Yamaru POV
"Ingat yah semuanya! Besok kalian harus datang pagi-pagi ke rumahku!" ucap Reina pada kami semua sebelum akhirnya semuanya menaiki mobil masing-masing kecuali aku dan Daichi. Tak lama kemudian, Daichi dengan kedua orang tuanya pun kembali ke rumah mereka. Dan sekarang di rumah hanya tersisa aku, Tou-san, dan Kaa-sanku.
Ayase-nee? Seperti yang ku bilang kemarin, dia sedang bertanding di Amerika sana. Jadi itulah penyebab kenapa Ayase-nee tidak muncul saat pesta ulang tahunku.
Setelah mencuci kaki dan wajahku, aku pun segera menaiki kasur dan membaringkan tubuhku sejenak.
'Besok apa yang di rencanakan Reina yah?' tanyaku pada diriku sendiri. Tentu saja itu menjadi fikiranku. Habisnya selama kami berdiskusi untuk pertandingan antar ayah-anak itu, jawaban yang Reina keluarkan selalu 'Tenang saja. Asal kalian datang pagi-pagi ke rumahku, semuanya bisa beres.'
"Huuh! Aku jadi susah tidur!"teriakku frustasi. Kenapa aku jadi susah tidur yah? Hanya gara-gara besok aku ingin lihat kemampuan Tou-san saat bertanding nanti, aku jadi tidak bisa memejamkan mataku sedetik pun.
"Yamaru-kun, ada apa?" HUH?! Aku pun segera melihat ke arah pintu kamarku. Ternyata itu Tou-san.
"Tou-san, aku tidak bisa tidur."ucapku. Kulihat, Tou-san perlahan mendekatiku dan duduk di pinggiran kasurku.
"Kenapa?"
"Mmm...Tou-san bagaimana saat bermain basket?" kulihat Tou-sanku senyam-senyum sendiri saat aku bertanya seperti itu.
"Ayo, Yamaru-kun. Tou-san akan memperlihatkanmu sesuatu."Tou-san langsung berdiri dan aku pun mengikutinya. Kami menyusuri lantai 2 rumah kami dan sampailah kami di ruangan yang kami pakai untuk menyimpan barang-barang bekas. Tou-sanku membuka pintunya. Aku hanya diam di depan pintu sambil melihat Tou-sanku yang mengambil sebuah dus besar.
"Tou-san itu buat apa?"tanyaku bingung. Namun Tou-san lagi-lagi hanya tersenyum dan kami beranjak dari tempat itu menuju ruang tamu. Kulihat Tou-san mulai mengambil sesuatu yang ada dalam dus itu dan memasukannya ke dalam DVD player kami. Saat TV kami dinyalakan, betapa kagetnya aku saat di TV terpampang foto orang tua kami semua, Kiseki no Sedai. Tapi aku tidak melihat adanya ayah Kaito sama sekali.
"Tou-san, paman Kagami tidak ada?"tanyaku.
"Paman Kagami belum menjadi Kiseki no Sedai." Tou-sanku mulai memencet tombol play. Dan itulah pertandingan pertama ayahku. Di quarter kedua. Selama aku menontonnya alisku mengernyit.
"Tou-san, Tou-san yang mana sih? Aku nggak liat!"
"Itu! Tou-san yang pakai jersey nomor 15!" aku pun segera memperhatikan lagi layar televisiku dan terkejut. Tou-san betul-betul ada di lapangan. Aku heran, kenapa bisa Tou-san tidak terlihat seperti itu?
"Tou-san dapat rekaman ini dari mana?"
"Tentu saja setiap Tou-san bertanding. Tou-san selalu meminta orang yang ada di bench untuk merekam Tou-san yang akan bermain."
"Ooh..." setelah itu yang terjadi hanya aku yang selalu bertanya kepada Tou-san dan Tou-san menjawab semua pertanyaanku.
####################################################################
Disinilah kami berada sekarang...di rumah keluarga Akashi...
"Keren! Kalian keren!" teriakku kepada paman-paman yang lagi-lagi berkumpul bersama. Tapi kali ini bedanya ibu-ibu kami bergabung bersama dengan ayah-ayah kami. Paman Daiki pun menatapku heran.
"Oi Tetsu, anakmu kenapa?"tanyanya kepada Tou-sanku. Aku hanya bisa memanyunkan bibirku saat pernyataanku tidak ditanggapi dengan serius oleh mereka. Kemudian aku berjalan menuju ayahnya Reina dan ayahnya Kaito yang kebetulan duduk bersampingan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiseki No Sedai Junior
Fiksi PenggemarKiseki no Sedai sudah lama berpisah dikarenakan kesibukan masing-masing. Mereka semua tidak tahu jika anak-anak mereka kembali mengulang sejarah mereka dengan versi yang berbeda.