My Afternoon, Rainy

80 15 0
                                    

"Suasana sore ini mendung sepertinya sebentar lagi bakal turun hujan ni, ah sial beneran hujan" Staci menepi untuk berteduh di emperan toko dekat kampus nya, dia kemudian merogoh isi dalam tas dan seolah sedang mencari payung di dalam tas nya karena hujan sudah turun sangat deras.

"OMG! lengkap banget sore ini belum juga nyampe rumah udah hujan ditambah lupa bawa payung, trus nasib gue terpaksa nunggu disini sampai hujan selesai "

Stacia terus bergumam sendiri dalam hati, Staci tipe cewek mandiri dan gak mau ngerepotin orang lain disekitarnya dan terlebih keluarganya sendiri.

"Kok perasaan ada yg ngeliatin ya? Hmm oke deh cuman feeling gue yg gak bener aja. Gue liat sih gak ada siapa-siapa selain bapak-bapak tua yang lagi berteduh dan lalu lalang kendaraan aja".

Dari sudut arah yang tidak diketahui oleh Stacia, Grey berjalan dan mulai mendekati Stacia, tanpa satu kata pun dikeluarkan Grey dia langsung memakaikan jaketnya kepada Stacia.

"Eh apa sih lo, gak usah, makasih jaketnya, Buat lo aja gue gak kedinginan juga" Staci menolak jaket itu yang Grey pakaikan untuk dirinya yang tengah basah kuyup, dan Staci mengenal orang yang memberikan jaket itu .

Grey tetap diam dan tetap mamakaikan jaketnya pada Staci. Tetapi Staci tetap menolak maksud baik Grey.

Namun lain hal nya dengan Grey dia tetap diam dan terfokus pada satu hal yaitu wajah Staci yang sangat cantik.

Tanpa kata apapun Staci berlalu meninggalkan Greyson, dan rela kehujanan demi menghindari cowok yang dianggapnya aneh itu. Stacia akhirnya pulang dan terpaksa membuang uang untuk naik taxi padahal biasanya dia rajin naik angkot.

........

Sesampainya di rumah Stacia

"Hai ma, pa" ujar stacia kepada kedua org tua nya ketika dia sampai di rumah sepulang kuliah"

"Baru pulang sayang? Kok kamu basah-basah gini" Regina menyambut anaknya dan mengambilkan stacia tisu

"Stacia, kamu kok malah hujan-hujanan kenapa gak minta jemput papa sih ? sana langsung mandi , makan ,terus tidur! "

Cornelius memang sangat sayang pada Stacia, walaupun sikapnya terhadap Stacia terkadang dingin.

"Hehe , gapapa ma,pa. Stacia langsung ke kamar ya pa ,ma. Udah dingin banget .. "

Seusai membersihkan diri, Stacia berganti pakaian dan mengeringkan rambutnya yang basah dengan hair dryer ..

"Stacia, sayang udah selesai belum mandi nya? Kalau udah turun ya sayang, ini ada paket buat kamu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Stacia, sayang udah selesai belum mandi nya? Kalau udah turun ya sayang, ini ada paket buat kamu"

Regina berteriak dari lantai bawah, memanggil Stacia yang sedang berada dikamarnya di lantai atas. Keluarga Stacia memang cukup kaya, tapi orang tua Stacia selalu menerapkan pola hidup yang sederhana meskipun mereka bisa dibilang keluarga kaya. Bahkan Stacia tak sedikitpun menunjukkan sikap bak seoarang princess cantik yang kaya, itu karena memang Stacia terdidik oleh orang tua nya untuk selalu menunjukkan sikap yang baik dan sederhana.

"Ya ma, sebentar lagi selesai" teriak Staci

"Paket ? Dari siapa ya kali ini? Mau dikemanain juga paket-paket itu, sayang juga misalnya dianggurin. Niat banget mereka ngirim paket ke gue, padahal gue juga bukan artis"

Stacia memang memiliki banyak fans di kampusnya , jadi banyak sekali kado dan paket-paket yang dia terima hampir setiap hari walaupun dia tak pernah memberikan alamat rumahnya dan meminta kado itu, kebanyakan kado-kado itu dari cowok-cowok kampus yang berusaha ambil hati Stacia. Tapi Stacia tidak sedikitpun tertarik pada salah satu dari antara cowok-cowok itu.

Stacia turun ke lantai bawah menuju ruang keluarga, dan menghampiri mamanya.

"Ma , ada paket lagi? Kok mama terima sih, Stacia gak enak ma."
Pada beberapa hari yang lalu Stacia memang sudah berpesan pada mamanya untuk tidak menerima kado-kado itu.

"Ini mama gak terima sayang, ini tiba2 udah ditinggal di depan pintu gitu pas mama keluar rumah buat cek cuaca masih hujan atau gak. Mama cek ada tulisan Dear : Stacia ,yaudah deh mama bawa masuk"

"Yaudah deh ma, aku kirain mama nerima langsung dari orangnya. Ini kado di kamar numpuk ma belum sampai kebuka ma dan buat apa juga ma, sayang kalau di anggurin"

"Yaudah sana sayang kamu makan terus istirahat"
Regina begitu memperhatikan Stacia, putri tunggalnya itu.

"Siap ma" ujar Stacie dan dia melangkah ke dapur untuk mengambil makanan.

CLASSICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang