di tanganku yang membuatku hampir limbung.
beruntung paman Zayn menahan berat badanku, tanganku tepat berada di dadanya sambil menatap paman Zayn, ekspresinya lebih nakal dari tadi.
"jadi nenekmu sudah pergi kan?"
"nenekku adalah ibumu paman" dengusku geli
"Jadi ibuku dan nenekmu sudah pergi kan?" tanyanya lagi
"kalau paman sudah tau mengapa bertanya" aku melotot padanya yang malah dia beri ciuman sekilas di bibirku
aku melepas pelukannya dan duduk di ranjangnya yang masih berantakan
paman Zayn duduk disampingku sambil menarik pinggangku mendekat ke arahnya. "hari ini kau ada jadwal kuliah?"
aku menggeleng.
"bagus, aku akan mengajakmu ke tempat kerjaku"
"kau bekerja paman?" tanyaku tak percaya
"Kalau aku tidak bekerja bagaimana aku bisa membangun rumah ini Netta" dengusnya
(Ini pgn banget gua jawab 'ya siapa tau lu gandain duit ky dimas kanjeng')
"tapi selama aku tinggal disini kau tetap berada di rumah, dan tak pernah melihatmu bekerja"
paman Zayn hanya mengendikkan bahu.
tiba-tiba ponsel paman Zayn berdering, ia menekan tombol hijau dan meletakkannya di telinga
"ada apa safaa?"
'Oh kak tolong bantu aku'
"memangnya kau sedang melakukan apa?"
"KAK SAFAA KAU SEDANG MENGHADAPI PERANG DUNIA KE3?!" teriakku
paman Zayn memukul keningku. "bodoh 2016 memangnya ada perang dunia? aku sungguh kasian dengan kakakku yang menyekolahkanmu hingga London"
"kenapa sekarang kau membawa mom dan Daddy?" aku berdiri, berkacak pinggang di depannya
'STOP! JANGAN BERTENGKAR! TOLONG BANTU AKU'
"jelaskan dulu masalahmu apa Safaa" geram paman Zayn
'aku dan kak waliyha terjebak di butik bersama Gigi'
"lalu ap-- apa?? di butik? dengan Gigi?"
'Iya kak, ibu menyuruh kami menemani Gigi untuk memilih gaun yang pas untuk pernikahan kalian'
"bahkan aku belum menyetujuinya"
'pokoknya cepatlah kesini, pernikahan kalian akan di majukan menjadi seminggu lagi. dan itu permintaan tunangan kesayangan mu itu' oceh Safaa
'Oh iya, dan satu lagi. Gigi mengatakan dia melarangmu membawa Netta, aku tidak mengerti mengapa dia bisa cemburu dengan keponakan tercinta kita'
"baiklah, aku akan kesana. jangan mengomel dan tetap turuti apa mau calon menantu kesayangan ibumu"
paman Zayn mematikan sambungan telepon, dia menatapku yang hanya terdiam. "maaf Netta, mungkin lain kali aku akan mengajak mu ke tempat kerjaku"
"tak masalah" balasku
paman Zayn menarik kedua tanganku. "aku akan mengurus semuanya, tenanglah aku hanya akan menikah denganmu" lalu ia mencium kedua tanganku
"tapi paman, aku dan kau seorang paman dan keponakan kandung yang sedarah. apa yang akan keluarga kita katakan?"
"kau hanya perlu berfikir tentang kuliahmu oke? jangan biarkan yang lainnya masuk kedalam otakmu, aku akan kembali setelah menyelesaikan urusan dengan Gigi"
paman Zayn memakai kaosnya dan menyemprotkan parfum di bajunya
"tapi paman kau belum mandi"
"aku masih tetap tampan" dia tersenyum sexy sambil mendekat ke arahku
Paman Zayn melumat bibirku sedikit lama sebelum dia keluar dari kamarnya
Hah. Lagi lagi aku sendirian.
Tbc.
Btw yang kemaren sempet Add line gua yang id nya .ena itu udah ganti ye
Soalnya kartunya angus dan kalo mau chat an sama gua add aja line baruMakasih.
Maaf juga slowupdate bgt.
Abis uts, ada acara class meeting dll.
ah bunuh hayati di rawa rawa sajalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Zayn [SUDAH DI TERBITKAN]
Fiksi Penggemar"Paman.. ngh" [17+] #1 in fanfiction[ 28- 30/11/2016] [ 11-22/12/2016] Silahkan cek Uncle Zayn 2 di works ku ya [Fanfiction ini mengandung banyak unsur dewasa. Mohon untuk yang belum mencukupi umur untuk tidak membacanya...