Chapter 14

2.8K 150 0
                                    

Author Pov

Tiga tahun setelah kejadian yang menimpa Prilly tersebut,Prilly kini sudah lebih baikan.Dua bulan Prilly koma dan alhamdulilah sekarang sudah sadar dan lebih membaik.Prilly hanya dirawat dua bulan di rumah sakit.Sementara Fanya,dia harus meratapi dirinya yang berada di dalam jeruji besi.Prilly pun tidak terlalu memikirkan masalah Fanya.Dia sudah memaafkan Fanya meskipun banyak keluarganya yang sungguh saat ini masih sangat membenci Fanya atas tindakan yang sangat fatal yang telah dia lakukan.

Namun

Bulan Desember,bulan terpuruk bagi Prilly.Dia memutuskan hubungannya dengan Ali saat Ali datang setahun lalu mengunjunginya .Entah apa yang ada dipikiran Prilly saat itu.Prilly hanya merasa bahwa dia benar benar kecewa dengan Ali.Karena Ali pernah bohong kepadanya atas suatu hal.Mungkin Prilly yang sudah kalut memutuskan hubungannya dengan Ali dan menyuruh Ali agar pergi dari hidupnya.Ali pun hanya pasrah

Prilly justru yang saat ini sangat menyesal telah berbuat demikian.Hatinya masih untuk Ali,pikirannya hancur pada saat itu.Melihat foto yang dikirimkan oleh seseorang kepadanya membuat hatinya benar benar marah dan meluapkannya kepada Ali.

Prilly duduk dibalkon kamar sambil melihat banyak sekali mawar yang sudah layu dimejanya.Mawar dari seseorang yang sekarang justru Prilly benci, Ali.

Kalian mau taukan masalah Ali dan Prilly.Saat itu setelah Prilly sadar dari rumah sakit,dia mendapat sebuah pesan dan terdapat foto Ali sedang tidur seranjang dan berpelukan dengan seorang perempuan.Prilly saat itu yang mengetahui Ali juga datang ke Indonesia untuk menjenguknya langsung memustuskan hubungannya dengan Ali.Ali sudah berusaha untuk menjelaskan namun Prilly amarah Prilly terlanjur sudah diubun ubun.Lalu Ali pun pergi kembali ke Filiphina,padahal niatnya datang ke Indonesia untuk menetap agar hubungannya dengan Prilly tidak terganggu.Tapi setelah Prilly memilih putus darinya Ali pun memilih mundur.Ali hanya takut Prilly membencinya atas sebuah berita yang benar.Mulai saat itu Prilly benci terhadap Ali dan dia harus menghapus memori ingatannya tentang Ali dan dirinya.
Begitu lah ceritanya sampai Prilly benar benar membenci Ali padahal hatinya masih untuk Ali

Sudah banyak mawar yang Ali kirimkan namun Prilly hanya diam tanpa mau merawatnya

Banyak pesan dan telpon dari Ali namun dia hanya diam tanpa berniat untuk membalasnya apalagi mengangkatnya.

Prilly Pov

"Hadeeeuuuh capek banget sih "teriakku sembari duduk di sofa ruang tamu

"Eh non Prilly sudah pulang.Makan dulu yuk non"

"Iya bi.Oh iya mama sama papa belum pulang ya dari Filiphina?"

"Belum non"aku hanya mendengus.Sudah dua minggu mereka di sana

"Oh yaudah bi Prilly ganti baju dulu ya nanti Prilly ke bawah lagi "ucapku sambil berjalan menaiki tangga

Dan lagi lagi ada satu mawar di atas mejaku.Aku langsung membuangnya ke tempat sampah.Seperti biasanya.

Lalu aku menghempaskan badanku.di kasur empukku.Ck,benar benar tidak tau malu dia,sudah buat salah masih saja mendekatiku.Aku gak akan tertipu lagi sama orang yang gak bisa pegang janji seperti dia.Liat yang mulus dikit diembat.Dasar cowok emang gitu.Aku pikir Ali beda padahal sama aja.Oke stop Priilll.Kalau kamu sering mikirin dia gimana caranya kamu bisa lupain dia. Si tukang ingkar janji

Setelah aku mengganti pakaian aku pun menuju meja makan untuk sarapan lalu tib tiba bibi datang sambil membawa sebuah amplop dan sebuah kaset.

"Itu apa bi?"

"Gak tau non.Tapi ini ditulisannya buat non Prilly"ucap bibi sambil menyerahkan benda itu kepadaku

Aku pun sedikit bingung tapi tetap aku ambil.Penasaran juga sih kira kira apa ya.Ah pasti dari mama

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang