"Ah capek.. Bi.. Mama sama papa kapan datang?" Parker
"Satu bulan kedepan" Bi Siti
"Hah? Kenapa gak telfon aku?" Parker
"Mungkin sangat sibuk Kak" Bi siti.
**Parker hanya termenung menghadap kolam renang rumah.
"Kak?" Bi Siti
"Uhm iya iya bi?" Kaget Parker
"Bengong... Mikirin cewe??"Bi siti
"Ah.. Aku jomblo kok bi haha" Parker
"Uhm.. Anak tampan gini masa jomblo?"Bi siti
"Lah Bi Siti pasti cinlok sama pak Arno.. Si tukang supir maskulin kesukaan bibi haha" Parker
"Ah.. Gak juga kak" Bi Siti.***
Malam itu.. Parker tidur duluan karena sangat capek
***
"Kakkkkkkkk bangun.... Udah dari tadi dibangunin masih aja belum bangun.. Bisa telat kakkk" Teriak Bi siti sambil menarik narik selimut Parker
"Hah bii.. Astagaaa..." Sambil mengucek mata
"Tiapp hari kakak pasti bangun kesiangan.. Cepat mandi kak!" Bi siti
"Iya bibiiiii" Parker****
"Bi.. Berangkat dulu ya" Parker
"Iya kak.. Semoga cepat dapat pacar ya" Bi siti
"Ah bibi" Parker.***
Parker sudah datang disekolah tepat bel masuk berbunyi.
**
"Parker..." Panggil Ody
"Eh Ody" Parker
**
Pelajaran pun dimulai..
**
"Perhatian... Gajahmada University akan mencari dua pianist berbakat untuk mewakili indonesia di Kanada... Disini ada yang pianist?" Tanya dosen Bagus"Parkerr pakk parkerr" Teriak mahasiswa satu kelas
Parker hanya menunduk malu
"Parker?" Panggil dosen Bagus
"Ehm.. Iya pak?" Parker
"Audisi dimulai satu minggu lagi.. Maka.. Setiap pulang kampus.. Bapak akan menunggumu diruang musik kampus" Dosen Bagus
"Oh iya pak.. " Parker
"Astaga " Gumam Parker
"Ahhh Parker si tampannn.. Kenapa kamu diam sajaaa." Goda Dian.. Teman sekelas Kampus Parker.
"Hahaha.. Goda aja itu Parker sampai sukses juga gak bakalan dia bisa senyum haha" Tertawa Ody
"Huh" Parker.
****
Kringgg... Bel pulang berbunyi
****
"Ody.. Bisa temaniku ke Ruang musik?" Parker
"Maaf.. Aku harus pulang... Besok aku pasti anter" Ody
"Oh yasudah" Parker
***
Parker berjalan menuju ruang musik
***
"Siang Parker.." Sapa Dosen Bagus
"Siang juga Pak" Parker
"Perkenalkan ini Anna.. Dia juga Bapak Bagus Ajar untuk Meloloskan Audisi piano ini" Ujar Dosen BagusLalu Parker dan Anna bersalaman.
"Ok.. Hari ini kita mulai dari jazz" Dosen Bagus
Parker dan anna hanya bertatap mata tidak bergeming.
"Uhm" Dosen Bagus
"I.. I iya pak??" bersamaan Parker dan Anna
"Uh. Mungkin kalian belum akrab.. Haha.." Dosen Bagus..
"Mari.. Kamu dulu Anna.. Bermain Jazz " Dosen Bagus
"Iya" AnnaAnna memainkan piano dengan lembut.
"Aku pikir ini bukan jazz.. Tapi jazz ke romantic romantican" Gumam Parker.
Dan kata kata Parker terdengar oleh Anna
"Apa?" Anna memberhentikan bermain pianonya.
"Uhm oh.. Lanjutkan" Parker**
Anna Dan Parker latihan Piano dengan Dosen Bagus selama dua jam
***
"Ok.. Hari ini selesai.. Terima kasih" Dosen Bagus
" iya pak" Anna
"Iya sama sama Pak" Parker
"Oh iya.. Apakah kalian tidak tukar nomor/Pin/id Line? Untuk berkenalan dan mungkin bisa share tentang piano?" Dosen BagusAnna dan Parker hanya diam dan menatap Dosen Bagus.
"Silahkan" Dosen Bagus
Parker dan Anna hanya diam
Lalu Parker yang mendahului mengatakan Idnya
"Par*****" Parker
"Oh iya saya catat" Anna
"Kamu Add nanti saya Acc" Parker
"Iya.." Anna
"Ok .. Hati hati dijalan ya.." Dosen Bagus
"Ok" Anna
"Siap" Parker.
****
Parker telah dijemput oleh pak Arno dan pulang
***
Parker senyum senyum sendiri di bangku taman karena ingat tadi saat latihan dengan Anna dan hanya bertatap muka Polos."Uhmmm" Goda Bi Siti
"Apa Bibi Siti kesayanganku?" Parker
"Aduh aduhhh mulai senyum senyum sendiri... Sambil pegang hp.. Nunggu dibalas atau.. Apaa?? Hehe" Bi siti
"Ah.. " Parkee
"Ehm.. Semoga dapet cewe beneran ya kak.. Biar gak jomblo jomblo lagi.. Gak pantas atuh kak.. Ganteng gini masa Jomblo.. Hehe" Bi sitiParker hanya diam dan memandang tingkah laku bi Siti.. Pembantu gokil kesayangannya.
**
Apa kisah selanjutnya?
Nantikan part ke tiga yaa..Ayoo vote dan comment ya.
Saran? Comment aja!
--
10 November 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sparkling Stars
RomanceBERAWAL DARI ******* Parker : Mahasiswa Gajahmada Di Yogyakarta dan sekaligus ia pianist. Ia seorang yang genius dan tampan, banyak wanita yang mengejar Parker. Parker anak yang pendiam. Pertemuan mereka dimulai ketika...