Malam kian merangkak, tanpa angin, tanpa petir. Tetiba saja hujan menderas. Menembus malam pekat, menyatu bersama gelap.Para pengguna jalan mulai menepi ke emperan-emperan toko, berdesakan dengan bakul angkringan serta tempias air hujan yang menembus baju bahkan beberapa jenis jaket yang mereka gunakan.
Di seberang lainnya, di deretan toko yang sudah tutup sejak beberapa jam yang lalu, beberapa pengendara berteduh tanpa berpikir panjang. Ada yang mengenakan jas hujan kemudian melanjutkan perjalanan, namun sebagian besar memilih tetap di sana menunggu hingga hujan reda.
Hujan yang tiba-tiba. Jatuh tanpa permisi, menghasilkan keluhan bahkan umpatan dari manusia-manusia yang terjebak jutaan kubik air dari langit itu.
Nah, apa bedanya dengan perasaan yang tiba-tiba berubah jadi sebentuk emosi yang mengganjal di hati seseorang wanita, menjebaknya pada perasaan lama.Seorang wanita dengan perasaan campur aduk yang berusaha Ia redam, berdiri di antara orang-orang yang meneduh dari derasnya hujan. Jika orang lain berusaha merapat ke rolling door agar tidak keciprat air, wanita itu malah berdiri mematung. Membiarkan tempias hujan membasahi beberapa helai rambut di dahi dan ubunnya.
Gigil menusuk, menembus jaket
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Untukmu...Seluruhku
General FictionAku terlahir untuk kamu.., Aku tercipta untuk mencintaimu.. Untukmu, Seluruhku. Cinta adalah anugerah, apa yang ada padaku adalah titipan Tuhan untukmu. Kemana pun jarak membawamu pergi, Cinta adalah jalan yang menuntun kita untuk saling menemukan k...